Ada 4.830 Kasus PMK di Rembang, Penjualan Sapi Anjlok Jelang Idul Adha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rembang, IDN Times - Pedagang hewan kurban di Kabupaten Rembang mengeluhkan sepinya permintaan sapi menjelang hari raya Iduladha. Bahkan permintaan sapi turun hampir 90 persen akibat mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) di kota garam tersebut.
1. Tahun terburuk untuk penjualan sapi
Hal itu dialami Anjahuri, pedagang sapi kurban di desa Sendangagung, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Dirinya mengaku, tahun ini merupakan tahun terburuk untuk rekor penjualan sapinya.
Pasalnya, pada tahun sebelumnya ia mampu menjual sapi hingga 1.000 ekor saat momen hari raya iduladha. Namun pada tahun ini, dirinya mampu menjual kurang dari 100 ekor sapi pada seminggu menjelang perayaan.
“Kalau tahun sebelumnya saya kirim sapi keluar Rembang bisa 1.000 ekor menjelang iduladha. Sekarang jual 100 ekor saja entah bisa atau tidak, masalahnya penyakit ini (PMK),” ujarnya.
2. Pedagang tidak berani menyetok sapi
Editor’s picks
Dirinya memperkirakan, adanya wabah PMK tidak sedikit membuat masyarakat khawatir membeli sapi untuk kurban. Kondisi itu membuat dirinya tidak berani menyimpan stok sapi kurban dalam jumlah banyak karena sepi permintaan.
“Saya tidak berani menyetok sapi karena penyakit PMK datangnya tiba-tiba. Jadi sore mulutnya berlendir, paginya sudah banyak yang ambruk,” bebernya.
Anjahuri mengaku, di kandangnya masih ada ratusan ekor sapi yang kondisinya belum pulih dari PMK. Di momen iduladha seperti ini, kata dia, untuk harga sapi sehat naik sementara yang sakit atau belum sehar, harganya anjlok.
3. Sudah ada 4.830 kasus PMK di Rembang
Sapi-sapi miliknya, tidak yang menjadi langganan sejumlah pejabat, baik daerah maupun nasional. Bahkan termasuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
“Iya dulu pesan di saya (Presiden Jokowi), harganya sekitar Rp100 juta. Kalau saat ini juga ada, tapi saya yang tidak berani menyetok sapinya. Kalau nanti ternyata sakit, kan saya yang rugi,” pungkas Anjahuri.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Rembang melansir, per Minggu (3/7/2022) sudah ada 4.830 kasus PMK. Dari jumlah itu, sebanyak 2.184 sapi sembuh, 16 sapi mati, 44 sapi terpaksa dijagal. Sisa kasuys, sebanyak 2.586 masih dalam penanganan.
Baca Juga: Masih Nol Kasus, Ternak di Polokarto Sukoharjo Disuntik Vaksin PMK