Kampus Pemersatu Bangsa, UNS Miliki Tempat Ibadah Untuk Enam Agama

Simbol keberagaman enam agama di Indonesia.

Solo, IDN Times - Kawasan Pelopor dan Benteng Pancasila yang berada di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo merupakan monumen yang diresmikan dalam rangka Dies Natalis UNS Ke-44 Tahun. Kawasan tersebut terdiri dari lokasi tempat peribadatan enam agama yang diakui oleh pemerintah.

1. Jadi kado Dies Natalis UNS

Kampus Pemersatu Bangsa, UNS Miliki Tempat Ibadah Untuk Enam AgamaDok. Humas UNS

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho meresmikan Kawasan Pelopor dan Benteng Pancasila, Kamis (12/3). Peresmian Kawasan Pelopor dan Benteng Pancasila tersebut menjadi momen dan kado spesial bagi UNS dalam peringatan Dies Natalis ke-44.

Acara peresmian sendiri juga disaksikan oleh para pemuka agama dan sejumlah petinggi UNS diantaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Kuncoro Diharjo dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Ahmad Yunus.

2. Jadi kawasan pemersatu bangsa

Kampus Pemersatu Bangsa, UNS Miliki Tempat Ibadah Untuk Enam AgamaIDN Times / Larasati Rey

Jamal mengatakan kawasan Pelopor dan Benteng Pancasila ini merupakan kawasan tempat peribadatan enam agama di Indonesia, yakni agama Budha, Hindhu, Katolik, Kristen, Islam, dan Konghucu. Keenam tempat peribadatan tersebut didesain sesuai dengan karakter dan ornamen bangunan peribadatan.

"UNS telah mendeklarasikan kepada publik sebagai kampus pelopor dan benteng Pancasila. Salah satu bukti nyata bahwa kampus UNS sangat ramah dengan perbedaan, terutama dalam hal perbedaan dan ke-Bhinneka-an dalam beragama. Tidak banyak kampus yang fasilitas ibadah yang lengkap di satu area seperti UNS," ujar jamal.

Di kawasan tersebut para mahasiswa dan civitas UNS bebas melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut masing-masing.

3. Jadi rumah bagi mahasiswa berbeda agama

Kampus Pemersatu Bangsa, UNS Miliki Tempat Ibadah Untuk Enam AgamaDok. Humas UNS

Dihadapan para pemuka agama yang hadir dalam peresmian tersebut, Jamal menambahkan komitmen UNS untuk mengikrarkan diri sebagai Kampus Benteng Pancasila telah mengakar kuat. Bahkan, dengan komitmen tersebut UNS ingin menjadi rumah bagi mahasiswa-mahasiswi penganut 6 agama di Indonesia.

Bagi Prof. Jamal, keberadaan enam rumah ibadah di kampus utama UNS menjadi simbol persatuan dan keharmonisan diantara Sivitas Akademika UNS. Jamal juga mengajak agar sivitas akademika UNS menghindari perpecahan, terutama dalam permasalahan keagamaan.

“Perpecahan harus dijauhkan. Termasuk dalam kehidupan beragama kita. Perbedaan penganut keagamaan bukan untuk mencari hal-hal yang tidak benar. Tapi, dengan perbedaan agama dan kepercayaan mari kita selalu damai,"ungkapnya.

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya