MUI Jateng Imbau Muslim Salat Id di Rumah, Ini Panduannya

Umat Islam di Jawa Tengah diminta mematuhi imbauan

Semarang, IDN Times - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengimbau kepada umat Muslim di daerahnya untuk tidak menggelar salat Id di masjid maupun di lapangan. Mereka menganggap masih dalam kondisi pandemik virus corona (COVID-19) dimana penularannya masih tergolong cukup tinggi. Sehingga kegiatan yang membuat kerumuman massa harus dihindari.

1. MUI Jateng minta tauziyah salat Id dipatuhi

MUI Jateng Imbau Muslim Salat Id di Rumah, Ini PanduannyaLogo MUI. mui.or,id

Imbauan bagi umat Islam tersebut dijelaskan MUI Jateng dalam edaran surat tauziyah-nya bernomor 04/DP-P.XIII/T/V/2020 yang diterbitkan 7 Mei 2020. 

Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji meminta agar masyarakat Jawa Tengah menaati hasil kesepakatan yang telah diambil terkait pelaksanaan ibadah salat Id di rumah.

"Sebaiknya imbauan dari tauziyah yang kita terbitkan bisa dipatuhi agar penularan virus corona dapat dicegah. Lebih baik kita adakan salat Id di rumah daripada tidak merayakan Idulfitri sama sekali," kata Daroji saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (8/5). 

Baca Juga: 200 Masjid di Semarang Langgar Aturan PKM, Nekat Gelar Salat Tarawih

2. Pengurus MUI Jateng akan kirim tuntunan khotbah singkat ke tiap rumah

MUI Jateng Imbau Muslim Salat Id di Rumah, Ini PanduannyaUnsplash/Masjid Pogung Dalangan

Dengan mempertimbangkan semangat ingin merayakan Idulfitri yang cukup tinggi, pihaknya bersama tiga pengelola masjid besar di Jateng memutuskan untuk mengedarkan tuntunan khotbah singkat kepada seluruh umat Islam di Jawa Tengah. 

Tuntunan khotbah tersebut nantinya menjadi panduan bagi setiap imam yang melaksanakan salat Id di rumah secara berjamaah.

Daroji menyampaikan para imam yang tak hafal surah panjang bisa melafalkan surah pendek sesuai kemampuan masing-masing.

"Dan ditengah pandemik seperti sekarang, lumrah dan sah-sah saja menggunakan ayat pendek untuk memimpin salat Id. Jadi umat tidak perlu khawatir mengenai tata cara ibadah salat Id. Setiap kepala keluarga pasti bisa jadi imamnya," akunya. 

Salat Id, lanjutnya, dimulai dari membaca niat salat, mengucapkan takbiratul ihram, membaca takbir tujuh kali, membaca surah Alfatihah, membaca surah panjang/pendek, rukuk, sujud dan pada rakaat kedua kembali membacakan takbir lima kali. Selebihnya gerakannya sama.

3. Salat Id di rumah bisa mengurangi ajang pamer baju Lebaran

MUI Jateng Imbau Muslim Salat Id di Rumah, Ini PanduannyaPixabay/Free-Photos

Daroji menyebut meski kekhusyukan cenderung berkurang, dirinya menjamin hal itu tak jadi masalah. Justru salat Id di rumah membuat hati menjadi lebih tenang karena bisa mengurangi ajang pamer baju Lebaran.

"Malahan kalau salat di lapangan belum tentu khusyuk karena ada yang iri dengan baju barunya. Kalau di rumah paling gak bisa mengurangi pamer baju," jelasnya.

Ia menambahkan untuk kegiatan halalbihalal juga wajib mematuhi protokol kesehatan. "Mestinya tidak usah datang ke rumah-rumah tetangga. Cukup telepon atau kirim pesan singkat ke tetangga atau saudara saja," tandas Daroji. 

Baca Juga: Penjelasan Quraish Shihab Soal Kafir Karena Tak Salat Jumat 3 Kali

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya