Marak Konsumsi Daging Anjing, Vaksin Rabies di 5 Daerah Jateng Diperbanyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Penyuntikan vaksinasi rabies di lima kabupaten/kota Jawa Tengah pada akhir September 2021 digencarkan untuk mengantisipasi sebaran penyakit rabies dari wilayah Jawa Barat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jateng, Syaiful Latief mengungkapkan, vaksinasi rabies menyasar pada wilayah Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat.
"Saat ini kita fokuskan pemberian vaksin rabies di perbatasan Cilacap, Brebes dan juga untuk kawasan Soloraya, Pantura dan Kota Semarang. Karena di sana banyak sekali para pemakan daging anjing," ujar Syaiful ketika dikonfirmasi, Selasa (28/9/2021).
1. Pemprov Jateng cegah penularan rabies kiriman dari Jabar
Ia menyebut sejauh ini Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur merupakan provinsi yang telah dinyatakan bebas rabies oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, pihaknya perlu mewaspadai penularan penyakit tersebut karena Jawa Tengah berdekatan dengan Jawa Barat yang notabene menjadi area penularan rabies.
"Jatim, Jateng, dan DIY itu kan sebagai daerah bebas rabies. Dan yang belum steril dari virus rabies di Jawa Barat. Sehingga wilayah itu sangat rawan menyebarkan virus ke daerah terdekatnya. Apalagi sumber rabies kebanyakan dari daging anjing yang diternakan di Jawa Barat. Makanyae kita sangat khawatir dan kita larang daging anjing dari Jabar masuk ke Jateng," terangnya.
Baca Juga: 10 Potret Anjing dan Musang Divaksinasi Rabies Drive Thru di Semarang
2. Ada 10 ribu dosis vaksin rabies yang disuntikan di Jateng
Lebih lanjut, tahun ini pihaknya mendistribusikan 10 ribu dosis vaksin rabies ke 50 sentra vaksinasi hewan di sejumlah kabupaten/kota. Dosis vaksin sebanyak itu diberikan kepada setia klinik hewan, pusat kesehatan hewan (puskeswan) dan laboratorium.
Editor’s picks
"Kita punya lima klinik hewam milik provinsi, 85 puskeswan dan tiga laboratrium. Tentunya kita kerjasama dengan pihak dinas kabupaten/kota untuk menggencarkan vaksinasi rabies," terangnya.
Ia menambahkan, vaksinasi rabies disuntikan kepada anjing piaraan warga, kucing dan kera. Penyuntikannya dilakukan secara gratis.
3. Kucing minipom juga ikut disuntik vaksin rabies
Sedangkan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, pemberian vaksinasi rabies juga dilakukan secara acak. Sejak pagi hari, para dokter hewan bergantian menyuntikan vaksin rabies bagi bagi anjing dan kucing piaraan warga Semarang.
"Karena saya dapat informasi ada vaksin rabies gratis di Balai Pertanian, maka saya kemari. Karena baru berusia delapan bulan, jadinya baru pertama kali kucing saya disuntik vaksin," kata seorang warga Semarang Timur, Pieter sembari menggendong Melky, si kucing minipom kesayangannya.
Saat tiba di Balai Karantina Pertanian, kucing minipom piaraan Pieter semula dicek suhu tubuhnya. Kemudian pemberian vaksinasi dilakukan oleh beberapa dokter hewan yang standby di lantai dasar Balai Karantina Pertanian.
4. Rabies merupakan penyakit zoonosis yang berbahaya bagi nyawa manusia
Koordinator Karantina Hewan di Balai Karantina Pertanian Semarang, Drh Pratiwi Asmara Wulan berkata, ada 200 dosis vaksin rabies yang disuntikan selama dua hari. Pihaknya mengaku berusaha mencegah risiko penularan rabies dengan mengedukasi pemilik hewan piaraan untuk menjaga kesehatan satwanya secara berkala.
"Kita akan maksimalkan layanan vaksin rabies supaya wilayah Jawa Tengah tetap terbebas dari rabies. Karena rabies tergolong penyakit zoonosis yang berbahaya bagi nyawa manusia," paparnya.
Baca Juga: Jateng Siapkan 3.000 Dosis Vaksinasi Anjing, Antisipasi Rabies