Pantura Jateng Diterpa Angin Kencang, Bahaya Buat Nelayan Perahu Kecil

BMKG minta para nelayan tingkatkan kewaspadaan

Semarang, IDN Times - Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang memperkirakan siang ini, Jumat (11/8/2023) sampai tiga hari ke depan terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah pantai utara dan pantai selatan Jawa Tengah. Kecepatan angin diprediksi mencapai 10--30 kilometer per jam terutama saat siang hari. 

Baca Juga: Efek Kemarau, Kawanan Monyet Goa Kreo Tepergok Masuk Kamar Warga

1. Kecepatan angin lebih kencang saat siang ketimbang malam

Pantura Jateng Diterpa Angin Kencang, Bahaya Buat Nelayan Perahu Kecilpixabay.com

Koordinator Informasi dan Observasi, Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengatakan, angin kencang yang melanda Jawa Tengah dipengaruhi adanya tekanan udara yang rendah di sisi utara garis ekuator. 

Angin kencang yang muncul memiliki kecepatan yang berbeda pada malam dan siang hari. 

"Kecepatan angin yang kencang ini dipicu adanya tekanan udara rendah di utara ekuator. Sehingga kecepatannya meningkat di atas rata-rata, tidak hanya saat malam tapi juga pas siang. Karena ada pengaruh lain berupa minimnya proses pembentukan awan," ujar Giyarto kepada IDN Times, Minggu (13/8/2023). 

2. Angin kencang berkekuatan 10--30 kilometer per jam

Pantura Jateng Diterpa Angin Kencang, Bahaya Buat Nelayan Perahu KecilIlustrasi angin kencang (IDN Times/Sukma Sakti)

Lebih jauh lagi, ia berkata peningkatan kecepatan angin masih dalam batas wajar. Hal ini bisa dilihat dari pergerakan pesawat yang landing di Bandara Ahmad Yani juga tetap lancar. 

"Angin yang berhembus kuat itu tidak menjadi permasalahan asalkan tidak terjadi turbulensi atau wingsir. Jadi tidak jadi soal. Peningkatan kecepatan anginnya masih batas normal. Yaitu berkisar antara 10--30 kilometer per jam," jelasnya. 

3. Penerbangan Bandara Ahmad Yani masih aman

Pantura Jateng Diterpa Angin Kencang, Bahaya Buat Nelayan Perahu KecilPenampakan sejumlah pesawat yang parkir di runway. Dok. Humas Bandara Ahmad Yani

Menurutnya, aktivitas penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang masih aman dari terpaan angin kencang. Meski begitu, dirinya mewanti-wanti kepada para pilot pesawat yang akan take off maupun landing di Bandara Ahmad Yani supaya perlu mewaspadai munculnya potensi wingsir atau perubahan angin mendadak yang terjadi setiap waktu. 

Sebab, walaupun angin rata-rata saat ini berkecepatan 15 knot atau 33 kilometer per jam, akan tetapi perubahan arah angin bisa membahayakan kegiatan operasional pesawat. 

"Di bandara Semarang sampai sekarang cuacanya masih relatif aman. Langitnya cerah dengan radiasi matahari yang maksima. Tetapi yang harus diperhatikan adalah ketika terjadi wingsir. Dan tang berbahaya yaitu perubahan (angin) yang mendadak," tuturnya. 

4. Angin kencang berbahaya buat nelayan kecil

Pantura Jateng Diterpa Angin Kencang, Bahaya Buat Nelayan Perahu KecilIlustrasi. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Diluar itu, pihaknya juga mengingatkan kepada para nelayan berperahu kecil agar meningkatkan kewaspadaan selama terjadinya angin kencang. Dengan kecepatan angin yang tinggi beresiko menimbulkan ombak di pesisir utara dan pesisir selatan yang cukup tinggi. 

Ia mengaku angin kencang yang terjadi saat ini sangat berbahaya bagi para nelayan yang mengoperasikan perahu kecil. 

"Karena gelombang laut pesisir utara dan selatan ada potensi yang meninggi, maka untuk kapal-kapal nelayan yang kecil harus waspada. Karena peningkatan gelombangnya cukup lumayan. Nelayan yang naik perahu kecil sangat berbahaya, tapi untuk kapal yang besar masih aman-aman saja" urainya. 

5. Suhu udara berkisar 23--34 derajat celcius

Pantura Jateng Diterpa Angin Kencang, Bahaya Buat Nelayan Perahu KecilIlustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Adapun temperatur udara rata-rata di wilayah Jawa Tengah memiliki perbedaan mencolok pada bagian utara dan selatan.

Giyarto mengungkapkan pada Jawa Tengah bagian selatan suhu udaranya berkisar 22--33 derajat celcius. Sedangkan di sisi utara Jawa Tengah lebih tinggi yaitu 23--34 derajat celcius. 

Suhu udara yag terasa panas belakangan ini karena kondisi langitnya yang cerah ditambah lagi pancaran radiasi matahari cukup tinggi.

"Puncak kemarau terjadi bulan ini sampai perkiraan awal September," kata Giyarto. 

Baca Juga: Jateng Kemarau Mulai Mei 2023, BMKG Minta Warga Irit Pakai Air

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya