Korban Penembakan di Semarang Diungsikan ke Markas TNI Arhanudse
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kodam IV Diponegoro menyebutkan sebuah proyektil dan dua selongsong peluru yang ditemukan di lokasi penembakan istri anggota TNI Jalan Cemara 1, Perumahan Grand Cemara, Banyumanik, Semarang. Barang-barang tersebut diserahkan ke tim laboratorium forensik (labfor) polisi.
Tim labfor sedang melakukan penyelidikan berkaitan jenis proyektil yang ditembakkan untuk mengetahui jenis senjata yang dipakai pelaku
"Proyektil dan selongsong sudah diserahkan oleh petugas ke laboratorium forensik untuk dilakukan uji balistik. Supaya dalam waktu dekat bisa diungkap jenis senjata yang digunakan," kata Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Bambang Hermanto, Kamis (21/7/2022).
1. Korban penembakan dipindahkan ke asrama Yon Arhanudse
Menurutnya, korban penembakan yang berinisial R masih dirawat di RS Hermina Banyumanik pasca operasi pengangkatan proyektil. Kondisi korban sudah dalam keadaan stabil dan sedang diberi pengamanan khusus oleh aparat gabungan.
Selain itu, anak dan keluarga korban telah dipindahkan ke asrama Yon Arhanudse 15 Jangli.
"Korban dan anaknya yang sebelumnya tinggal di rumahnya Jalan Cemara Nomor 1, sekarang dipindahkan ke asrama Batalyon Arhanudse 15," ungkapnya.
Baca Juga: Empat Pelaku Buntuti Istri Anggota TNI Sebelum Lakukan Penembakan
2. Kodam IV Diponegoro memburu empat pelaku
Tak cuma itu saja, pihaknya juga masih berusaha memburu empat pelaku penembakan yang terekam CCTV Perumahan Grand Cemara. Para saksi dan barang bukti lainnya sudah dikumpulkan penyidik.
Secara gamblang, ia menegaskan ciri-ciri keempat pelaku yang terekam CCTV yaitu berboncengan naik motor Kawasaki Ninja dan Honda Beat Street. Motornya tanpa dilengkapi nomor polisi, memakai helm motocross, bersepatu warna hitam merah, dan menggenggam senjata api.
"Masyarakat bisa memberikan informasi kalau tahu keberadaan orang tersebut. Sehingga pelakunya segera menyerahkan diri," paparnya.
3. Pelaku penembakan tidak profesional
Terpisah, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pelaku yang menembak R di Jalan Cemara bukanlah seorang profesional. Sebab, dari gesturnya menunjukkan kalau pelaku tidak terlatih. Salah satunya dari cara memegang pistolnya yang janggal.
"Ini kalau profesional, tangan kanan menembak, tangan kiri harusnya mencengkram pundak. Makanya mungkin tembakannya meleset karena pelaku tersentak," katanya.
Baca Juga: Tegas! Pangdam Diponegoro Ingatkan Prajuritnya untuk Jauhi Judi Online