Soroti Serapan Dana COVID-19, DPRD Jateng Dari Gerindra Kritik Ganjar

Anggota dewan sesalkan kinerja Pemprov Jateng

Semarang, IDN Times - Anggota DPRD Jawa Tengah menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi Jateng terkait penyaluran dana penanganan COVID-19 yang selama ini dilakukan Pemprov Jateng. Pasalnya, dengan kondisi masyarakat yang banyak terdampak dari sisi ekonomi, justru penyerapan dana COVID-19 tidak berjalan maksimal.

"Ini kan aneh, sejak adanya pandemik rakyat banyak terdampak dari sisi ekonomi namun penyerapannya tidak maksimal," kata Sriyanto Saputro, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng, Senin (26/7/2021).

1. Jangan sekadar saling bantah tapi harus diperbaiki

Soroti Serapan Dana COVID-19, DPRD Jateng Dari Gerindra Kritik GanjarIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Sriyanto menekankan jikalau data anggaran COVID-19 yang disodorkan Ganjar Pranowo sudah benar, maka tetap saja serapan anggaranya sangat rendah. Bahkan Sriyanto menyebut serapan dana COVID-19 di Jateng berada dibawah Sumatera Barat. 

Menurutnya kalau tahun 2020 kemarin rendahnya penyerapan anggaran masih bisa dimaklumi karena Pemprov masih gagap dan banyak tumpang tindih kebijakan, akan tetapi kondisi di tahun ini mestinya lebih siap. Sehingga tidak ada alasan kesulitan dalam penyerapan anggaran.

"Tidak sekadar saling bantah, namun yang disampaikan Kemendagri harus jadi evaluasi dan interospeksi untuk  perbaikan," tegasnya.

Baca Juga: Mobilitas Warga Jateng Masih Tinggi, Ganjar Ajak Kades dan RT Lockdown

2. Pemprov Jateng didesak evaluasi secara komprehensif

Soroti Serapan Dana COVID-19, DPRD Jateng Dari Gerindra Kritik Ganjarid.foursquare.com

Ia mendesak supaya Pemrov Jateng mengevaluasi secara komprehensif. Ini karena sumber anggaran COVID-19 tak cuma dari APBN namun juga dari APBD. Tahun lalu misalnya, ia menuturkan telah dilakukan refocusing yang diplot untuk penanganan pandemik lewat Belanja Tak Terduga (BTT) mencapai Rp 1,837 triliun. 

Meski begitu, ia menyayangkan hingga akhir tahun 2020 alokasi untuk penanganan dampak ekonomi sebesar Rp96,40 miliar hanya terserap Rp 69,25 miliar atau 71,83 persen.

3. DPRD: Sangat disayangkan serapan anggaran COVID-19 sangat rendah

Soroti Serapan Dana COVID-19, DPRD Jateng Dari Gerindra Kritik GanjarIlustrasi pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Politisi Gerindra ini juga menyoroti banyaknya keluhan dari berbagai daerah tentang pencairan dana insentif tenaga kesehatan yang tersendat. Di Jateng hingga per 22 Juli 2021 dana insentif tenaga kesehatan yang bersumber dari DAU sebesar Rp60,165 miliar cuma dipakai Rp39,895 miliar atau 66,31 persen.

"Insentif haknya para nakes dan para relawan yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah. Maka pencairan inssentif nakes harus diprioritaskan," ungkapnya. Pihaknya menuntut kepada Ganjar guna melakukan evaluasi atas kinerja jajarannya agar melakukan percepatan.

"Sangat disayangkan, di saat rakyat menjerit didera pandemi, pemerintah pusat pun  sudah mengalokasikan anggaran namun penyerapannya sangat rendah," tandasnya.

4. Progres serapan hingga saat ini terus naik

Soroti Serapan Dana COVID-19, DPRD Jateng Dari Gerindra Kritik GanjarIlustrasi anggaran (ladypinem.com)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengklaim progres serapan dana COVID-19 saat ini masih terus naik.

"Terus bergerak dan progresnya sekarang sudah naik di angka 17,78 persen. Sudah ada anggaran Rp50,43 miliar yang terserap sampai hari ini dari serapannya 15,65 persen per 22 Juli 2021. Namun pada 24 Juli 2021 kemarin naik jadi 17,28 persen, " kata Yulianto, Senin (26/7/2021).

Yulianto mengaku percaya diri jika penggunaan dana COVID-19 di Jateng akan terus meningkat mengingat ada beberapa kegiatan yang tengah dikerjakan di lapangan.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan COVID-19 di lantai dua kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng berdalih realisasi dana virus corona yang terpakai 17 persen adalah beberapa kegiatan yang tidak memerlukan anggaran. Seperti kegiatan sosialisasi dan dukungan vaksinasi COVID-19.

"Ada beberapa mata anggaran yang kemarin itu tidak perlu dikeluarkan. Misalnya anggaran untuk sosialisasi, dukungan vaksinasi yang semuanya sudah berjalan. Sosialisasi kan sekarang tidak perlu datang dan vaksinasi yang anggarannya untuk delivery, ternyata sekarang sudah langsung dikirim dari perusahaan sehingga anggaran itu tidak dibutuhkan lagi," jelasnya dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times.

5.Ganjar minta anggaran dibelikan peralatan kedaruratan

Soroti Serapan Dana COVID-19, DPRD Jateng Dari Gerindra Kritik GanjarIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ganjar meminta kepada bupati dan wali kota serta jajaran OPD untuk segera mempercepat serapan anggaran COVID-19. Jika diketahui terdapat mata anggaran yang tidak terpakai, ia meminta untuk segera dialihkan pada hal yang diperlukan. 

Sebagai contoh, lanjutnya, anggaran COVID-19 bisa dimanfaatkan untuk membeli peralatan kedaruratan seperti ventilator, High Flow Nasal Cannula (HFNC), peralatan testing, dan tracing.

"Pertama, karena kemarin ramai soal isu anggaran, maka saya minta semua melakukan percepatan serapan. Dan ternyata semua sudah on going proses, majunya cepat sekali," akunya.

Baca Juga: Viral! Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Larang Posting Berita COVID-19

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya