Takut Disuntik Vaksin, Curhatan Pedagang Pasar Semarang

Pedagang Pasar Karangayu banyak yang gaptek

Semarang, IDN Times - Proses vaksinasi COVID-19 masih terus berlangsung di Jawa Tengah. Selama dua pekan terakhir sasaran vaksinasi tertuju bagi para pedagang pasar tradisional. Di Kota Semarang, sejumlah pedagang Pasar Karangayu mengaku kebingungan saat hendak menjalani vaksinasi COVID-19. 

Mereka menganggap tidak diberi pemberitahuan secara resmi untuk program vaksinasi. "Saya bingung mau vaksin apa gak. Soalnya kan gak ada informasi resminya, kalau disuruh vaksin, ya saya mau-mau aja asalkan diberi penjelasan dulu," kata Priyatin, seorang pedagang bubur di Pasar Karangayu saat ditemui IDN Times, Kamis (4/3/2021). 

1. Para pedagang pasar takut efek samping vaksinasi yang bisa timbulkan kematian

Takut Disuntik Vaksin, Curhatan Pedagang Pasar SemarangPelayanan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Karangayu Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Priyatin berkata beberapa hari terakhir sudah ada pedagang yang ikut vaksinasi di Puskesmas Karangayu. Sedangkan dirinya dan pedagang yang berjualan di lantai dasar hanya sebatas diminta menyerahkan fotocopy e-KTP tanpa ada penjelasan apapun dari pengelola pasar. 

Sedangkan bagi Nanik, pedagang lainnya yang berjualan sandal dan sepatu di Pasar Karangayu, proses vaksinasi COVID-19 justru membuatnya takut. Pasalnya dalam pemberitaan yang beredar luas banyak yang mengungkap kematian warga pasca menjalani vaksinasi. 

"Saya takutnya kalau pas disuntik. Terus kalau ada efek sampingnya juga antisipasinya gimana caranya. Wong ada dokter habits divaksin malah mati kok," aku perempuan peranakan Tionghoa ini. 

Baca Juga: Cegah Klaster Corona, Kepala Daerah Terpilih di Jateng Dilarang Gelar Pesta

2. Minat pedagang pasar ikur vaksinasi sangat minim

Takut Disuntik Vaksin, Curhatan Pedagang Pasar SemarangKepala Puskesmas Karangayu saat mendampingi pedagang yang ikut vaksinasi. IDN Times/Fariz Fardianto

Nanik meminta kepada pengelola Pasar Karangayu sebaiknya melakukan vaksinasi di lapak-lapak para pedagang. Selain dirasa gampang dijangkau, menurutnya jika vaksinasi dilakukan di puskesmas bisa bikin repot karena harus rutin berjualan sampai sore hari. 

"Saya maunya petugas puskesmasnya yang datang ke pasar. Kalau disuruh ke puskesmas ya jauh, dagangan kita siapa yang nungguin. Ini aja minat pedagang yang datang ke puskesmas sangat minim," cetusnya.

3. Seorang pedagang beras pilih datang sendiri ke Puskesmas Karangayu agar bisa divaksin

Takut Disuntik Vaksin, Curhatan Pedagang Pasar SemarangSeorang pedagang beras menunjukan kartu vaksinasi di Puskesmas Karangayu. IDN Times/Fariz Fardianto

Di sisi lain, saat IDN Times berada di Puskesmas Karangayu tampak proses vaksinasi diikuti ratusan orang. Salah satu yang ikut vaksin adalah Altika Pardiana, seorang pedagang beras di Pasar Karangayu. 

Altika memilih datang langsung ke Puskesmas Karangayu agar cepat mendapatkan vaksinasi COVID-19. Ia mendapat vaksin setelah mengakses situs pendaftaran vaksinasi dari Kemenkes. "Begitu dapat SMS, saya langsung kemari. Awalnya agak takut sih, tapi kan ini sudah jadi programnya pemerintah, ya saya ngikutin aja," aku warga Jalan Sawojajar, Krobokan Semarang tersebut. 

Altika merasa tak ada efek samping yang ia rasakan saat disuntik vaksin Sinovac. Sebaliknya ia lega karena vaksinasi bisa melindungi dirinya dari paparan virus Corona. 

4. Puskesmas Karangayu sudah memvaksin 110 pedagang pasar

Takut Disuntik Vaksin, Curhatan Pedagang Pasar SemarangKondisi Puskesmas Karangayu Semarang saat ada program vaksinasi. IDN Times/Fariz Fardianto

Menurut Wahyoto, Kepala Puskesmas Karangayu, vaksinasi khusus pedagang pasar sudah berjalan dua pekan terakhir. Pelaksanaanyae sudahe diatur setiap Rabu jam 11.00-12.00 WIB siang. 

"Dua pekan terakhir, kita sudah memvaksin 110 pedagang Pasar Karangayu. Jadwalnya saban hari Rabu jam sebelas sampai dua belas siang. Tapi diluar hari itu kita juga tetap layani pedagang yang datang ke puskesmas," jelasnya kepada IDN Times. 

5. Pedagang pasar takut disuntik dan gaptek saat mengakses situs milik Kemenkes

Takut Disuntik Vaksin, Curhatan Pedagang Pasar Semarangorang gaptek ternyata bisa juga bikin website

Lebih lanjut, pihaknya menargetkan bisa memberikn vaksin bagi 600 pedagang di wilayah Karangayu. Jumlah itu sesuai dosis yang diberikan bagi masing-masing puskesmas di Semarang. 

Meski begitu, pemberian vaksinasi juga menemui kendala terutama banyaknya pedagang yang takut disuntik, ada yang gaptek alias tidak bisa mengakses situs pendaftaran resmi milik Kemenkes hingga pedagang yang tidak ada di tempat saat disambangi oleh pengelola pasar. 

"Ada banyak yang takut disuntik. Kemudian sebagian pedagang ada yang tidak bisa mengakses aplikasi elektronik. Ada juga yang tidak ada yang ditempat. Maka pilihannya, pengelola pasar dan ketua paguyuban kita suruh daftarkan mereka. Soalnya kondisi pasar kan sangat komplek, pedagangnya ada yang lansia, paruh baya sampai usia produktif. Jadinya kalau mau divaksin di pasar nanti gak maksimal. Maka mereka kita minta ikut vaksinasi di puskesmas aja," paparnya. 

Baca Juga: Setahun Pandemik, Kasus Aktif COVID-19 Jateng Tembus 43.187 Orang 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya