Transmisi Lokal Merebak, RS Rujukan COVID-19 di Jateng Dinyatakan Penuh

Sejumlah rumah sakit di Jateng tambah ruang isolasi

Semarang, IDN Times - Kapasitas sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Tengah saat ini sudah penuh. Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, rumah sakit yang dinyatakan telah penuh tersebut terletak di Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan beberapa rumah sakit milik pemerintah di Kota Semarang.

"Kita sudah memperoleh datanya, rumah sakit yang penuh ada di Purbalingga, Banyumas, beberapa rumah sakit di Semarang. Termasuk di RSUD Tugurejo (Semarang) juga penuh," kata Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo dalam sebuah diskusi daring yang diikuti IDN Times, Rabu (25/11/2020).

1. RS Moewardi Solo menambah jumlah ruang isolasi

Transmisi Lokal Merebak, RS Rujukan COVID-19 di Jateng Dinyatakan PenuhDok. Pemprov Jateng

Secara kewilayahan, dari laporan yang ia terima keterisian rumah sakit yang meningkat terdapat di Kabupaten Banyumas. Meski demikian, ia mengaku masih ada rumah sakit yang keterisiannya masih kosong.

Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan sejumlah rumah sakit lainnya juga terus berupaya menambah tempat isolasi yang cukup banyak. Kondisi tersebut dialami RSUD Dr Moewardi di Surakarta.

"Rumah sakit di Solo Raya masih cukup. Di RSUD Moewardi Solo, tempat isolasinya cukup banyak tambahannya. Di RSUD Bung Karno yang selama ini khusus merawat pasien COVID-19 juga (kapasitasnya) masih aman," terangnya.

Baca Juga: Lonjakan COVID-19 di Jateng, 62 Persen Ruang ICU di Rumah Sakit Terisi

2. Terdapat 374 orang tertular COVID-19 dari klaster keluarga

Transmisi Lokal Merebak, RS Rujukan COVID-19 di Jateng Dinyatakan PenuhIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Hong Kong, Tiongkok. ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Yulianto mengaku adanya kenaikan kasus COVID-19 di Jateng. Salah satunya diakibatkan dari penularan klaster-klaster yang muncul saat ini. Klaster penularan COVID-19 yang menonjol, lanjutnya yaitu di area rumah tangga dengan jumlah yang terpapar sudah mencapai 374 orang.

"Klaster rumah tangga sudah ada 374 orang yang terpapar. Dan mereka selama ini ada riwayat perjalanan dari luar daerah. Lalu yang kedua klaster pondok pesantren dengan jumlah 271 penderita. Itu data yang kita peroleh per Senin (23/11/2020) kemarin," ungkapnya.

Pihaknya menegaskan penularan COVID-19 kerap terjadi karena kebanyakan disebabkan adanya transmisi lokal. Mayoritas penderitanya tanpa gejala alias OTG.

Klaster lainnya yang mencuat di Jawa Tengah diantaranya klaster pasar tradisional ada 91 penderita COVID-19, klaster ASN, klaster tempat kerja, klaster tenaga kesehatan, klaster acara serta klaster sekolah.

3. RSUP Kariadi klaim masih bisa menampung pasien COVID-19

Transmisi Lokal Merebak, RS Rujukan COVID-19 di Jateng Dinyatakan PenuhIlustrasi pengunjung di RSUP dr. Kariadi Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Humas RSUP dr Kariadi Semarang, Parna menyatakan kapasitas ruang isolasi di rumah sakitnya kini masih bisa mencukupi untuk merawat para pasien COVID-19.

"Ruang isolasi kita sebanyak 47 tempat tidur. Itu masih relatif masih mencukupi," ujar Parna saat dihubungi IDN Times melalui WhatsApp.

Baca Juga: Lonjakan Kasus COVID-19 Semarang Tertinggi, RS Kariadi Bangun Gedung

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya