Vakum 20 Tahun, Kontes Robot Bawah Air Digelar di Kolam Renang USM

Animo pesertanya sangat tinggi

Semarang, IDN Times - Memasuki pertengahan tahun ini, Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) Kemenristek Dikti kembali menggelar kontes robot bertaraf nasional. 

Di bulan Juni, BPTI memilih kampus Universitas Semarang (USM) sebagai venue kontes robot Indonesia (KRI). Ajang lomba robot yang dimulai 21-26 Juni 2023 tersebut diadakan di tiga lokasi. Yakni Gedung Auditorium Ir Widjatmoko, GOR USM dan kolam renang di Gedung Menara Prof Muladi Jalan Arteri Soekarno-Hatta. 

Venue yang terakhir disebutkan terasa unik. Karena kolam renang yang letaknya di rooftop lantai 10 akan digunakan sebagai lokasi lomba untuk kategori Kontes Robot Bawah Air Indonesia (KRBAI). 

Baca Juga: BNN Peringatkan Mahasiswa USM Jangan Cicipi Narkoba: Bisa Picu Kriminal!

1. Lomba robot bawah air punya kesulitan yang tinggi

Vakum 20 Tahun, Kontes Robot Bawah Air Digelar di Kolam Renang USMKetua Panitia KRI 2023, Andi Kurniawan Nugroho. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ketua Panitia KRI 2023, Andi Kurniawan Nugroho mengakui tingkat kesulitan untuk mengikuti kontes robot bawah air cukup tinggi. Selain harus berpacu dengan waktu, setiap peserta juga perlu merancang robotnya agar mampu tampil maksimal saat berada di bawah air. 

Tercatat saat lomba berlangsung, terdapat 16 tim dari berbagai perguruan tinggi yang tampil untuk ajang kontes robot bawah air. 

“Untuk kategori ini tingkat kesulitannya memang lumayan tinggi. Karena robot harus bisa bergerak diving (menyelam) mencari korban. Dan ada jalur yang harus dilalui oleh robot tersebut. Kemudian robotnya juga didesain khusus agar tidak kemasukan air, karena kalau airnya masuk, resikonya komponen mesin di dalamnya pasti korsleting," kata Andi kepada IDN Times, Kamis (22/6/2023). 

2. Ada tantangan menyelamatkan korban di dalam air

Vakum 20 Tahun, Kontes Robot Bawah Air Digelar di Kolam Renang USMSuasana venue cabang olahraga Renang ASEAN Para Games (APG) 2022 di Kolam Renang Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022). Competition Manager Cabang Olahraga Para Renang APG 2022 Bhima Kautsar menyatakan, persiapan venue untuk cabor tersebut pada Kamis (28/7) telah mencapai 85 persen, dan menargetkan akan selesai Jumat (29/7/2022) agar siap digunakan saat sesi pertandingan pada 1-5 Agustus 2022. (ANTARA/Aji Styawan)

Sebelum lomba dimulai, masing-masing peserta juga diwajibkan mengikuti presentasi untuk memaparkan keunikan robotnya. Mulai menjelaskan konsep rancangan robotnya, ukuran dimensinya serta apakah robotnya bisa bergerak menyelamatkan korban di dalam air. 

"Robot yang bisa selesaikan misinya ya dia yang jadi juara. Jadinya, penilaian yang kita lakukan mulai dari pergerakan robotnya saat diving, melaju sesuai role kemudian pergerakan sensor untuk mengamati korban tenggelam sampai proses penyelamatan korban ke tempat yang aman," akunya. 

3. USM bersaing dengan ITS dan PENS

Vakum 20 Tahun, Kontes Robot Bawah Air Digelar di Kolam Renang USMGedung USM tampak dari depan. (Dok. Humas USM)

Dalam ajang lomba robot bawah air, katanya USM sebagai tuan rumah juga mengikutsertakan perwakilannya. Namun, saingannya tergolong berat lantaran perwakilan USM akan bersaing dengan ITS dan PENS sebagai langganan juara kontes robot. Apalagi ITS tahun kemarin mampu merebut juara lima kategori sekaligus. "Saingan terberat tentunya ITS sebagai juara umum. Kemudian dari PENS," sambungnya. 

Menurutnya, lomba robot bawah air terakhir kali diadakan 2003 silam. Artinya praktis selama 20 tahun terakhir secara nasional, Indonesia tidak pernah menggelar lomba tersebut. 

"Terakhir 2003, dan tahun ini pertama kalinya kita adakan lagi kontes robot bawah air yang mana lokasinya di kolam renang lantai 10 gedung menara Prof Muladi," jelasnya. 

4. Per robot butuh biaya Rp30 juta

Vakum 20 Tahun, Kontes Robot Bawah Air Digelar di Kolam Renang USMIlustrasi siswa SMK. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Selain lomba robot bawah air, pada ajang lomba KRI 2023, panitia menggelar kategori lomba untuk Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRSBI-B), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid (KRSBI-B), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI). 

Diakuinya bahwa biaya untuk merancang robot yang diperlombakan tergolong mahal. Ia mengestimasikan membuat satu robot membutuhkan biaya Rp20 juta sampai Rp30 juta.

"Mengembangkan robot kan sangat mahal. Kayak yang kategori KRAI butuh biaya Rp20-Rp30 juta. Kalau yang lain bisa ratusan juta rupiah," akunya. 

5. Diikuti 50 kampus

Vakum 20 Tahun, Kontes Robot Bawah Air Digelar di Kolam Renang USMKampus ITS (its.ac.id)

Namun, jika dilihat Andi menuturkan jumlah pesertanya membludak karena ajang lomba robot secara offline lebih diminati ketimbang online saat pandemik COVID-19.

Tahun ini ada 50 kampus negeri dan swasta yang berpartisipasi di ajang KRI. Di antaranya ada ITS, UI, UNJ, Universitas Udayana, UGM, Universitas Trunojoyo. Dari awalnya ada 2.088 peserta yang mendaftar, panitia kemudian menyeleksi menjadi 756 peserta. 

Baca Juga: 10 Film Robot Terbaik yang Bikin Melongo selama Nonton

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya