Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!

Mobil relawan hampir terguling

Blora, IDN Times - Hutan Nginggil di Kabupaten Blora tiba-tiba menjadi diperbincangkan banyak orang belakangan ini. Tak lain karena di lokasi hutan inilah menjadi tempat jatuhnya pesawat tempur Golden Eagles milik TNI AU

Rupanya Hutan Nginggil bukan tempat sembarangan. Walau masih berada di wilayah Kabupaten Blora, tapi jaraknya sangat jauh dari pusat kota. 

Letaknya terpencil. Lokasinya berada di kawasan hutan lindung yang dikelola Perhutani. 

1. Relawan TRC Blora nyaris celaka saat naik ke Hutan Nginggil

Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!Lokasi Hutan Nginggil Blora yang jadi tempat jatuhnya pesawat tempur Golden Eagles milik TNI AU. (IDN Times/bt)

Para relawan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora bahkan harus menempuh jarak sampai 60 kilometer untuk sampai ke Hutan Nginggil. Dari Kecamatan Kradenan pun berjarak 10 kilometer. 

Para relawan mengaku saking terpencilnya, Hutan Nginggil ini jaraknya 4 kilometer dari Desa Nginggil. Menurut pengakuan Agung Tri, seorang anggota TRC BPBD Blora, orang awam sangat sulit menjangkau Hutan Nginggil. 

Butuh kemampuan khusus supaya seseorang bisa sampai ke Hutan Nginggil. Sebab, Agung dan teman-temannya yang mencoba menerobos hutan menggunakan mobil nyaris terjungkal. 

"Lokasinya sangat jauh dari pemukiman warga, Mas. Mobil kami hampir terbalik pas jalan ke lokasi. Maka kami harus jalan kaki karena akses jalurnya sulit sekali dilewati kendaraan. Medannya juga dipenuhi semak belukar," kata Agung ketika berbincang dengan IDN Times melalui sambungan telepon, Rabu (20/7/2022). 

Baca Juga: Pesawat T50-i Golden Eagle Jatuh, TNI AU Bentuk Tim Investigasi Khusus

2. Warga desa sering semedi di pertapaan Mbah Suro Nginggil

Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!google

Tidak bisa dipastikan berapa titik ketinggian Hutan Nginggil. Hutan Nginggil sejak lama dikenal warga desa sebagai tempat yang keramat. Di antara pepohonan yang ada di Hutan Nginggil terdapat sebuah tempat sakral yang dikenal warga dengan nama Pertapan Mbah Suro Nginggil. 

Hanya orang-orang yang pengin memperdalam ilmu kanuragan yang bisa mendaki sampai ke sana. Warga yang kerap bersemedi di pertapaan Mbah Suro Nginggil kerap melakukan ritual-ritual kebatinan. 

"Petilasan Mbah Suro Nginggil sering dikunjungi warga Desa Nginggil. Di sana tidak ada makam tapi hanya bangunan kecil saja. Ritual sering dilakukan di sana," terangnya. 

3. Lokasi jatuhnya pesawat Golden Eagles hanya 200 meter dari pertapaan

Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!Serpihan pesawat berupa kabel, pecahan besi body pesawat dan komponen pesawat lainnya yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle di Desa Nginggil, Kradenan, Blora Jawa Tengah, Selasa (19/7/2022). IDN Times/Febrian Chandra.

Tak jarang ada orang ngalap (mengharap) berkah di tempat pertapaan. Agung memberi penjelasan jika lokasi jatuhnya pesawat tempur bukan di tempat kuburan melainkan sekitar hutan pinus yang dekat dengan pertapaan Mbah Suro Nginggil. 

Dari pengamatan yang dilakukan Agung, jarak lokasi pertapaan Mbah Suro Nginggil dengan jatuhnya pesawat tempur hanya 200 meter. 

"Jadi lokasi jatuhnya pesawat itu sekitar 200 meter dari lokasi pertapaan. Kalau tempat pertapaannya memang sangat disakralkan sama warga Des Nginggil. Pas kita jalan ke sana aja sangat sulit buat memotong pohon. Tapi warga desa ngaku sering berkunjung ke pertapaan. Aksesnya cuma lewat jalan setapak. Sama sekali gak bisa dilewati mobil," aku Agung. 

4. Ada cekungan raksasa di Hutan Nginggil

Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16/Rydder Lanud Roesmin Pekanbaru, terbang diatas lahan yang terbakar di Koto Tuo, Kampar, Riau, Rabu, 21 Juli 2021. (ANTARA FOTO/Skadron Udara 16/Rydder Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru/Lettu Pnb Tommy Yulianto)

Agung yang mendapat laporan pertama terkait jatuhnya pesawat tempur Golden Eagles mengaku langsung bergegas ke lokasi kejadian. Bersama personel TRC lainnya, ia sampai ke areal Hutan Nginggil malam hari. 

Ia juga butuh waktu berjam-jam agar sampai ke lokasi kejadian. Di tempat kejadian, Agung melihat ada cekungan berdiameter raksasa tepat di lokasi jatuhnya pesawat tempur. 

"Cekungan yang muncul karena pesawatnya jatuh menukik dan ujungnya langsung menghantam bukit. Itu bisa kita lihat jelas ketika kita bertugas membantu evakuasi pilot dan mengangkat serpihan pesawatnya. Selama di Hutan Nginggil kita bermalam dan lanjut evakuasi keesokan harinya," ujarnya. 

Agung bilang, baru kali ini ada peristiwa besar yang muncul di Hutan Nginggil. Sebelumnya, katanya tak pernah ada kecelakaan maupun kebakaran di Hutan Nginggil. 

"Sebelum tidak pernah ada kejadian darurat. Tidak pernah ada kecelakaan di Hutan Nginggil karena tidak ada orang yang berani naik ke sana," papar Agung. 

5. Mbah Suro Nginggil semasa hidupnya dikenal ahli ilmu kanuragan

Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!ausbt.com.au

Sementara itu, Mbah Suro Nginggil semasa hidupnya punya nama asli Mulyono Surodiharjo. Dari penuturan warga Desa Nginggil, Mbah Suro terkenal sakti. Mbah Suro terkenal punya kesaktian mengobati penyakit yang diderita warga desa. Konon kabarnya Mbah Suro juga menguasai ilmu kanuragan atau supranatural. 

"Iya kalau dari cerita turun-temurun dari simbah saya, Mbah Suro Nginggil terkenal manjur mengobati orang sakit. Sering dituakan di Desa Nginggil. Cerita yang berkembang ya seperti itu," kata seorang warga yang enggan dikutip namanya. 

6. Mbah Suro Nginggil seorang pengagum Bung Karno

Menguak Pertapaan Keramat Mbah Suro Nginggil di Blora, Sulit Dijamah Manusia!Presiden RI Sukarno (Repro Buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat)

Dari laman resmi bloranews.com disebutkan bahwa Mbah Suro Nginggil atau Eyang Suro Nginggil yang hidup pada dekade 60'an pernah menjadi Lurah Nginggil. Ketika itu usia Mbah Suro baru 47 tahun. 

Ketika menjadi Lurah, Mbah Suro membangun sejumlah padepokan. Ramainya padepokan Eyang Suro Nginggil membuat Desa Nginggil tampak seperti kota di tengah hutan. 

Eyang Suro Nginggil disebutkan merupakan seorang pengagum Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Karena dianggap orang sakti, Mbah Suro Nginggil memberikan wejangan kepada para pengikutnya. Selalu digelorakan yel-yel Hidup Soekarno! dan diselingi dengan pekikan “Hidup PKI!”.

Baca Juga: Potret Evakuasi Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya