Disdik Jateng Soroti Peristiwa Siswa SMAN 1 Cawas yang Tewas di Kolam
Intinya Sih...
- Dinas Pendidikan Jawa Tengah menyesalkan tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho usai diceburkan ke kolam sekolah.
- Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jateng berharap peristiwa ini menjadi pelajaran dan menghimbau agar sarana dan prasarana sekolah aman serta ada pendamping di setiap kegiatan siswa.
- Pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah, FN sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara dan kejadian terjadi pada hari ulang tahunnya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klaten, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah menyesalkan tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, Fajar Nugroho atau FN (18) usai diceburkan oleh teman-temannya ke kolam sekolah.
Disdik mengaku jika kejadian tersebut menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan.
1. Turut prihatin
Diungkapkan oleh, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Jateng, Agung Wijayanto yang turut berbela sungkawa mendalam atas peristiwa tersebut. Ia menilai jika peristiwa tersebut seharusnya tidak terjadi, dan harus menjadi catatan bersama agar tidak terulang di kemudian hari.
"Ini sifatnya kecelakaan. Menurut saya tidak ada unsur kesengajaan. Kita harapkan peristiwa seperti ini menjadi pelajaran bagi semuanya," ujar Agung, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga: Kronologi Ketua Osis Tewas Kesetrum Diceburkan ke Kolam Saat Ultah
2. Pastikan ada pendamping setiap kegiatan siswa
Editor’s picks
Lebih lanjut, Agus menghimbau ke depan satuan pendidikan harus memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sudah aman. Selain itu, harus ada pendamping di setiap kegiatan yang dilakukan siswa baik di hari masuk sekolah maupun hari libur di sekolah.
"Ini menjadi rekomendasi kita untuk satuan satuan pendidikan harus memiliki SOP untuk semua kegiatan. Tapi dalam koridor ini, ini adalah kecelakaan. Namanya kolam, namanya pompa ya mesti ada disitu. Tapi yang penting siswa juga harus hati hati dalam beraktivitas," ungkapnya.
3. Pihak keluarga sudah ikhlas dan anggap sebagai musibah
Sementara itu, dari paman korban Suparno (53) mengaku jika pihak keluarga sudah mengiklaskan, dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
"Kalau dari pohak keluarga saya dari wakil keluarga sudah bisa menerima, ya kita anggap ini sebagai musibah," jelasnya.
FN sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia juga mengkonfirmasi jika hari kejadiaan tersebut merupakan hari ulang tahunnya.
Baca Juga: Haru! Ribuan Pelayat Hadiri Pemakaman Ketua Osis SMAN 1 Cawas