Warga Pecinan Semarang Bongkar Silsilah Lengkap Gus Dur: China Tulen
Wakil Ketua Matakin Jateng, Andi Tjok bersama seorang warga saat membuka sinci bertuliskan KH Abdurahman Wahid di dalam altar utama Gedung Rasa Dharma Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Jika menyebut nama Tan Kiem Han, mungkin tak ada orang yang mengenalnya. Padahal nama tersebut merupakan nama Tionghoa tokoh yang berpengaruh pada pembaharuan Islam di Indonesia.
1. Nama Tionghoa Gus Dus adalah Tan Kiem Han
(KH Abdurahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur) Instagram/@pecintagusdurTan Kiem Han adalah seorang pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari. Orang-orang Indonesia pada umumnya mengenal Tan dengan nama KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur.
Di kawasan Pecinan Semarang, Gus Dur yang punya nama lain Tan Kiem Ham cukup akrab di telinga warga setempat. Liong Hwa Hing, salah satu warga Kampung Sebandaran I, Kelurahan Gabahan, Semarang Tengah mengaku nama lain Gus Dur memang Tan Kiem Han.
"Iya emang benar Gus Dur itu keturunan dari China. Orang-orang Pecinan sini tahu semua kalau Gus Dur punya marga Tan. Kalau orang tanya kepada saya siapa nama lainnya Gus Dur, saya bisa jawab yaitu Tan Kiem Han," kata pria berusia 70 tahun ini saat berbincang dengan IDN Times di rumahnya, Senin (31/1/2022).
Baca Juga: Kisah Sinci Gus Dur di Semarang Diberi Sesaji Mendoan dan Kopi Pahit
2. Gus Dur dibuatkan sinci di Gedung Rasa Dharma
Sinci bertuliskan KH Abdurahman Wahid didoakan menjelang Imlek 2022. (IDN Times/Fariz Fardianto)Menurut Hwa Hing, lantaran punya nama laim Tan Kiem Han, perkumpulan Boen Hian Tong yang bermarkas di Gedung Rasa Dharma membuatkan satu sinci atau papan nama berukiran nama Gus Dur lengkap dengan guratan tulisan Thionghoa.
Pembuatan sinci bertuliskan nama Gus Dur karena bos Marimas yang menjadi ketua Boen Hian Tong, Harjanto Halim sangat mengenal silsilahnya.
"Bosnya Marimas Pak Harjanto itu paham betul kalau Gus Dur nama China-nya Tan Kiem Han," akunya.
Hal itu turut diamini oleh Ling Ling alias Indriyanti Hadisumarto. Ling Ling sebagai manajer Gedung Rasa Dharma mengaku, ritual bersembahyang di depan sinci-nya Gus Dur menjadi syarat wajib saat menjelang Imlek.
"Sejak sinci-nya Gus Dur ditaruh di Rasa Dharma, sajen yang diberikan diubah dari awalnya ada daging babinya, kemudian diganti dengan daging ayam saja. Ini bukan karena apa-apa, tapi demi menghormati Gus Dur yang dari Muslim tapi punya marga Tan. Jadi kita sangat bangga dengan Gus Dur," kata Ling Ling.
3. Klenteng Sie Tan hanya diperuntukan bagi warga bermarga Tan
Editor’s picks
Klenteng Sie Tan yang terletak di Kampung Sebandaran Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)Warga Pecinan yang punya marga Tan juga mendapat keistimewaan tersendiri. Di Kampung Sebandaran, lanjut Hwa Hing, ada terdapat Klenteng Sie Tan yang diperuntukan bagi umat yang bermarga Tan.
Di dalam Klenteng Sie Tan juga banyak orang bermarga Tan yang dimakamkan di satu petak kuburan yang letaknya di belakang klenteng.
Hwa Hing berkata, ada ribuan makam bermarga Tan di Klenteng Sie Tan.
"Jumlah sinci-nya ada ratusan buah. Klenteng Sie Tan ini dibangun berdekatan dengan Klenteng Sie Liem. Kalau Sie Tan dibangun kira-kira tahun 1840. Maka Sie Liem dibangun sekitar tahun 1800," kata Hwa Hing saat menceritakan sekelumit sejarah Klenteng Sie Tan dan Klenteng Sie Liem.
4. Kakek Gus Dur diyakini dari China tulen
KH. Hasyim Asyari (Website/ltnnu.or.id)Soal sejarah nama Tionghoa yang dimiliki Gus Dur, dari literasi yang ia kumpulkan selama ini, Hwa Hing menegaskan Gus Dur adalah keturunan dari Putri Campa. Yang ia tahu, KH Hasyim Asyari, kakek Gus Dur juga berasal dari peranakan Tionghoa.
"Kalau kakeknya Gus Dur itu kelihatannya masih China tulen," bebernya.
Secara khusus, Hwa Hing memuji peranan Gus Dur yang punya pengaruh besar terhadap kehidupan warga Tionghoa di Indonesia. Gus Dur dihormati oleh warga peranakan Tionghoa lantaran pemikirannya yang antimainstrem.
5. Gus Dur adalah bapak Tionghoa Indonesia
Google. ComBerkat Gus Dur pula warga peranakan Tionghoa khususnya pemeluk agama Konghucu kini bisa leluasa beribadah.
"Dialah bapaknya Tionghoa Indonesia. Kita sangat berterima kasih dengan apa yang dilakukan oleh beliau. Tanpa beliau kita tidak akan bisa merayakan Imlek seperti sekarang," tambahnya.
Baca Juga: Panggil Para Dewa, Umat Tionghoa Terbangkan Uang Arwah di Gedung Rasa Dharma
