Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru Penghayat

Mahasiswa belajar cara bersemedi 

Semarang, IDN Times - Sebagai salah satu kampus swasta di Semarang, Universitas 17 Agustus (Untag) memiliki misi yang menarik. Menginjak tahun angkatan ketiga ini, pihak kampus Untag Semarang telah membuka layanan program sudi (prodi) Pendidikan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa (PKT TYME). 

Prodi tersebut mungkin masih terdengar asing bagi orang awam. Tetapi prodi tersebut nyatanya cukup akrab di telinga warga penghayat kepercayaan. 

Baca Juga: Penghayat Wringin Seto Blora Ramalkan Nasib Ganjar Pranowo: Bisa Mengayomi

1. Prodi PKT TYME hasil inisiasi dari Ditjen Dikti

Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru Penghayatuntagsmg.ac.id

Humas Untag Semarang, Bambang Sunarto mengaku pembukaan prodi PKT TYME merupakan mata kuliah baru yang menjadi terobosan bagi kampusnya yang bekerjasama dengan Kemenristekdikti.

"Lewat kerjasama dengan Dikti, kami sejak 2019 meresmikan pembukaan prodi baru dengan nama Pendidikan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini emang program khusus yang diinisiasi oleh kementerian. Makanya, banyak mahasiswa yang dapat beasiswa lalu milih ambil prodi tersebut untuk jenjang S1," ujar Bambang saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (19/8/2023). 

2. Lulusan Prodi PKT TYME bisa jadi guru PNS

Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru PenghayatIlustrasi Profesi Guru (IDN Times/Mardya Shakti)

Bambang mengatakan minat mahasiswa yang berkuliah di Prodi PKT TYME tergolong tinggi. Tahun ini adalah tahun ketiga program pendidikan tersebut digelar di Untag. 

Kebanyakan mahasiswa yang berkuliah di Prodi PKT TYME, katanya berasal dari kalangan warga penghayat kepercayaan. 

"Ya rata-rata mahasiswanya dari penghayat. Karena disitu programnya khusus pendidikan, maka lulusannya nanti bisa berpeluang menjadi guru PNS. Namun untuk pengajarannya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah penghayat kepercayaan," kata Bambang.

3. Kuota mahasiswa baru untuk Prodi PKT TYME sebanyak 45 orang

Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru PenghayatPenghayat kepercayaan Kerokhanian Sapta Darma (KSD). Instagram/remajaksddiy

Dalam setiap tahun ajaran baru, kuota penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi PKT TYME ialah sebanyak 45 orang. Pihak kampusnya pun membuka peluang lebar-lebar bagi warga penghayat dari daerah manapun untuk mendaftar kuliah di prodi tersebut. 

"Kalau keseluruhannya Untag Semarang memiliki 8.500 mahasiswa. Dan tahun ini ada kurang lebihnya 2.400 mahasiswa baru tapi proses penerimaannua masih terus berjalan. Lalu mengenai Prodi PKT TYME setiap tahun ajaran baru punya kuota penerimaan mahasiswa 45 orang," ujar Bambang. 

4. Punya dua kelas mahasiswa penghayat

Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru PenghayatPENGANUT ALIRAN KEPERCAYAAN. Kiara Candra Puspita (16 tahun) mendengarkan penjelasan pelajaran kepercayaan dari Nugroho (44 tahun), seorang penyuluh aliran kepercayaan, di SMA Negeri 11 Kota Yogyakarta, Kamis 15 Februari 2018 siang. Kiara adalah satu-satunya penganut aliran kepercayaan di sekolah itu. Foto oleh Anang Zakaria/Rappler

Terpisah, Sulistiani Winarsih, seorang mahasiswi Pendidikan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Untag Semarang mengaku ada dua jalur penerimaan mahasiswa baru untuk program studinya. Yang pertama bisa melalui jalur reguler. Namun juga ada pilihan melalui jalur beasiswa. 

Untuk jalur beasiswa angkatan pertama tahun 2021 terisi 30 orang dan sekitar 3-4 orang diterima dari jalur reguler.

Lalu pada angkatan kedua tahun 2022 ada 35 mahasiswa yang diterima dari jalur beasiswa. Kemudian untuk angkatan ketiga tahun 2023 kuota penerimaan untuk jalur beasiswa sebanyak 35 orang. 

"Prodi ini satu mata kuliah terdiri dua SKS atau selama 90 menit. Yang sebelumnya, angkatan pertama ada dua kelas dan angkatan kedua juga dua kelas," kata Sulis ketika berbincang dengan IDN Times. 

5. Mahasiswa penghayat diajari cara bersemedi yang hening di kelas

Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru Penghayatilustrasi pria sedang bersemedi (unsplash.com/Darius Bashar)

Ia menyampaikan mata kuliah yang diajarkan dalam Prodi PKT TYME lebih banyak memperdalam mengenai seluk-beluk lelaku ritual bagi warga penghayat. Contohnya, pada Semester I dan Semester II, tiap mahasiswa penghayat diberi pelajaran mengenai tata laksana spiritualitas. 

Dalam pelaksanaan belajar di ruang kelas, kata Sulis, mahasiswa penghayat diberi pemahaman bagaimana caranya meningkatkan sisi spiritualnya.

"Misalnya tentang cara ibadahnya si mahasiswa A, B dan C. Kita diberi pelajarannya secara pemahaman universal. Artinya karena kita tidak punya kitab suci, ya kita beri pemahaman bahwa bagaimana caranya kita bisa mengakses energi spiritual yang lebih sensitif. Karena memang caranya di setiap paguyuban berbeda-beda. Karena penghayat ada banyak sekali. Mulai Sapta Dharma, Kepribaden, Kejawen dan masih banyak lagi. Tapi esensinya sama bahwa kita sembahayangnya mengarahnya kepada satu tujuan ke Tuhan," ujarnya. 

Tak cuma itu saja, saat di kelas, para mahasiswa penghayat juga diajari proses bermeditasi agar cara lelakunya bisa fokus pada Manunggaling Kawulo Gusti. 

"Pelajaran itu nanti kita hening di kelas. Kemudian diajarkan proses meditasi. Kalau di paguyuban saya menyebutnya semedi, untuk yang lainnya beda lagi. Hanya saja tujuannya tetap sama yaitu melakukan ritual pada satu tujuan ke Manunggaling Kawulo Gusti. Karena saat bermeditasi, pikiran, lelaku, jiwa kita harus memasrahkan kepada gusti. Sehingga dalam kesehariannya kita bisa tahu yang kita lakukan segala sesuatunya ada konsekuensinya," ungkapnya. 

Sulis pun membenarkan bahwa saat ini proses penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi PKT TYME masih berlangsung. Sebab, dari pihak Ditjen Dikti membuka jadwal penerimaan mahasiswa baru khusus Prodi PKT TYME lebih lama ketimbang prodi lainnya. 

6. Seleksi mahasiswa penghayat diperketat

Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru PenghayatTak kurang 2.500 pengikut penghayat Kekadangan Wringin Seto Blora ikut ritual Suran di area pendopo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Meski demikian, proses seleksi mahasiswa baru untuk Prodi PKT TYME sangat ketat karena pihak Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) yang dilibatkan menjaring calon mahasiswa dari tingkat pusat sampai daerah, sedang berusaha mencari talenta calon pengajar yang nantinya konsisten menjadi guru khusus siswa penghayat untuk jenjang SD-SMA. 

"Animo penghayat yang daftar prodi ini sangat tinggi. Bahkan angkatan ketiga ini diseleksi lebih ketat. Karena kita perlu meminimalisir apalagi output lulusannya kan kelak jadi seorang guru," papar Sulis. 

Baca Juga: Cara Untag Semarang Tekan Aksi Terorisme: Ajak 4 Negara Gabung

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya