Miris! Warga Jomblang Semarang Bertahun-tahun Hidup Tanpa Septic Tank
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kota Semarang yang memiliki kontur topografi yang berbentuk dataran rendah dan berbukit memiliki sejumlah persoalan di sektor sanitasi lingkungan.
Salah satu lokasi yang memiliki masalah sanitasi ialah Kampung Jomblang, Kecamatan Candisari. IDN Times yang menyusuri sejumlah RT yang masuk wilayah Jomblang mendapati banyak rumah yang berdempetan. Bahkan banyak rumah yang berada di lorong-lorong gang yang sempit.
Baca Juga: Daftar 17 DAS Kritis yang Memicu Banjir di Jateng, Alih Fungsi Lahan!
1. Kotoran BAB langsung masuk ke sungai
Kastani, seorang warga Jomblang mengaku dari sekian banyak warga di kampungnya, rata-rata sudah memiliki jamban atau toilet di dalam rumah masing-masing.
"Sudah punya toilet. Tapi setiap BAB, kotorannya langsung masuk ke kali (sungai)," kata Kastani saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (3/6/2023).
2. Toilet milik warga hanya tersambung sama peralon
Pengakuan Kastani memang terdengar agak aneh. Akan tetapi, Kastani lantas menjelaskan kalau mayoritas toilet milik warga Jomblang tidak dilengkapi dengan tandon septic tank. Pria paruh baya tersebut lalu menunjukkan sejumlah rumah yang tidak memiliki tandon septic tank.
Letak rumah tersebut tersebar di Kampung Jomblang Legok, Kampung Candi Losmen sampai Kampung Jomblang Dalam dan Jomblang Barat.
"Kondisinya kan sudah puluhan tahun gak punya septic tank. Jadi kalau ada orang buang hajat, kotorannya masuknya ke peralon-peralon yang disambungkan langsung ke sungai. Istilah jawanya, plung lap," ujar pria bertato tersebut.
3. Sungai sudah tercemar kotoran manusia
Editor’s picks
Menurut Kastani, peralon yang ada di masing-masing rumah berdiameter kecil. Warga biasanya menyambungkan peralon dengan lubang toilet. Kemudian disalurkan langsung ke sungai yang ada di dekat kampung.
"Ya bisa dilihat sendiri, Mas, sungai di sekitar Jomblang atau Sungai Stoom yang letaknya berbatasan sama Kampung Candirejo kebanyakan ya sudah tercemar. Lha wong rumah besar yang ada di pinggir sungai ini aja juga gak punya septic tank. Ya mau gimana lagi. Sudah bertahun-tahun di sini terjadi pencemaran lingkungan," tambahnya.
Ia menganggap minimnya pengetahuan warga mengenai cara menjaga kelestarian lingkungannya membuat banyak rumah yang belum memiliki tandon septic tank. "Lagian di Jomblang kan banyak orang gak punya. Kerjanya serabutan. Kalau kondisi ekonominya udah kayak gitu, uang hasil kerjanya buat mencukupi kebutuhan keluarga ketimbang dipakai bikin tandon septic tank," ungkapnya.
4. Warga Kampung Candi pilih bikin IPAL komunal
Sedangkan hal berbeda terjadi di Kampung Candi. Kampung Candi jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari Jomblang. Di lingkungan RT 03/RW 01 Kampung Candi, sejumlah warga sejak lima tahun terakhir memutuskan membuat saluran IPAL komunal untuk menampung limbah rumah tangga termasuk kotoran manusia.
"Di Kampung Candi setiap satu RT sudah dikasih fasilitas IPAL. Panjangnya 200 meter. Kedalamannya dua meter sampai tiga meter. Seingat saya tahun 2018 dibuatkan memakai dana bantuan dari Pemkot. Adanya IPAL di sini cukup membantu dan kondisi sungainya sudah agak bersih," kata Riski Kurniawan, Ketua RT 03/RW 01 Kampung Candi Semarang saat ditemui IDN Times.
5. Walikota diharapkan gencarkan program resik-resik sungai
Dengan adanya IPAL komunal, praktis 26 KK di lingkungan RT 03 kini mulai sadar akan pentingnya kebersihan lingkungannya. Meski begitu, ia berharap Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita lebih banyak turun ke kampungnya untuk meningkatkan kesadaran warganya.
"Saya berharap Bu Wali bikin program bersih-bersih sungai yang tuntas, jangan melakukan setengah-setengah. Mungkin perkiraan saya kalau seminggu kontinyu dikerjakan langsung pasti tuntas. Terus juga lebih baik dipasangi spanduk. Terutama di masing-masing RT dan rumah yang sebelahnya sungai. Biar warga gak buang sampah sembarangan ke sungai.
Baca Juga: Kota Lama Semarang Kalah dengan Masjid Sheikh Zayed Solo, Ini Jawaban Disbudpar