Ratusan Warga Jateng Pilih Tunda Umrah Karena Biaya Naik Rp10 Juta

Jadinya, banyak calon jemaah mikir-mikir mau berangkat umrah

Semarang, IDN Times - Asosiasi Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Amphuri) Jawa Tengah menyatakan terdapat ratusan warga yang memutuskan menunda keberangkatan ibadah umrah. Sebab, mereka keberatan dengan adanya tambahan biaya selama masa pandemik COVID-19.

1. Banyak calon jemaah gak sanggup bayar tambahan biaya umrah

Ratusan Warga Jateng Pilih Tunda Umrah Karena Biaya Naik Rp10 JutaIlustrasi ibadah haji. pixabay.com/adliwahid

Ketua Amphuri Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono mengatakan, dengan memberlakukan karantina bagi calon jemaah umrah, membuat biaya pemberangkatan ke Tanah Suci Makkah naik jadi Rp30 juta dari normalnya hanya Rp18 juta.

"Karena ada tarif karantina sebesar Rp10 juta, jadinya banyak calon jemaah yang keberatan. Sebab, beberapa orang mengakui kepegin berangkat umrah bersama keluarganya. Nah, kalau biaya umrahnya naik Rp30 juta jadinya mereka gak sanggup memberi tambahan biayanya," kata Endro kepada IDN Times, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: 26 Warga Jateng Berangkat ke Makkah Ikut Kloter Pertama Umrah 2022

2. Ada ratusan calon jemaah yang menunda berangkat umrah

Ratusan Warga Jateng Pilih Tunda Umrah Karena Biaya Naik Rp10 Jutainstagram.com/almekkah_almadinah

Ia menyampaikan, situasi yang dialami para calon jemaah umrah kini dilematis. Pasalnya, ada ratusan calon jemaah yang memutuskan menunda keberangkatan ketimbang menjalani masa karantina yang lama di Arab Saudi.

Di biro umrahnya saja, Endro menemukan sebanyak 500 calon jemaah yang memilih membatalkan keberangkatan umrah. Diluar itu masih ada ratusan calon jemaah di masing-masing biro umrah yang melakukan hal yang sama.

"Kalau di perusahaan saya aja ada 500 orang atau 99 persen menunda umrah. Belum lagi di tempat-tempat lainnya, saya kondisinya sama semua. Soalnya rata-rata mengeluh sama aturan karantina yang diberlakukan oleh pemerintah Saudi. Kalau ditotal setiap jemaah umrah diwajibkan karantina 23 hari," terangnya.

3. Uang refund tiket hanya cair 20 persen

Ratusan Warga Jateng Pilih Tunda Umrah Karena Biaya Naik Rp10 JutaIlustrasi. Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19. Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny

Kendati demikian, diakuinya bahwa setiap calon jemaah berhak melakukan refund tiket setelah memilih menunda pemberangkatan umrah.

"Jika dilihat kebanyakan pilih tidak mau ambil uang refund tiketnya. Karena kalau di-refund hanya bisa cair 20 persen, mereka merasa eman-eman," ujar Endro.

4. Amphuri Jateng pastikan keberangkatan ibadah umrah tetap berlanjut

Ratusan Warga Jateng Pilih Tunda Umrah Karena Biaya Naik Rp10 JutaRamadan hari pertama di Masjidil Haram (ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa)

Lebih lanjut, Endro memastikan keberangkatan ibadah umrah tahun ini tetap berlanjut. Ia mengklaim, setelah adanya komentar dari Dirjen Haji dan Umrah Kemenag soal penundaan sementara ibadah umrah, per Senin (17/1/2022) jadwal keberangkatannya diserahkan kepada masing-masing perusahaan biro umrah.

"Kita pastikan hasilnya ada pemberangkatan. Tapi yang mengatur jadwalnya dari tiap perusahaan jasa biro umrahnya. Bagi 24 jemaah yang umrah tanggal 9 Januari 2022 sudah tiba di Indonesia Indonesia. Keberangkatan berikutnya dilakukan pada bulan depan (Februari 2022)," bebernya.

Baca Juga: [BREAKING] 28 Tim Advance PPIU dan Jemaah Umrah Indonesia Positif Omicron

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya