Mengkhawatirkan! Daratan Kota Semarang Turun 10 Cm Per Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang menyatakan permukaan tanah di sejumlah wilayahnya mengalami penurunan hingga 10 sentimeter setiap tahun. Penurunan muka tanah yang terparah terdeteksi di sepanjang Kali Semarang.
1. Penurunan muka tanah paling parah di muara Kali Semarang
Sih Rianung, Kepala DPU Kota Semarang, mengatakan di salah satu titik wilayah Kali Semarang telah ditemukan muka tanah terus-menerus mengalami penurunan.
Menurutnya titik rawan penurunan muka tanah tepat berada di dekat muara sungai.
"Penyebabnya kita lihat karena ada banyak pengambilan air bawah tanah. Dan kondisi faktanya, di Kali Semarang kita punya buktinya. Di sana sudah digarisi ada penurunannya sekitar 10 centimeter. Itu riilnya di sana. Makanya kita sudah ada pertanda ada penurunan muka tanah di Semarang," terangnya, Selasa (3/2).
Baca Juga: 5 Olahan Kambing yang Bisa Dinikmati Sambil Jelajah Kota Lama Semarang
2. DPU klaim sudah berupaya membendung air laut
Editor’s picks
Untuk menangani masalah tersebut, pihaknya sudah berupaya membendung air laut di setiap sisi hulu sungai. Selanjutnya, katanya pihaknya memasang mesin pompa untuk membuang genangan air ke laut.
Ia menjelaskan penurunan muka tanah yang terjadi saat ini membuat sistem grafitasi air sungai yang dibuang ke laut menjadi tidak lancar. Agar sistemnya jadi lancar kembali, ia memperbanyak jumlah mesin pompa air.
"Kita lihatnya secara otomatis gratifikasi air ke laut jadi tidak lancar. Karena memang ada penurunan tanah setiap tahun 10 centimeter. Agar airnya lancar kita pakai sistem pompa. Sehingga air sungai bisa dibuang ke laut," bebernya.
3. Industri diminta setop pengambilan air tanah
Pihaknya pun mengimbau kepada setiap industri untuk menyetop proses pengambilan air tanah. Selain itu, disarankan pula bahwa masyarakat Semarang harus memperbaiki sistem drainase lingkungannya agar tidak mudah tergenang banjir.
"Kita harus hentikan pengambilan sumur air bawah tanah. Penyebabnya ya karena itu," tandasnya.
Baca Juga: Digerus Abrasi Selama 5 Tahun, Garis Pantai Semarang Mundur 2,7 Km