Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali Semarang

Aktivitas gereja di kawasan pecinan 

Semarang, IDN Times - Berada jauh dari hiruk-pikuk pusat kota Semarang, sebuah gereja di bantaran Kali Semarang tampak bergeliat menjelang Hari Raya Natal.

Sebuah salib raksasa menyambut IDN Times saat memasuki gereja yang bernama Paroki Santo Xaverius Fransiskus Kebondalem tersebut, Selasa (24/12). Setelah bertanya beberapa kali, seorang satpam gereja mengarahkan ke ruang Pastoran untuk menemui sang pastor.

"Coba ke Pastoran dulu, Mas. Itu tempatnya di samping gereja. Bilang saja mau ketemu Romo Tanto," kata satpam tersebut.

Setelah menyambangi ruangan sekretariat pastoran, IDN Times pun diarahkan naik ke lantai dua. Berbeda dengan kebanyakan pastor lainnya, Romo Tanto saat itu sedang memakai baju kasual.

 

1. Perayaan Natal 2019 mengusung tema Hidup Sebagai Sahabat bagi Semua Orang

Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali SemarangSumber Gambar: www.huffingtonpost.ca

Ia bilang perayaan Natal tahun ini agak beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk kali ini, semua gereja Katolik di Jateng bahkan di Indonesia sepakat mengusung tema Natal Hidup Sebagai Sahabat bagi Semua Orang.

"Kita ingin menjamah umat dan warga sekitar gereja agar kita bisa membaur dengan semuanya. Seperti apa yang dilakukan Yesus yang datang kepada para umatnya untuk menyapa dalam hati setiap orang," kata pria bernama lengkap Marcellinus Tanto tersebut saat berbincang dengan IDN Times.

Baca Juga: Pengamanan Ibadah Natal, Gereja Katolik di Jateng Dijaga Empat Banser

2. Sebanyak 82 persen jemaat Gereja Kebondalem merupakan peranakan Thionghoa

Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali Semaranginstagram.com/adonesian

Romo Tanto mengatakan, sebagai gereja yang berada di pusat kawasan Pecinan, mayoritas jemaat Paroki Kebondalem merupakan warga peranakan Thionghoa. Jumlahnya mencapai ribuan orang. "Hampir 82 persen jemaat kita orang Thionghoa karena letak kita yang sangat unik, berada di tengah perkampungan Pecinan. Sisanya baru dari sekitaran Semarang," akunya.

3. Sulit tempat parkir, banyak jemaat gereja yang beralih pakai transportasi online

Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali SemarangIDN Times/Fariz Fardianto

Menurutnya bukanlah perkara mudah mengelola ribuan jemaat yang datang dari berbagai kampung. Lahan parkir menjadi masalah tersendiri. Romo Tanto bilang, tak jarang ada jemaat yang kerepotan memarkirkan kendaraannya saat ingin melaksanakan misa pagi.

"Karena repotnya ngurus parkir di sini, jadinya banyak jemaat akhirnya memilih naik transportasi umum. Pilihan mereka ke transportasi online karena kan gampang didapat dan cepat sampai. Maka mereka kalau misanan kemari cukup manggil GoCar saja," terangnya.

Baca Juga: Mulai 2020, Masuk Obyek Wisata di Jateng Bisa Bayar Pakai GoPay

4. Gereja Kebondalem juga mengakomodir sumbangan dari aplikasi GoPay

Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali SemarangRomo Tanto, pastor Gereja Paroki Kebondalem saat memasang barcode GoPay di kotak amal gerejanya. IDN Times/Fariz Fardianto

Ia menyebut bahwa perubahan zaman dengan teknologi yang semakin canggih memang membuat semua orang harus berbenah. Dirinya sendiri juga harus memutar otak untuk melihat celah yang bisa didapat. 

Romo Tanto menyampaikan, untuk menghimpun dana umat yang datang dari berbagai kalangan, pihaknya mulai awal Desember 2019 kemarin melirik platform online. Pilihannya jatuh pada GoPay. 

"Setelah saya mencermati berbagai kemudahan dan aksesibilitasnya, maka tidak ada salahnya saya bekerjasama dengan Gojek. Sejak 3 Desember akhirnya kami sering memasang barcode GoPay di atas kotak amal untuk menghimpun dana donasi pengembangan gereja," urainya.

Diakuinya tantangan terberatnya ialah menyadarkan para jemaat dari generasi old terutama para opa, para oma untuk mulai mengalihkan donasinya melalui aplikasi GoPay.

Selain mudah dan simpel, pihaknya mengatakan berdonasi via digital tak perlu lagi repot-repot membawa segepok uang. "Cukup tempelkan scan barcodenya, kita sudah bisa mengirimkan uang amal kepada gereja. Nah cara inilah yang harus diedukasi terus-menerus kepada para jemaat di Kebondalem," tuturnya.

"Tapi saya yakin, dengan berjalannya waktu, donasi digital ini jadi pilihan yang sangat memudahkan jemaat untuk beramal di gereja," tambahnya.

Ia mengatakan sejauh ini antusias para jemaat Kebondalem untuk memakai aplikasi GoPay cukup bagus mengingat banyak dari mereka yang rutin naik transportasi online.

Ia berkata sudah ada enam orang yang beramal memakai GoPay. Dana yang diterima pihak gereja bersumber dari kalangan eksternal dan internal yang ingin beramal untuk Hari Raya Natal. "Nanti lambat laun jemaat pasti terbiasa,".

Baca Juga: Anak Diberi Nama GoPay, Go-Jek Indonesia Beri Saldo Gratis Setahun!

5. Gereja Kebondalem satu-satunya yang pakai donasi digital

Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali SemarangBangunan Gereja Paroki Kebondalem sudah berusia lebih dari 60 tahun. IDN Times/Fariz Fardianto

Ia menyatakan di Jawa Tengah, baru gerejanya yang melakukan terobosan dalam menghimpun dana amal menggunakan aplikasi digital. Pihaknya telah mendapat persetujuan dari Keuskupan Agung Semarang untuk memakai aplikasi digital tersebut.


"Setelah bertanya ke Gojek, ternyata kita yang pertama pakai digital. Ini jadi motivasi kita untuk menyosialisasikan kepada jemaat gereja," sambungnya.

Baca Juga: Sekolah Katolik di Magelang Adakan Lomba Azan dan Baca Alquran

6. Donasi digital juga dipakai di dua masjid besar di Semarang

Perjuangan Umat Katolik Kumpulkan Dana Natal dari Tepi Kali SemarangIDN Times/Holy Kartika

Sedangkan, Arum K. Prasodjo
Head of Regional Corporate Affairs PT Gojek Indonesia mengaku saat ini terdapat sejumlah layanan untuk mengakomodir keinginan para pelanggan Gojek. 


Untuk donasi digital, sejauh ini baru Gereja Kebondalem yang mulai menerapkannya. Selain itu, GoPay kini juga bisa dipakai untuk menyalurkan dana infaq di Masjid Besar Baiturahman Simpang Lima dan Masjid Agung Kauman, Johar.


"Tentunya kita ingin memudahkan masyarakat agar bisa menyalurkan uangnya untuk beramal di tempat-tempat ibadah. Harapan kita dengan kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, masyarakat bisa mendapat manfaat yang positif," tandasnya.

Baca Juga: Gandeng NU, Gojek Kembangkan Sedekah Digital Pakai QR Code

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya