Terpapar Hoaks, Lansia Semarang Susah Dibujuk Ikut Vaksinasi COVID-19

Puskesmas Karangayu hadapi tantangan terberat di lapangan

Semarang, IDN Times - Upaya percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Semarang ternyata menemui hambatan ketika langsung bersinggungan ke sejumlah lapisan masyarakat.

Salah satu hambatan itu muncul saat para petugas Puskesmas Karangayu di Kecamatan Semarang Barat menyisiri satu persatu kampung guna mengajak warga agar ikut serta berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19.

 

1. Jumlah vaksinator di Puskesmas Karangayu sangat minim

Terpapar Hoaks, Lansia Semarang Susah Dibujuk Ikut Vaksinasi COVID-19Pelayanan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Karangayu Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Kepala UPTD Puskesmas Karangayu, dr Wahyoto mengaku upaya percepatan proses vaksinasi yang dilakukan saat ini tersendat dengan jumlah petugas vaksinator yang tergolong sangat minim.

"Kita cuma punya enam vaksinator. Dan itu setiap hari harus bekerja dengan rutinitasnya door to door menyambangi rumah-rumah warga supaya tertarik ikut vaksin. Sedangkan para vaksinator ini kan gak cuma ngurusi COVID-19 aja, ada yang ngurusi imunisasi balita, pemeriksaan ibu hamil dan sebagainya. Ya intinya kita mengalami keterbatasan tenaga kesehatan," kata Wahyoto saat dikontak IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (1/6/2021).

Baca Juga: Hari Pertama Vaksinasi di Semarang, Puskesmas, RS Giliran Ambil Vaksin

2. Petugas vaksinator rela keliling kampung untuk bujuk para lansia

Terpapar Hoaks, Lansia Semarang Susah Dibujuk Ikut Vaksinasi COVID-19Ilustrasi vaksinasi COVID-19 bagi lansia. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Wahyoto mengungkapkan tak mudah menangani vaksinasi COVID-19 ditengah kasus lonjakan penularan yang terjadi saat ini. Terlebih lagi, setiap puskesmas seperti di tempatnya bekerja juga dituntut agar mampu mengupayakan target percepatan vaksinasi bisa terwujud.

Ia berkata target vaksinasi yang tidak dibarengi dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang mencukupi, justru memunculkan berbagai hambatan di lapangan.

"Tantangan paling berat itu terjadi pas kita blusukan ke kampung-kampung," ungkapnya.

Ia mencontohkan ketika menyambangi setiap kampung, petugas vaksinator kerap kesulitan merayu para lansia. Lansia di wilayah Puskesmas Karangayu kebanyakan telah termakan informasi yang simpang siur sehingga membuat mereka enggan disuntik vaksinasi COVID-19.

"Ada lansia pas kita dekati, kita ajak ikut vaksinasi, mereka pada gak mau, ngakunya takut divaksin COVID-19 karena lebih percaya pada kabar-kabar hoaks. Otomatis kita mesti bekerja keras untuk meyakinkan para lansia supaya hatinya tergugah dan sukarela divaksinasi. Karena vaksinasi COVID-19 tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya," aku Wahyoto.

3. Vaksinasi COVID-19 kini juga diberikan buat disabilitas dan warga usia produktif

Terpapar Hoaks, Lansia Semarang Susah Dibujuk Ikut Vaksinasi COVID-19Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Ia mengatakan dari target 60 persen lansia yang divaksin, pihaknya baru bisa merealisasikan sebesar 40 persen. Selain vaksin lansia, puskesmasnya juga sedang mengoptimalkan vaksinasi bagi para disabilitas. 

Ia kini menggandeng komunitas penyandang tuna grahita guna memberikan vaksinasi COVID-19 saban hari. "Pokoknya kita kerja seoptimal mungkin supaya semua masyarakat memperoleh layanan vaksinasi COVID-19," cetusnya.

Sedangkan proses vaksinasi kini juga masih berlangsung di Puskesmas Bandarharjo, Semarang Utara. Sejumlah warga tampak bergantian divaksinasi sesuai golongan dan usianya. 

Vaksinasi yang sedang berjalan di Puskesmas Bandarharjo adalah untuk para lansia dan warga usia 18 tahun keatas.

Baca Juga: 7.600 RT di Jateng Zona Merah, Ganjar Intruksikan Lockdown

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya