Gagal Berangkat Haji, Calhaj di Solo ini Malah Merasa Lega

Pelaksanaan ibadah haji ditengah pandemi COVID-19.

Solo, IDN Times - Kementerian Agama membuat kebijakan menunda pelaksanaan haji tahun ini karena kondisi pandemi COVID-19. Berbagai komentar banyak diuntarakan oleh para calon jamaah haji di Kota Solo.

Baca Juga: 510 Calon Haji Solo Gagal Berangkat, Kemenag: Ditunda Setahun 

1. Calhaj malah mengaku lega gak jadi berangkat

Gagal Berangkat Haji, Calhaj di Solo ini Malah Merasa LegaKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 Solo, Ahyani. Dok. Humas Pemkot Solo

Salah satu calon jamaah haji yang gagal berangkat yakni Ahyani mengaku lega adanya penundaan pelaksanaan ibadah haji oleh Kemenag. Ia memaklumi adanya pandemi COVID-19 dan memilih untuk bersabar dengan kebijakan dari pemerintah.

"Sudah tidak bisa menghindar, Makanya lega kalau ditunda," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo tersebut, Kamis (4/6).

Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh Ahyani, diantaranya persiapan materi manasik. Namun, ia belum sempat mengelar acara pamitan haji dengan keluarga, sebab kondisi pademi saat ini tidak memungkinkan untuk mengelar acara yang menarik banyak massa.

2. Dihantui kecemasan dengan adanya wabah COVID-19

Gagal Berangkat Haji, Calhaj di Solo ini Malah Merasa LegaANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas

Hal senada juga diungkapkan oleh Heru Sunardi, calon jamaah haji ini merasa lega, dan kebijakan dari pemerintah dinilai tepat. Sebab ia tak ingin dihantui kecemasan, jika nantinya ia beserta istrinya Elfi Dwi Adrijani tetap berangkat untuk melaksanakan ibadah haji ditengah pandemi COVID-19.

"Kalau saya dengan kondisi semacam ini, diundur malah justru lega. Sebab harapannya kalau diundur pada 2021, pandeminya sudah berakhir. Dari pada berangkat tapi dihantui kecemasan," ungkapnya.

3. Ada pro dan kontra

Gagal Berangkat Haji, Calhaj di Solo ini Malah Merasa LegaCalon haji yang gagal berangkat (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Meski telah menunggu 10 tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, Heri mengatakan banyak pro dan kontra dalam kelompok haji yang tergabung bersamanya, namun dirinya menyikapi dengan sabar.

Sejumlah persiapan pun telah dilakukan diantaranya baju ihram, baju batik seragam dari Kementerian Agama hingga buku tuntunan doa sudah diberikan. Bahkan dirinya sudah melakukan pengecekan kesehatan dan pelunasan biaya.

"Biaya juga sudah dilunasi, dulu awalnya pembayaran Rp 25 juta, lalu pelunasan sekitar Rp 10 juta," jelasnya.

Heri bersama istrinya seharusnya berangkat pada tanggal 25 Juni 2020. Ia mengatakan jika selama COVID-19 telah melakukan manasik haji secara online dengan satu rombongan hajinya.

"Bahkan saat Covid-19, manasik juga masih berjalan secara online," ucapnya.

Baca Juga: Ibadah Haji Dibatalkan, AMPHURI: 30.700 Calhaj Jateng Gagal Berangkat

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya