Nana Sudjana Perintahkan BPBD Jateng Atasi Dampak El Nino dan Karhutla
ilustrasi kebakaran hutan (pexels.com/Vladyslav Dukhin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memerintahkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk aktif terlibat penanganan perubahan iklim yang disebabkan dari dampak gelombang panas El Nino.
Baca Juga: Kemarau Bakal Lebih Parah, El Nino Bikin Suhu Udara Jateng Mendidih
1. Para bupati dan wali kota diminta siap siaga hadapi kebakaran
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat memaparkan kegiatan yang akan ia lakukan selama memimpin Provinsi Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)Nana mengaku BPBD ditugasi mengoordinasikan dengan instansi-instansi terkait untuk mengatasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Dalam hal ini BPBD harus mampu mengkoordinir instansi terkait dalam penahanan karhutla atau kebakaran hutan. Setiap bupati dan walikota harus mempersiapkan dan kesiapsiagaan menghadapi kejadian kebakaran yang mana saat ini bisa diatasi," kata mantan Dirintelkam Polda Jateng tersebut usai menggelar pertemuan dengan para bupati dan walikota se-Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (7/9/2023).
2. Nana Sudjana juga fokus ke masalah stunting dan kemiskinan
Dok. IDN Times/IStimewaLebih lanjut, ia berkata dampak lain dari El Nino yang perlu diatasi yaitu terkait bencana kekeringan. Terutama membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Menurut Nana, alokasi anggaran seharusnya ditingkatkan karena pihaknya sedang berusaha fokus menanggulangi sejumlah masalah di tengah masyarakat.
"Ke depan kita antisipasi bantuan kepada masyarakat yang mengalami kekeringan misalnya tidak ada air. Yang sudah jadi perhatian kita tentang stunting kemiskinan dan inflasi. Bagaimana meningkatkan anggaran yang sudah dilakukan," akunya.
3. Empat daerah sudah masuk kekeringan ekstrem
Editor’s picks
Ilustrasi penyaluran air bersih.ANTARA FOTO/Risky AndriantoTerpisah, Kepala Stasiun BMKG Klimatologi Kelas I Semarang, Sukasno ketika dikonfirmasi IDN Times mengatakan, resiko karhutla mayoritas wilayah Jateng kini telah memasuki kategori siaga dan awas.
Menurut Sukasno, mayoritas daerah saat ini telah memasuki siklus 31 hari sampai 60 hari tanpa diguyur hujan.
Ia pun merinci bahwa daerah yang berada di area lokasi tanpa hujan selama 60 hari antara lain:
- Sebagian Kabupaten Boyolali
- Kabupaten Blora
- Kabupaten Karanganyar
- Kabupaten Wonogiri.
"Di sana sudah masuk kekeringan ekstrem," ungkap Sukasno.
4. Daftar kecamatan dan desa yang gak pernah hujan selama 100 hari
Ilustrasi kekeringan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)Bahkan, katanya ada daerah yang sudah 100 hari tidak diguyur hujan. Daerah yang dimaksud Sukasno antara lain:
- Waduk Klego, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali
- Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Kauman, Kecamatan Jurug di Kabupaten Karanganyar
- Kecamatan Karangdowo, Kecamatan Beji di Kabupaten Klaten
- Kecamatan Krikilan, Kecamatan Masaran dan Kecamatan Kalimacan di Sragen
- Desa Menuran Kabupaten Sukoharjo.
"Hal ini menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan mudah terbakar di lapisan atas permukaan tanah. Seperti humus permukaan, sampah dedaunan kering, alang-alang, dan bahan ringan lain yang biasanya menutupi lapisan tanah hutan pada kedalaman 1--2 sentimeter," kata Sukasno.
Baca Juga: Hari Pertama Jadi Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana Langsung Peringatkan OPD
