Luncuran Awan Panas Gunung Merapi, Warga Srumbung Bertahan di Rumah

SAR Magelang juga patroli di rumah warga

Magelang, IDN Times - Para personel Basarnas Unit Siaga Borobudur Magelang menyatakan telah bersiaga penuh guna mengantisipasi munculnya korban jiwa di titik area terdekat dengan puncak Gunung Merapi. Seperti diketahui, sejak siang tadi Gunung Merapi mengalami guguran awan panas yang mengarah ke barat daya atau menuju area Kabupaten Magelang. 

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Muntahkan Awan Panas Guguran hingga 7 Km

1. Tim SAR bersiaga di Pos Srumbung

Luncuran Awan Panas Gunung Merapi, Warga Srumbung Bertahan di RumahAnggota Sat Reskrim Polresta Magelang tangkap pelaku penambangan pasir ilegal di Lereng Gunung Merapi, Sabtu (25/2/2023). (Dok Polresta Magelang)

Moelwahyono, Kasi Operasi dan Siaga, Basarnas Semarang mengatakan saat ini ada tujuh personel SAR Unit Siaga Borobudur yang sudah berada di pos pemantauan Merapi wilayah Srumbung untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga yang terdampak guguran awan panas. 

"Sekarang ada tujuh personel SAR Unit Siaga Borobudur bersama Damkar yang berada di Pos Srumbung. Kita berjaga-jaga dan meningkatkan kewaspadaan bila nantinya diperlukan untuk proses evakuasi terhadap warga Magelang yang berada di radius terdekat dengan titik erupsi Gunung Merapi. Namun demikian sampai saat ini belum ada permintaan satupun dari instansi terkait untuk mengevakuasi warga di titik terdekat dengan lokasi erupsi," ujar Moel kepada IDN Times, Sabtu (11/3/2023). 

2. Para potensi SAR Magelang pantau warga yang dekat puncak Merapi

Luncuran Awan Panas Gunung Merapi, Warga Srumbung Bertahan di RumahSejumlah tim SAR menggotong kantong mayat berisi jenazah satu santri yang meninggal terseret arus Kali Elo Magelang. (Dok Humas SAR Semarang)

Moel juga berkata kesiapsiagaan tim SAR juga didukung dengan kelengkapan peralatan yang memadai. Termasuk mengerahkan satu truk untuk membantu evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Merapi. 

Tim Damkar dan para relawan maupun potensi SAR Magelang, katanya saat ini juga meningkatkan kesiapsiagaan dengan memonitor area guguran awan panas. Untuk hujan abu vulkanik, Moel menjelaskan sore ini mulai mereda namun pihaknya masih berusaha menyisiri rumah-rumah warga yang terdampak erupsi Merapi. 

"Personel kita masih patroli di wilayah Srumbung dan sekitarnya untuk memastikan keselamatan warga sekitar. Warga saat ini belum ada yang mau dievakuasi, walaupun masih ada dampak erupsi, namun warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing," jelas Moel. 

Bila nantinya dibutuhkan untuk membantu penanganan korban erupsi Merapi, Moel menegaskan para personel SAR dari Unit Semarang, Unit Surakarta telah standy untuk diberangkatkan ke Magelang. 

3. Polisi minta pendakian dan penambangan pasir disetop

Luncuran Awan Panas Gunung Merapi, Warga Srumbung Bertahan di RumahAnggota Sat Reskrim Polresta Magelang tangkap pelaku penambangan pasir ilegal di Lereng Gunung Merapi, Sabtu (25/2/2023). (Dok Polresta Magelang)

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy meminta masyarakat khususnya di wilayah Magelang, Klaten dan Boyolali untuk berhati-hati. Dirinya meminta aktivitas masyarakat di radius kilometer dari puncak Merapi untuk dihentikan. 

"Baik aktivitas pendakian gunung, wisata maupun penambangan pasir. Kami minta untuk segera dihentikan dan warga agar segera bergeser ke lokasi yang lebih aman," kata Iqbal. 

4. Siapkan kacamata dan masker untuk atasi debu vulkanik

Luncuran Awan Panas Gunung Merapi, Warga Srumbung Bertahan di RumahWarga mengamati material vulkanik erupsi Gunung Merapi di hulu Kali Gendol, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (10/3/2022) (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Polda Jateng, katanya mengeluarkan sejumlah immbauan agar masyarakat aman dan tidak terdampak serius dari letusan Merapi. 

"Pertama, siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik. Kedua, mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak pemerintah. Ketiga, siapkan  logistik perorangan, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan," terangnya 

Lebih lanjut, Iqbal mengimbau masyarakat tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan termasuk pendaki dan penambang pasir.

Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai  karena berpotensi terlanda bahaya lahar dingin apabila hujan. "Terakhir, kami mengimbau warga untuk mengenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi," tuturnya. 

Baca Juga: Luncuran Awan Panas Gunung Merapi, Hujan Abu Guyur Sawangan dan Selo

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya