Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Raup Suara Besar, Caleg DPD Dapil Jateng Usul Korban Banjir Direlokasi

Warga meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Jratun-Wulan, di Desa Undaan Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (8/2/2024). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Semarang, IDN Times - Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah hari ini, Kamis (22/2/2024), mendapat sorotan sejumlah pihak. Terutama dari kalangan calon anggota DPD RI yang hadir di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang. 

Seorang caleg DPD RI, Abdul Kholik mengatakan semestinya acara Musrenbang bisa dimanfaatkan secara detail untuk memetakan persoalan yang muncul di tiap daerah. 

"Kita berharap di Musrenbang ini sungguh-sungguh memetakan masalah secara lebih rinci dan detail bisa dikolaborasikan antar daerah," kata Kholik saat dimintai tanggapan selepas acara musrenbang. 

1. Harus direlokasi tapi sukarela

Abdul Kholik, caleg DPD RI Dapil Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Persoalan yang perlu dilihat salah satunya penanganan banjir yang melanda Grobogan dan Demak. Ia menganggap bahwa kawasan dari ujung barat Jateng sampai ujung timur merupakan zona rawan bencana banjir. 

Ini, katanya membutuhkan sinergitas antar  pemda dengan pemerintah pusat. "Selain pembuatan tanggul, upaya relokasi juga perlu mulai dipikirkan. Awalnya relokasi yang sukarela. Kita jelaskan ke masyarakat ini bu kalau tidak direlokasi akan semakin berat," terangnya. 

Opsi relokasi, menurutnya membutuhkan pendekatan sukarela. Pemda harus melengkapi fasilitas pendukungnya.

"Ada insentif insentif dulu biar warga mau direlokasi," tuturnya. 

2. Pemkab didorong membuat bendungan

Bendungan Temef (Dok. PT Nindya Karya (Persero))

Di samping itu, kolaborasi juga penting untuk mengatasi banjir rob  yang kerap melanda wilayah tersebut. Supaya rob dapat diatasi, disarankan kepada Pemkab setempat untuk merancang pembuatan bendungan. 

Selain bendungan, juga perlu dibuatkan resapan air tanah di hulu atau daerah atasnya. Tak cuma itu saja, wilayah perkotaan juga harus tegas melarang penggunaan air tanah secara ketat. 

"Supaya mengurangi robnya naik dari bawah naik ke atas, perlu dibuat bendungan diatasnya. Jadi kabupaten selain membuatkan bendungan juga dipasang resapan air. Dan ini tugas pemerintah kota untuk melarang penggunaan air tanah secara lebih ketat. Harapannya ini bisa jadi solusi untuk penanganan robnya," terang caleg DPD RI yang sementara ini menempati urutan empat besar teratas tersebut. 

3. Nama Sudjana ungkap misi pembangunan tahun depan

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Terpisah, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menjelaskan prioritas pembangunan masih berfokus pada pengentasan kemiskinan, stunting, inflasi, dan pengangguran. 

Adapun dalam perencanaan pembangunan Jawa Tengah tahun 2025, tema yang diangkat adalah peningkatan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan. Didukung dengan sumber daya manusia yang berdaya saing dan lebih berkarakter.

"Pada tahun 2025 saya arahkan tetap melanjutkan 10 program prioritas Jawa Tengah untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan," kata Nana dalam keterangan resminya. 

4. Pembangunan 20 tahun ke depan bertumpu pada pangan dan industri

Ekonomi.bisnis.com

Dibeberkan Nana, visi pembangunan (RPJPD) Jawa Tengah selama 20 tahun ke depan adalah Jawa Tengah sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional Yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan.

Visi itu selaras dengan RPJPN 2025-2045 yaitu mewujudkan Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us