M Nuh Sebut Banyak Kampus Ngantre Berikan Wakafnya, Undip Ikut Didorong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah perguruan tinggi saat ini diajak untuk menghimpun dana wakafnya untuk meningkatkan pembiayaan sarana pendidikan sekaligus mendukung Indonesia Emas 2045 mendatang.
1. Banyak kampus yang ngantre alokasikan dana wakaf
Menurut Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof Muhammad Nuh sampai saat ini terdapat banyak kampus yang mengantre untuk mengalokasikan dana wakafnya ke pusat pemerintahan.
“Kalau ditotal, yang masuk daftar waiting list ada banyak sekali. Namun untuk kampus-kampus negeri dana wakaf yang sudah masuk dari ITS, IPB, Universitas NU Surabaya, UGM. Wakaf yang paling besar sementara ini diberikan ITS sejumlah Rp50 miliar. Tentunya kita berharap roadshow kita ke Semarang bisa mengajak Undip turut serta melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar kampus melalui penggalangan dana wakaf," kata Nuh, Selasa (20/12/2022).
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Potensi Wakaf Uang di Indonesia Rp180 Triliun
2. IPB setorkan dana wakaf Rp200 miliar
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ada tiga kampus negeri yang telah menyewa wakaf yang bekerja sama dengan BWI. Untuk alokasi yang didapatkan dari IPB, katanya mencapai Rp200 miliar.
“Dana yang tertinggi dari IPB, yakni sebesar Rp200 miliar,” paparnya.
Ia juga mengatakan masih banyak kampus kelas dunia yang memiliki dana abadi. Mengelola dana abadi seperti wakaf akan mengurangi ketergantungan institusi kampus pada pendanaan dari pihak luar kampus.
Editor’s picks
3. Nuh jamin dana wakaf tidak dikorupsi
Model wakaf produktif yang ditawarkan BWI sendiri berupa sukuk. Di bawah pengawasan dan tanggung jawab pemerintah pusat secara langsung, Nuh menyebut wakaf jenis ini hampir tidak memiliki resiko sama sekali.
"Sama seperti investasi, kita mencari yang modal kecil tapi hasil besar. Sukuk ini risk-nya nol. Nanti hasilnya bisa dipakai entah itu untuk beasiswa, pembangunan, atau penelitian yang bermanfaat. Nanti setelah para mahasiswa lulus, mereka akan menjadi mesin-mesin bagi masyarakat,” ujar Nuh
Menyangkut adanya resiko korupsi dari dana wakaf kampus, Nuh menyatakan telah membentuk komite pengawasan di masing-masing kampus. Karena ini untuk kemaslahatan umat. Untuk pihak kampus sendiri sudah membentuk tim pengawas untuk memantau penggunaan dana wakaf," jelasnya.
4. Undip akan gelontorkan dana wakaf ke BWI
Sedangkan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof Faisal, alokasi dana wakaf dari kampusnya kemungkinan besar kurang lebih sama dengan nilai yang dikucurkan IPB.
“Kami memiliki mahasiswa sebanyak 67 ribu dan mendukung program Pak Muhammad Nuh ini. Hal yang dituju bukan hanya untuk kepentingan mahasiswa, namun juga untuk masyarakat terutama di lingkungan kampus,” tambahnya.
Pengenalan program wakaf produktif yang menyasar generasi milenial perlu dilakukan. Sebab, selain mereka sebagai calon penerus kepengelolaan bangsa, mereka wajib memahami tentang wakaf sebagai salah satu jalan mengelola dana secara produktif.
Baca Juga: 2.559 Mahasiswa Undip Diwisuda, 54,75 Persen Dapat Predikat Cumlaude