Tongkang Sering Rusak Terumbu Karang, Ini Kata Pengelola Karimunjawa

Tongkang masuk secara ilegal

Jepara, IDN Times - Pengelola Taman Balai Nasional Karimunjawa angkat bicara mengenai maraknya kapal tongkang yang merusak terumbu karang di wilayahnya.

Mereka menyatakan tongkang yang sering lalu-lalang ke Karimunjawa berasal dari tiga jurusan.

1. Berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan

Tongkang Sering Rusak Terumbu Karang, Ini Kata Pengelola KarimunjawaIDN Times/Toni Kamajaya

Kepala Taman Balai Nasional Karimunjawa, Agus Prabowo mengklaim, tongkang yang kerap masuk ke wilayah konservasi terumbu karang Karimunjawa rata-rata berasal dari berbagai jurusan. Mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Surabaya dan sebaliknya. Maupun dari selatan Kalimantan menuju beberapa pelabuhan di Pantura, Jawa maupun sebaliknya.

"Dan arus pelayaran yang ada di Karimunjawa itu kebanyakan dipakai untuk aktivitas kapal niaga. Alasan mereka ingin berlindung di pulau-pulau kecil ketika cuaca buruk muncul saat angin baratan sedang kencang sekitar Januari sampai Maret. Atau pas datangnya angin timuran kisaran Juni hingga Agustus," ujar Agus, ketika berbincang dengan IDN Times, Sabtu (31/8).

Baca Juga: Dihantam Tongkang, Terumbu Karang Seluas 1.700 Meter Persegi Hancur

2. Tongkang yang bersandar tak punya izin resmi alias ilegal

Tongkang Sering Rusak Terumbu Karang, Ini Kata Pengelola KarimunjawaIDN Times/Rangga Erfizal

Ia memastikan, keberadaan tongkang yang bersandar di Kepulauan Karimunjawa selama ini tidak pernah mengantongi izin resmi alias ilegal. Tindakan tersebut, katanya tak bisa dibenarkan. Karena sering mengakibatkan kerusakan terumbu karang yang sangat masif.

"Kalau mereka berlabuh tindakannya ilegal. Kami gak pernah ngasih izin. Meski dalam tahun ini kita masih menemukan kejadian tongkang yang bersandar, tapi jumlahnya tidak sebesar dua tahun lalu," terangnya.

3. Taman Nasional Karimunjawa bantah ada kerusakan karang lagi pada Juli 2019. Aktivitasnya sudah dilarang

Tongkang Sering Rusak Terumbu Karang, Ini Kata Pengelola KarimunjawaIDN Times/Mela Hapsari

Pihaknya pun membantah adanya temuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng mengenai kerusakan karang seluas 1.700 meter persegi akibat dihantam lima tongkang pada Juli 2019. 

Agus berdalih tak ada laporan yang diterima petugasnya terkait kasus itu. Pun demikian dengan informasi dari masyarakat setempat hingga kini masih nihil. 

"Saya rasa gak ada kok kasusnya yang bulan kemarin. Memang masih ada tongkang yang masuk Karimun, tapi gak semuanya merusak karang kok. Pemilik tongkang sedikit demi sedikit saya lihat mulai mematuhi aturan yang kita buat. Kita tegaskan melarang tongkang masuk perairan Karimunjawa. Apalagi di dalamnya kan ada kawasan konservasi terumbu karang seluas 110.625 hektar," sergahnya.

4. Pengelola Karimunjawa gandeng petugas navigasi dan Syahbandar untuk atur alur pelayaran tongkang

Tongkang Sering Rusak Terumbu Karang, Ini Kata Pengelola Karimunjawawww.istockphoto.com

Agus mengaku, terus berupaya mencegah tongkang masuk ke wilayahnya. Pihaknya sudah bekerja sama dengan petugas navigasi Pelabuhan Kartini, Jepara dan Kantor Kesyahbandaran setempat untuk mengatur alur tongkang agar tidak mendekati kawasan terumbu karang. 

"Upaya yang kita lakukan ya intensif menghalau tongkang agar ke tengah perairan. Biar tidak merusak karang yang kebanyakan tumbuhnya di atas permukaan laut," tandasnya.

Baca Juga: Kondisi Terumbu Karang Indonesia kini dan Betapa Bahaya Jika Ia Punah!

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya