4 Sekolah di Solo Ditutup, Kasus COVID-19 Meluas, Guru dan Siswa Kena
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Sebanyak empat sekolah di Kota Solo harus ditutup sementara lantaran karena kasus penyebaran COVID-19. Kasus virus corona di sekolah-sekolah tersebut berasal dari siswa luar Kota Solo.
Adapun, keempat sekolah tersebut langsung mengganti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
1. Sekolah tutup seminggu
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta menyebut, keempat sekolah tersebut adalah SD Sayangan, SD 16, SMP 4, dan SMA Warga. Penutupan sekolah tersebut dilakukan hingga satu pekan mendatang.
"Untuk yang SD, semua (kasus COVID-19) dari luar kota. Kita evaluasi sampai minggu depan. Untuk surveilans juga kita lakukan terus" katanya saat ditemui IDN Times, Selasa (1/2/2022).
Baca Juga: PTM di Semarang 100 Persen, Penjual Seragam Sekolah Kecipratan Berkah
2. Penutupan sekolah membuat orangtua dilematis
Terpisah, Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, pihaknya terus melakukan surveilans dengan melakukan tes swab kepada ratusan siswa sekolah di Solo. Surveilans dilakukan berdasarkan hasil tracing.
Editor’s picks
Swab acak dilakukan mulai Selasa (1/2/2022) dan hasilnya diperkirakan dua hari mendatang. Menurut Ning, sekolah yang siswa atau gurunya melakukan kontak langsung dengan mereka yang sudah dinyatakan positif COVID-19, diminta untuk meliburkan sekolah secara parsial (menyeluruh).
"Surveilans menyadar untuk SMP kita ambil 100-an, SMA Warga 226 tambah 16, SMA 1 ada 40-an, sama SMA 5. Bermula dari satu orang yang ini pun juga suspek, jadi kemungkinan sudah ada virus cuma tidak bergejala. Terus ada gejala dan memeriksakan diri baru diketahui positif COVID-19." imbuhnya
3. Satu sekolah tutup 10 hari
SMA Warga, lanjut Ning, ditutup parsial lantaran ada siswa dan guru yang melakukan kontak langsung. Sebelumnya di Kota Solo muncul klaster COVID-19 di SMA Warga. Sebanyak 25 siswa, guru dan karyawan di sekolah tersebut diketahui terpapar virus COVID-19.
"Kalau SMA Warga saya minta tutup selama 10 hari. Susah, karena ada orangtua yang gak mau sekolah ditutup, tapi ada orangtua yang protes kok sekolah gak ditutup. Tapi ini kan tidak libur tapi belajar dari rumah," imbuhnya," ujarnya.
4. Terus lakukan survailans
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan terus melakukan surveilans untuk mengantisipasi munculnya klaster baru PTM.
"Tadi sudah dibahas kalau ada yang positif kita tutup PTM-nya dulu di sekolah itu, kalau yang lain tetap jalan. Surveilans ada terus, vaksin booster juga dikebut, besok Rabu (2/2/2022) (vaksin booster) juga sudah mengarah ke guru," ujar Gibran.
Baca Juga: Omicron Meluas di Jateng, Pelajar dan Santri 3 Daerah Positif COVID-19