Kronologis Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang, Alasan Warga Was-was

Waduh, kok dianggap membahayakan

Semarang, IDN Times - Aktivitas penebangan pohon di lingkungan SMAN 1 Semarang menuai kritikan tajam dari para alumni sekolahan tersebut. Efeknya, para alumni SMAN 1 Semarang mengancam akan melayangkan somasi kepada pihak sekolah tersebut karena dianggap melakukan penebangan pohon tanpa alasan yang mendesak. 

Lantas seperti apa respon pihak SMAN 1 Semarang menanggapi polemik yang muncul akibat penebangan pohon tersebut? 

Kepala SMAN 1 Semarang, Dr Kusno S.pd, M.Si saat dikonfirmasi IDN Times akhirnya buka suara ihwal kegiatan penebangan pohon di dalam sekolahnya. 

 

1. Warga merasa khawatir banyak pohon kena angin ribut

Kronologis Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang, Alasan Warga Was-wasPetugas tengah membersihkan pohon-pohon yang tumbang di Kota Tegal akibat hujan deras dan angin kencang, Minggu (22/12). IDN Times/Haikal Adithya

Menurut Kusno, pohon yang ditebang sudah sesuai permintaan dari warga sekitar. Ia bilang sejumlah warga yang tinggal di dekat SMAN 1 merasa was-was melihat pohon-pohon besar yang rawan ambruk ketika diterpa hujan deras dan angin ribut. 

"Pohon besar di belakang sekolah menimbulkan banyak kekhawatiran warga karena memang pohonnya besar dan ada banyak bencana angin ribut dan hujan deras. Dari warga sekitar lalu matur ke sekolah, memberi surat kepada kami. Kemudian kami menindaklanjuti ke Perkim (Dinas Permukiman dan Pertamanan) dan direspon dilakukan pemotongan," ujar Kusno, Minggu (29/1/2023). 

Baca Juga: 23 Pohon Tua Puluhan Tahun di SMA 1 Semarang Ditebang, Beralasan Rapuh

2. SMAN 1: Pohon munggur kena pagar, dan dungkar kena rumah warga

Kronologis Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang, Alasan Warga Was-wasTim SAR bersama relawan menyingkirkan batang pohon yang tumbang menimpa rumah warga di Beji, Petirejo, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, 23/11/2019. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kekhawatiran warga, katanya didasari adanya sejumlah pohon di SMAN 1 Semarang yang telah tumbang dan menimpa rumah maupun terkena hempasan angin kencang. Pohon tumbang yang dimaksud Kusno di antaranya pohon munggur, pohon mahoni dan pohon dungkar. 

"Seperti pohon munggur kena pagar, mahoni roboh kena angin ribut dan dungkar juga kena rumah warga," sambungnya.

3. Ada pohon yang timpa pagar dan mobil

Kronologis Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang, Alasan Warga Was-wasIlustrasi SMA Negeri 1 Semarang (Facebook.com/officialsmansasemarang)

Selain itu, saat berkoordinasi dengan Disperkim, ia juga mengutarakan alasannya menebang pohon di sekolahnya karena banyak ranting yang merusak mobil dan pagar sekolah. "Sesuai yang kami sampaikan ke Disperkim itu kejadian di SMA Negeri 1 ada ranting yang patah jatuh ke bawah merusak pagar sekolah. Juga menimbulkan kerusakan mobil yang parkir di bawahnya," kata Kusno. 

Lebih jauh lagi, Kusno beralasan banyak pohon yang ditebang oleh pihaknya rata-rata usianya sudah puluhan bahkan ratusan tahun. Dengan usia yang sudah tua, ia menjelaskan pohon tersebut sudah keropos dan ada yang terkena sambaran petir. 

"Makanya sangat membahayakan lingkungan sekitar," cetusnya. 

4. Akan tanam 50 bibit untuk ganti pohon yang ditebang

Kronologis Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang, Alasan Warga Was-was(Ilustrasi lingkungan hidup) ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Kusno mengatakan setelah melakukan penebangan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan penanaman kembali alias reboisasi. Proses reboisasi dikerjakan dengan menanam 15 bibit pohon untuk mengganti satu pohon yang ditebang. 

Bibit pohon yang telah disiapkan pihak sekolahnya berjumlah hampir 50 buah. Bibit pohonnya saat ini diletakan sementara di halaman belakang SMAN 1 Semarang. 

5. Reboisasi menunggu penataan tumbuhan yang mati

Kronologis Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang, Alasan Warga Was-wasilustrasi reboisasi(pexels.com/id-id/wdnet)

Kendati demikian, ia menekankan proses reboisasi tidak bisa serta-merta dilakukan secepatnya. Sebab, pihaknya masih menata ulang kondisi halaman belakang sekolanya. 

"Nanti setelah ini kami ada reboisasi, ada penananam kembali. Kan ada aturan kalau tebang satu kami akan tanam 15 pohon. Kami sudah siapkan. Kami siapkan hampir 50 bibit di belakang halaman sekolah. Cadangan pohonnya telah disiapkan. Ini sambil jalan dan menunggu penataan tumbuhan yang mati diganti yang baru," tutur Kusno. 

Baca Juga: Tanah TNI AL di Semarang Berubah Jadi Rumah Mewah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya