Walubi Pastikan 30 Vihara Aman dari Rentetan Gempa Bumi Salatiga-Ambarawa

Tidak ada vihara yang rusak

Salatiga, IDN Times - Kurang lebih 30 vihara yang dijadikan tempat ibadah umat Buddha di wilayah Salatiga dan Ambarawa sejauh ini dipastikan aman dari guncangan gempa bumi. BMKG menyatakan gempa bumi melanda dua wilayah tersebut sampai 34 kali sejak Sabtu dini hari (23/10/2021).

1. Vihara wilayah Salatiga-Ambarawa aman dari gempa

Walubi Pastikan 30 Vihara Aman dari Rentetan Gempa Bumi Salatiga-AmbarawaWarga setempat bukan keturunan etnis Tionghoa pun turut membantu menyiapkan Imlek di Vihara Welas Asih Kota Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono mengungkapkan, pihaknya telah mengecek kondisi bangunan vihara yang tersebar sampai pelosok-pelosok desa terutama yang didirikan di lereng pegunungan.

"Kondisi viharanya saat ini masih aman, tidak ada kerusakan bangunan sama sekali," terangnya kepada IDN Times, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: 2 Hari Diguncang 34 Gempa Bumi, 30 Rumah Warga Ambarawa Rusak

2. Tidak ditemukan kerusakan pada vihara pasca gempa bumi

Walubi Pastikan 30 Vihara Aman dari Rentetan Gempa Bumi Salatiga-AmbarawaPengurus Vihara Dharma Bhakti di Kota Banda Aceh sedang membersihkan wihara jelang Perayaan Tahun Baru Imlek (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Ia menyampaikan jumlah vihara wilayah Salatiga terdapat 10 lokasi. Sedangkan di Kabupaten Semarang khususnya Ambarawa serta Sumowono ada 20 vihara.

Ia menuturkan kondisi vihara yang rata-rata dibangun sejak tahun 1960 bahkan ada yang berusia hampir seratus tahun, tidak ada yang mengalami keretakan dan tidak ada yang roboh.

"Semua vihara di sana masih terjaga dengan baik. Memang kemarin-kemarin banyak gempa di Salatiga maupun Ambarawa, tetapi tidak ada dampaknya pada vihara yang sering dipakai sembahyang oleh umat Buddha," jelasnya.

3. Umat Buddha diminta perbanyak doa dan tidak perlu panik menghadapi gempa bumi

Walubi Pastikan 30 Vihara Aman dari Rentetan Gempa Bumi Salatiga-Ambarawapixabay.com/Akcarawat

Tanto pun menjelaskan atas bencana gempa bumi yang terjadi berturut-turut tersebut, maka semua umat Buddha disarankan untuk memperbanyak berdoa untuk memohon keselamatan.

Ia menambahkan dengan memohon doa pengampunan dan keselamatan merupakan suatu tindakan yang perlu dilakukan supaya masyarakat bisa terhindar dari bahaya bencana alam. 

"Tidak cuma umat Buddha saja yang harus berdoa memohon keselamatan, kita juga mengajak seluruh umat lintas agama untuk bersama-sama membangun rasa aman dengan memperbanyak doa dan meningkatkan mitigasi bencana. Umat juga diimbau tidak perlu panik, tetap tenang dan mawas diri," tandasnya. 

Baca Juga: Puluhan Tahun Mangkrak, Umat Lintas Agama Perbaiki Vihara Jayanti Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya