Tugas di Puskesmas Boja Kendal, Seorang Dokter Alumni Unisula Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Jumlah dokter di Kota Semarang yang meninggal dunia kembali bertambah. Setelah sebelumnya, dokter Ahmadi meninggal karena terkena virus Corona (COVID-19). Di hari ini, Minggu (12/7/2020), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang mengungkapkan terdapat seorang dokter dari alumni kampus Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang juga diketahui meninggal dunia.
1. Dokter Ary meninggal dunia malam minggu
Dokter bernama Purnomo Ary Tarwanto tersebut meninggal dunia pada Sabtu (11/7/2020) malam pukul 21.00 WIB. Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar saat dikontak IDN Times mengaku, dokter Ary, sapaan akrabnya meninggal dunia di RS Soewondo, Kendal.
"Beliau meninggalnya semalam di Kendal. Infonya di RS Soewondo," kata Elang.
Baca Juga: 4 Dokter di Jateng Meninggal Karena COVID-19, 2 Diantaranya Kakak Adik
2. IDI Semarang: Dokter Ary meninggal akibat sakit jantung dan diabetes
Editor’s picks
Elang memastikan dokter Ary meninggal dunia bukan karena COVID-19. Almarhum, menurut Elang meninggal lantaran sakit jantung dan diabetes. Kepastian ini ia dapatkan dari pengakuan keluarga almarhum yang menemani detik-detik sebelum meninggal dunia.
"Bukan sakit infeksi COVID-19. Dokter Ary meninggal sakit jantung dan ada gulanya juga," ungkapnya.
3. Semasa hidupnya, almarhum tugas di Puskesmas Sukorejo Boja
Ia bilang semasa hidupnya dokter Ary bertugas di Puskesmas Sukorejo, Boja. Elang menuturkan dokter Ary juga merupakan tenaga medis dari alumni Unisula.
Lebih jauh lagi ia mengungkapkan jenazah dokter Ary dikebumikan oleh keluarga besarnya di TPU Krapyak, Semarang Barat.
"Dokter Ary kan tinggalnya juga di Sukorejo. Siang ini jenazah beliau dimakamkan sama keluarganya di TPU Krapyak seberang jalannya rumah makan ayam Suharti," katanya.
Sedangkan, Ketua IDI Jateng, Djoko Handoyo juga mendapat kabar serupa. Meski begitu, ia memilih merahasiakan diagnosa dokter Ary. "Saya juga udah dapat kabar wafatnya dokter Ary. Cuma kita jagalah privasinya dia. Keluarga yang paham," tutupnya.
Baca Juga: 25 Dokter RS Moewardi Kena COVID-19, Ganjar: Nakes Tangani Pasien Aman