Tegas! GP Ansor Ajak Warga Jateng Jeli Pilih Pemimpin Sesuai Rekam Jejak

GP Ansor sejalan arahan pimpinan pusat

Semarang, IDN Times - Menjelang pendaftaran capres, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah mengaku berusaha maksimal untuk mengantisipasi potensi perpecahan di tengah masyarakat. Ormas sayap Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menganggap masyarakat Jawa Tengah rawan terpecah belah akibat penggunaan politik identitas.

Baca Juga: Gercep! PKB Jateng Sasar Millennial Jateng Menangkan Pasangan AMIN

1. GP Ansor ajak warga Jateng pakai hak pilih yang rasional

Tegas! GP Ansor Ajak Warga Jateng Jeli Pilih Pemimpin Sesuai Rekam JejakPelantikan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumut (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Ketua GP Ansor Jateng, Sholahudin Aly mengatakan, pihaknya akan melakukan edukasi politik kepada warga Jateng agar menghindari penggunaan politik identitas selama kontestasi Pilpres 2024 berlangsung. 

Setidaknya, menurut Gus Sholah, warga Jawa Tengah mulai belajar untuk menggunakan hak pilihnya secara rasional. "Kita akan lakukan edukasi politik ke warga agar memakai hak pilihnya yang rasional dan menjauhi politik identitas. Paling tidak itu cara yang kami lakukan supaya bisa mengerem politisasi agama dan politik identitas," tutur Gus Sholah saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (16/10/2023). 

2. Saatnya pilih pemimpin dengan melihat rekam jejaknya

Tegas! GP Ansor Ajak Warga Jateng Jeli Pilih Pemimpin Sesuai Rekam JejakIlustrasi pemilu. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Ia mengungkapkan GP Ansor telah memerintahkan kepada semua personelnya terutama menyarankan warga Jateng untuk memilih sosok pemimpin dengan melihat track record-nya. 

Soal konflik bacawapres koalisi perubahan, sekaligus Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang kian memanas, Gus Sholah berkata GP Ansor sepakat untuk mengikuti arahan Ketum GP Ansor. 

"Kita diminta bijak memilah memilih calon pemimpin. Dan melihat rekam jejak setiap calon pemimpin. Artinya kita tetap ngikut arahan ketua umum saja. Sebab kami bagian dari dari beliau. Kami tetap satu komando menunggu arahan pusat," tegasnya. 

3. GP Ansor bendung politik identitas dengan acara majelis

Tegas! GP Ansor Ajak Warga Jateng Jeli Pilih Pemimpin Sesuai Rekam Jejak-

Lebih lanjut, ia juga mengimbau setiap personel GP Ansor kabupaten/kota guna menangkal politik identitas dengan mempertanyakan acara-acara majelis sampai tingkat desa. Adanya acara majelis diharapkan bisa membendung penggunaan politik identitas sekaligus mengantisipasi benturan antar golongan agama. 

"Kan teman-teman di daerah punya rutinan majelisan. Ada di tiap kabupaten/kota. Artinya majelis ini cukup bisa membendung dan mengerem politik identitas. Soalnya politik identitas ini kan dikhawatirkan tidak sekedar berbeda pendapat. tapi beda keyakinan yang bisa mengarah pada benturan yang mengatasnamakan agama bahkan bisa rela membunuh. Itulah yang sangat berbahaya," terangnya.

4. Politik identitas bahaya bagi bangsa Indonesia

Tegas! GP Ansor Ajak Warga Jateng Jeli Pilih Pemimpin Sesuai Rekam JejakKPU RI menggelar simulasi pengiriman logistik Pemilu 2024 di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Gus Sholah menyebut penggunaan politik identitas menjadi sangat berbahaya jika dibenturkan dengan muatan yang berlandaskan agama. 

Selain tidak mendidik, katanya politik identitas juga cenderung membuat masyarakat Indonesia yang majemuk menjadi terpecah belah. 

Ia mengingatkan kepada semua pihak agar berhati-hati saat menyikapi tahun politik kali ini. Karena resiko keterbelahan dan perpecahan masyarakat akan meningkat jika politik identitas digunakan secara masif. 

"Karena apa, (politik identitas) itu tidak mendidik dan yang kedua berbahaya buat keutuhan persatuan bangsa Indonesia. Apalagi kan Indonesia negara majemuk sehingga peluang terbelah menjadi tinggi jika pendukung capres memakai politik identitas," akunya. 

Dalam waktu dekat, GP Ansor Jateng akan menggelar rapat koordinasi di Semarang untuk mengatur ritme masing-masing pengurus kabupaten/kota. Bagi dirinya, langkah ini bisa digunakan untuk mengkaji langkah strategis menuju kontestasi Pilpres 2024 mendatang. 

"Kami akan mengawalinya dengan penyelenggaraan acara Gerakan Keluarga Maslahat NU (GKMNU). Kita juga dalam waktu dekat akan adakan rakor untuk jaga ritme organisasi ke depan," pungkasnya. 

Baca Juga: Projo Jateng Sepakat Usung Prabowo-Gibran: Kami Tegak Lurus Pada Jokowi!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya