Terduga Teroris Wanita Terapis Pijat Refleksi di Semarang Ditangkap 

Personal Densus 88 sempat dibentak-bentak

Semarang, IDN Times - Lantaran diduga terlibat aksi terorisme di Karanganyar, seorang perempuan yang tinggal di Kampung Purwosari Perbalan Gang IIE, RT 01/RW V, Semarang ditangkap aparat kepolisian Minggu (5/7/2020). Perempuan berinisial IS tersebut diamankan dua pekan lalu dan sekarang sedang dalam proses pemeriksaan oleh penyidik Densus 88 Anti-teror.

1. IS tiap hari buka usaha pijat refleksi di rumahnya

Terduga Teroris Wanita Terapis Pijat Refleksi di Semarang Ditangkap Ilustrasi pijat refleksi. Line today

Farid, seorang warga setempat mengaku beberapa tetangga terkejut dengan penangkapan IS. Pasalnya, IS yang saban hari membuka jasa pijat refleksi tak menunjukan perilaku yang janggal selama tinggal di kampungnya.

Warga tak menduga tetangga mereka yang sehari-harinya beraktifitas normal tersebut ditangkap oleh Densus.

"Ya tahu-tahu ada informasi kalau warga sini ditangkap polisi. Otomatis warga kampung kaget banget. Setiap hari kerjanya jadi tukang pijat. Soalnya di rumahnya juga ada plangnya," kata Farid.

Baca Juga: Eks Napi Teroris Beri Bantuan Masker Batik Cegah Penyebaran COVID-19

2. Warga sering pergoki IS pergi berhari-hari

Terduga Teroris Wanita Terapis Pijat Refleksi di Semarang Ditangkap idn media

Ia mengatakan proses penangkapan terhadap IS berlangsung cepat. Waktu itu tak ada satupun warga yang tahu.

Meski tak ada kecurigaan, namun warga kerap kali menemukan yang bersangkutan pergi hingga berhari-hari.  

Farid bilang IS kerap pergi keluar rumah berhari-hari dan baru pulang Jumat sore. "Saya kurang paham (kegiatannya apa). Tapi kalau Jumat sore atau Sabtu pasti pulang kemari," terangnya.

3. Warga: Pas masuk rumah, sersenya dibentak

Terduga Teroris Wanita Terapis Pijat Refleksi di Semarang Ditangkap Ilustrasi. Polisi tangkap pelaku kejahatan (ANTARA)

Ia cukup mengenal IS lantaran dulu pernah kerja bareng di Kalimantan. Selama 12 tahun lamanya ia bekerja di tempat keluarganya AN yang membuka usaha katering. 

"Setahu saya orangtuanya kan polisi. Saya juga pernah kerja bareng sama dia. 12 tahun lebih. Dulunya itu saya ikut kerja katering di Kalimantan. Ikut usaha kakaknya yang di sana," ujar Farid.

Sedangkan Jumini, warga lainnya mengatakan sebelum ditangkap, IS sering berbaur dengan warga kampungnya. "Cuma dia orangnya judes. Wong pas sersenya (reserse) masuk rumah saja dibentak-bentak. Sampai kedengeran dari luar," sahutnya.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tak Berikan Remisi ke Napi Koruptor dan Teroris

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya