Musim Hujan, BPBD Banjarnegara Cek Kondisi EWS Pemantau Bahaya Longsor

Minta kades sosialisaikan bahaya longsor ke warga

Banjarnegara, IDN Times - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mengecek ulang kehandalan 13 Early Warning System (EWS) yang terpasang di wilayahnya. Hal ini untuk mendeteksi potensi bencana tanah longsor yang mengancam jutaan warga Banjarnegara. 

1. BPBD Banjarnegara mengklaim semua EWS masih berfungsi

Musim Hujan, BPBD Banjarnegara Cek Kondisi EWS Pemantau Bahaya LongsorCilacap.info

Kasi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan, BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan pengecekan dilakukan di semua perangkat EWS yang dipasang di ujung tebing yang rawan longsor. 

"Bulan ini kita sudah cek semua EWS longsor yang ada di sejumlah desa. Dan kondisinya sekarang masih berfungsi dengan baik. Sehingga nanti sewaktu-waktu kalau hujan lebat, kita lebih siap menghadapi potensi tanah longsor," ujar Andri kepada IDN Times, Selasa (19/11). 

Baca Juga: Rawan Longsor! 5 Titik Retakan di Magelang Ini Dipasang EWS

2. Kades diminta aktif bantu sosialisasikan bahaya longsor

Musim Hujan, BPBD Banjarnegara Cek Kondisi EWS Pemantau Bahaya LongsorBPBD Banjarnegara

Pihaknya menekankan peralatan EWS saat ini terpasang di sejumlah wilayah dengan kerawanan longsor paling tinggi. Masing-masing yaitu Wanayasa, Bugelan, Karangkobar, Kalibening, Madukoro dan Pandanarum. 

Pihaknya juga mengupayakan berkolaborasi dengan kades-kades setempat untuk menggalkan sosialisasi bahaya tanah longsor. 

Menurutnya peran kades diperlukan untuk membiayai mobilitas petugas di lapangan memakai dana desa. 

"Kita juga upayakan lakukan hal-hal prefentif ke masyarakat," paparnya. 

Baca Juga: Warga di 199 Desa yang ada di Banjarnegara Rawan Terkena Longsor

3. Warga diminta meningkatkan pengecekan rekahan tanah usai hujan lebat

Musim Hujan, BPBD Banjarnegara Cek Kondisi EWS Pemantau Bahaya LongsorIDN Times/Gideon Aritonang

Sementara itu, Arif Rahman, Kepala BPBD Banjarnegara mengaku alat EWS dipasang dengan jarak 20-50 meter dari titik rawan longsor. 

Ia pun mengimbau agar warganya sadar lingkungan dengan bergerak aktif mengecek lingkungan rumah masing-masing jika ada rekahan tanah harus segera ditutup. 

Ciri-ciri tanda tanah longsor yaitu munculnya rekahan, pohon atau tiang listrik tiba-tiba miring, air dari bukit keruh dan ada material batu yang turun dari bukit. 

"Kita minta warga bisa meningkatkan pengecekan rekahan tanah ketika habis hujan lebat. Kalau ada rekahan harus cepat- cepat ditutup agar tidak melebar," bebernya. 

Baca Juga: Masuki Penghujan, Prototipe Deteksi Longsor Dipasang di Banjarnegara

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya