Pasien COVID-19 Antre Masuk Rumdin Semarang, Sebagian Dipaksa Pulang

Rumdin Wali Kota Semarang disesaki pasien virus corona

Semarang, IDN Times - Sejumlah warga Kota Semarang yang terinfeksi virus corona terpaksa harus mengantre untuk mendapatkan tempat isolasi di rumah dinas (rumdin) Wali Kota Semarang. Berdasarkan penuturan para relawan terapi psikososial yang bertugas di rumdin tersebut, lonjakan pasien COVID-19 rupanya sudah terjadi mulai awal Juni 2021 dengan jumlah mencapai lebih dari 200 orang.

"Di Rumdin kan hanya bisa menampung 150 orang. Tapi kondisinya sekarang sangat dinamis. Kalau pas siang pasien COVID-19 di sana membludak sampai 200 orang. Kemudian waktu malam hari diisi lagi dengan kiriman pasien dari rumah sakit. Situasinya saat ini begitu terus selama 24 jam diisi," kata Alfa Immanuel, seorang relawan terapi psikososial Unika Soegijapranata yang bertugas di Rumdin Walikota Semarang saat dikontak IDN Times, Kamis (17/6/2021).

1. Banyak pasien COVID-19 ditolak masuk rumdin karena ruang isolasi sudah penuh

Pasien COVID-19 Antre Masuk Rumdin Semarang, Sebagian Dipaksa PulangPara relawan saat berikan terapi bagi pasien Corona di Rumdin Semarang. Dokumentasi pribadi

Alfa mengatakan kondisi rumdin paling sering didatangi oleh pasien COVID-19 setiap hari selepas Magrib dan Isya. Menurutnya, sekitar jam 20.00--21.00 WIB saban hari, lima ambulans dari sejumlah rumah sakit kerap wira-wiri mengirimkan 2--3 pasien COVID-19 ke rumdin.

Namun ironisnya, belakangan ini para pasien gagal mendapatkan ruang isolasi lantaran kapasitas rumdin yang sudah overload.

"Dari jam 8--9 malam itu intensitas kedatangan pasiennya paling tinggi. Ambulans berdatangan bawa dua sampai tiga pasien. Kemarin saja ada ambulans bawa pasien COVID-19 datang ke rumdin tapi ditolak masuk karena ruangan isolasinya udah penuh. Teman-teman relawan yang tinggal di dekat situ setiap hari lihat kejadiannya," akunya.

Baca Juga: 18 Ribu Warga Semarang Masih Waiting List untuk Vaksinasi COVID-19

2. Para pasien COVID-19 dipaksa pulang cepat

Pasien COVID-19 Antre Masuk Rumdin Semarang, Sebagian Dipaksa PulangIlustrasi pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Untuk saat ini, imbuh Alfa, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani terapi pemulihan psikologis mencapai 80--100 orang. Meski demikian, saking sesaknya ruangan isolasi membuat pasien dipaksa pulang lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. 

"Ya gara-gara jumlahnya banyak banget. Jadinya pasien baru masuk tiga hari langsung dipaksa pulang. Otomatis kita sangat kaget. Soalnya ruang isolasi sudah penuh. Malahan ada yang masih sesak juga tetap dipaksa pulang. Sebenarnya kita kasihan tapi gak bisa berbuat apa-apa lagi," terangnya.

3. Tenda sumbangan Megawati dimodifikasi agar mampu menampung banyak pasien

Pasien COVID-19 Antre Masuk Rumdin Semarang, Sebagian Dipaksa PulangPengungsi beraktivitas di sekitar tenda COVID-19, Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Ia mencontohkan, tingginya kasus penularan COVID-19 di Semarang membuat sebuah tenda darurat sumbangan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang ada di rumdin terpaksa dimodifikasi ulang. Kapasitas satu ruangan tenda yang maksimal menampung lima orang, kini diubah sedemikian rupa agar dapat menampung tujuh sampai delapan orang. 

Bahkan, personel tim relawan psikososial mulai takut terinfeksi COVID-19. Beberapa relawan terpaksa harus melayani terapi psikososial by phone  (melalui telepon) dan hanya sesekali waktu datang ke rumdin Semarang.

"Makanya kita susun strategi supaya tetap kondusif. Karena penularannya sudah random (acak), kita juga merasa takut. Di satu sisi kita bergerak atas biaya pribadi tanpa support (dukungan) dana dari fakultas dan pemerintah. Sisi lain kita mesti memastikan supaya tenaga kesehatan di Rumdin tetap sehat. Caranya kita giliran memberikan terapi pemulihan mental bagi perawat-perawat dan dokter yang tugasnya di sana," urainya.

4. Nakes Rumdin Semarang ikut terapi mental biar gak gampang stres

Pasien COVID-19 Antre Masuk Rumdin Semarang, Sebagian Dipaksa PulangIlustrasi nakes (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Pihaknya pun memberikan terapi penyembuhan mental agar tenaga kesehatan (nakes) tetap semangat bekerja dan tidak stres.

"Ada enam nakes yang kita beri terapi yang namanya tempat kedamaian. Kita beri sugesti supaya bisa menyerap energi alam semesta dengan baik. Bagi para pasien, kita juga berikan terapi psikososial dengan relaksasi untuk meningkatkan imunnya. Kita berusaha memulihkan hormon infotamin, hormon aksitosin, hormon serotomin dan hormon embersin sehingga imun tubuhnya membaik. Dengan cara itu, tubuh bisa meregenerasi sendiri dan kesehatan akan pulih," bebernya.

Alfa berharap masyarakat Semarang tidak lagi menyepelekan virus corona. Dengan maraknya kasus penularan, wabah COVID-19 harus ditangani seluruh pihak dengan mematuhi protokol kesehatan dengan rajin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Perjuangan Relawan Pulihkan Mental Pasien COVID-19 dengan Terapi Psikososial

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya