Muhammadiyah Jateng dan Cambridge Joint Bikin SD-SMP Bertaraf Internasional

Muhammadiyah komitmen ciptakan sekolah unggul dan mandiri

Semarang, IDN Times - Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah melirik kerjasama dengan Cambridge School untuk meningkatkan kualitas mutu pembelajaran para siswa SD dan SMP di wilayahnya. 

Pihak persyarikatan melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) menyatakan bersiap mengubah sistem pembelajaran dengan metode kelas internasional. 

Baca Juga: Beda Waktu Salat Id dengan Pemerintah, Begini Penjelasan Muhammadiyah

1. Ketua Dikdasmen targetkan satu daerah punya satu sekolah internasional

Muhammadiyah Jateng dan Cambridge Joint Bikin SD-SMP Bertaraf InternasionalKetua Dikdasmen PW Muhammadiyah Jateng, Dr Iwan Junaedi di ruang media Dikdasmen. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ketua Dikdasmen PW Muhammadiyah Jateng, Dr Iwan Junaedi mengatakan pihaknya memiliki program peningkatan kualitas mutu pembelajaran dengan menjalin kemitraan dengan Cambridge. 

"Kelas internasional akan dibuat role model di sekolah yang dikelola Dikdasmen. Semua mapel ditranskip dalam format bahasa Inggris. Tahun ini target kita bisa punya masing-masing satu sekolah taraf internasional di 35 kabupaten/kota. Nantinya akan kerjasama dengan Cambridge dan instansi lainnya," kata Iwan di kantor Dikdasmen PW Muhammadiyah Jateng, Rabu (12/7/2023). 

2. Baru tiga sekolah yang bertaraf internasional

Muhammadiyah Jateng dan Cambridge Joint Bikin SD-SMP Bertaraf InternasionalKetua Dikdasmen PW Muhammadiyah Jateng Iwan Junaedi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sementara ini, katanya pihaknya memiliki tiga sekolah bertaraf internasional. Yaitu SD UMP Purwokerto, SMP Zam-Zam dan SD Biluwalidin. 

3. Sekolah yang belum mandiri akan diberi pendampingan

Muhammadiyah Jateng dan Cambridge Joint Bikin SD-SMP Bertaraf InternasionalIlustrasi pelajar(IDN Times/Mardya Shakti)

Dengan kepengurusan yang baru, Dikdasmen Muhammadiyah Jateng memiliki enam program kerja untuk dilaksanakan sampai tingkat kabupaten/kota. Termasuk mendampingi pihak sekolah yang belum bisa memiliki kemandirian. 

"Karena majelis Dikdasmen punya enam mandat. Maka mandatnya yang pertama yaitu sekolah wajib punya satu kelas internasional. Program ini harus sampai ke sekolah di daerah. Yang kedua yaitu guru dan siswa harus aktif di persyarikatan. Dan berlaku di semua sekolah, semua jenjang. Lalu lembaga sekolah Muhammadiyah harus masuk rangking 20 besar UTBK nasional. Kemudian sekolah juga harus mandiri. Untuk yang belum mandiri akan diberi pendampingan," ungkapnya. 

4. Para guru Muhammadiyah juga wajib punya KTA

Muhammadiyah Jateng dan Cambridge Joint Bikin SD-SMP Bertaraf InternasionalLogo Muhammadiyah. (muhammadiyah.or.id)

Untuk mematangkan pelaksanaan program kerja Dikdasmen, pihaknya menggelar rapat koordinasi bersama 500 lebih guru, kepala sekolah setingkat SMP, Mts, SMA dan SMK Muhammadiyah se-Jateng selama dua hari di Hotel Lor In Solo. Mulai hari ini samoai besok Kamis (13/7/2023) pihaknya akan membahas secara rinci mengenai berbagai aturan baru. 

Para guru dan karyawan sekolah, katanya mulai tahun ini diwajibkan memiliki KTA Muhamadiyah dan diwajibkan aktif di lembaga persyarikatan.

"Guru dan karyawan yang aktif di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah di semua jenjang, sehingga aktivitas Muhammadiyah dapat makin bermanfaat untuk umat dan bangsa," pungkasnya. 

Baca Juga: Heboh Varian Kristen Muhammadiyah, Begini Sejarah Singkat Muhammadiyah

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya