Kakak Tega Bunuh Adik di Sukoharjo, Ngaku Jatuh dari Atap Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukoharjo, IDN Times - Bocah perempuan berusia 7 tahun di Sukoharjo, Jawa Tengah, UF tewas mengenaskan pada Selasa (12/4/2022). Kematiannya tidak wajar dan mencurigakan warga setempat lantaran di sekujur tubuhnya ditemukan luka lebam.
1. UF meninggal tidak wajar
Kapolsek Kartasura, AKP Mulyanta mengatakan, kasus tersebut terungkap dari laporan warga yang juga merupakan tetangga UF. Mereka curiga karena sekujur tubuh anak yatim piatu tersebut dipenuhi luka memar dan lebam, seperti bekas pukulan benda keras.
“Tadi (Selasa (12/4/2022)) sekitar pukul 17.00 WIB lebih ada laporan dari masyarakat bahwa ada anak meninggal tidak wajar. Tim Reskrim kami kemudian langsung ke TKP. Benar ditemukan ada anak yang sudah tidak bernyawa lagi,” katanya, Selasa (12/04/2022) Malam.
Baca Juga: Jalan Sunyi Transpuan Semarang Ajari Anak-anak Khataman Quran
2. Pelaku adalah kakak korban
Di tempat kejadian perkara, polisi memeriksa ke dalam rumah dan menangkap seorang yang diduga pelaku yang membunuh UF.
Ia adalah F (18) yang juga kakak angkat korban. Saat pemeriksaan, F mengakui perbuatannya telah menganiaya UF.
“Pelaku yang kita tangkap sementara satu orang. Ini masih dalam pengembangan,” ujar Mulyanta.
Editor’s picks
3. Jengkel karena sering mencuri uang
F mengaku nekat menganiaya sepupunya sendiri karena jengkel atas sikap UF yang sering mencuri uangnya. Lebih dari itu, F kerap menganiaya F dalam sebulan terakhir, sebelum UF meninggal dunia akibat luka di bagian kepala.
“Dugaan awal karena jengkel. Karena anak tersebut sering mencuri uang, kemudian dianiaya dengan alat pemukul kasur dengan tangan terikat tali rafia. Sementara pasal yang kita gunakan 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian,” ujar Mulyanta.
4. Pelaku bilang korban jatuh dari atap
Perangkat desa setempat, Arkom menyebut, jika orangtua UF telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Koban yang yatim piatu, diasuh oleh adik kandung orangtuanya, yang juga memiliki 3 orang anak. Namun, saat ini paman dan bibinya tersebut tak lagi tinggal bersama. UF hidup bersama ketiga saudara sepupunya.
“Hari-harinya (perilakunya) biasa, tapi tahu-tahu ada kabar meninggal pas buka puasa tadi. Sempat dibawa polisi ke rumah sakit. Ada luka lebam di sekujur tubuh,” akunya.
Arkom menjelaskan, awalnya F mengaku kepada warga bahwa UF meninggal karena terjatuh dari atap rumah. Tetapi, warga tidak sepenuhnya percaya karena ditemukan luka lebam di tubuh korban.
“Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. Tadi sudah ada olah TKP,” pungkas dia.
Baca Juga: Psikolog: Anak-anak Rentan Jadi Pelampiasan Kekerasan di Masa Pandemik