Owner WO di Semarang Jual Mobil buat Hidup saat Pandemik Virus Corona

Warga ramai-ramai memanfaatkan dapur umum

Semarang, IDN Times - Sejumlah warga Kota Semarang merasakan dampak pandemik virus corona (COVID-19) yang tengah merebak. Mereka kesulitan mencari pekerjaan. Bahkan ada pula yang usahanya hampir kolaps lantaran turunnya orderan yang didapat tajam sejak Februari 2020 kemarin.

1. Karena terlilit utang, pemilik WO nekat jual mobil

Owner WO di Semarang Jual Mobil buat Hidup saat Pandemik Virus Corona

Kondisi yang serba sulit dialami Mei Yustono. Warga RW III, Kampung Jomblang, Tegalsari tersebut saat ini dililit utang yang menumpuk karena sepi orderan acara pernikahan.

Ia harus menjual berbagai barang berharganya untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi anak-anak dan istrinya.

"Karena banyak sekali kontrak dekor pesta nikah yang dibatalkan, jadinya saya rugi banyak. Saya sampai harus menjual mobil untuk kebutuhan. Soalnya kan sejak Februari 2020 banyak yang membatalkan acara pernikahannya," ujar Mei yang juga pemilik Wedding Organizer (WO), Selasa (12/5). 

Baca Juga: COVID-19, Pemilik Biro Wisata di Semarang Bertani Untuk Bertahan Hidup

2. Mei dan keluarganya mengandalkan dapur umum untuk kebutuhan setiap hari

Owner WO di Semarang Jual Mobil buat Hidup saat Pandemik Virus CoronaDapur umum di Jomblang Semarang. Dok Pemprov Jateng

Ia mengatakan dalam situasi yang terjepit, dirinya cukup terbantu dengan adanya dapur umum di kampungnya. Saban hari, ia kerap mengandalkan masakan dari dapur umum untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Lumayan terbantu dengan dapur umum ini. Keluarga saya ikutan makan di sini juga," akunya.

Hal serupa juga dirasakan Sumadi, warga lainnya di RW III Jomblang, Semarang. Ia menganggap keberadaan dapur umum menjadi solusi ketika dirinya diterpa kesulitan ekonomi.

"Saya kan sudah dirumahkan. Itung-itung bisa ngirit sedikit. Biar uang pesangonnya bisa buat kebutuhan lainnya. Sudah sebulan saya gak kerja, karena pengunjung warung soto di tempat saya bekerja sangat sepi," jelasnya.

3. 400 warga Jomblang memakai dua dapur umum selama pandemik COVID-19

Owner WO di Semarang Jual Mobil buat Hidup saat Pandemik Virus CoronaAktivitas warga Jomblang Semarang di dapur umum. Dok Humas Pemprov Jateng

Ketua RW III, Suryo Setiawan mengungkapkan ada dua dapur umum di kampungnya yang dimanfaatkan oleh 350-400 warganya. Dari jumlah itu, sekitar 150 orang bekerja sebagai ojek online, pedagang emperan dan para pengangguran.

"Konsepnya swadaya dari warga, untuk membentuk ketahanan pangan. Jadi ketika ada bantuan pemerintah maupun perorangan disalurkan di satu tempat. Kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan," imbuhnya.

Suryo ingin keberadaan dapur umum bisa sedikit meringankan beban warganya yang terimbas virus corona (COVID-19). Ia berharap spirit dari saling jaga antar warga tidak luntur meskipun pandemik belum mereda.

"Dengan program ini, mudah-mudahan tidak ada yang kekurangan makan," ujarnya. 

4. Lurah Jomblang mengaku dapur umum dibuat secara gotong royong

Owner WO di Semarang Jual Mobil buat Hidup saat Pandemik Virus CoronaFinalis Master Chef Indonesia Season 6, Surya Firdaus, ketika memasak kari ayam Aceh di dapur umum posko pengungsian banjir di Gampong Garot. IDN Times/Saifullah

Lurah Jomblang, Nurhayati Budiningtyas menyatakan konsep dapur umum awalnya merespon imbas dari pandemik COVID-19. Secara gotong royong, warga saling bantu tanpa pamrih.

"Dapur umum di RW 03 ada dua yang melayani kebutuhan makan setiap hari. Ini berkembang, mengingat akses wilayah kampung yang berbukit-bukit. Selain itu ada satu lagi di RW 09 melayani kebutuhan makan seminggu sekali, dengan cara diantar ke rumah-rumah," pungkasnya.

Baca Juga: Semarang Zoo Terdampak Corona, Butuh Rp120 Juta untuk Makan Satwa

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya