Kasus COVID-19 Tinggi, Wali Kota Solo Pikir Ulang Gelar KBM Tatap Muka

Minta persetujuan Wali Murid.

Solo, IDN Times - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku ragu untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada bulan Januari 2021 mendatang. Pasalnya, hingga saat ini kasus terkonfirmasi COVID-19 di Solo tergolong tinggi.

Baca Juga: Pilkada Solo, Bawaslu Kota Surakarta lantik 1.231 Pengawas TPS

1. KBM belum sepenuhnya bisa dilakukan

Kasus COVID-19 Tinggi, Wali Kota Solo Pikir Ulang Gelar KBM Tatap MukaWali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengenakan masker unik (Instagram.com/@fx.rudyatmo)

Pria yang akrab disapa Rudy tersebut menilai jika pembelajaran tatap buka tahun depan belum bisa sepenuhnya digelar. Ia harus meminta persetujuan terlebih dahulu kepada orang tua murid.

"Kalau masyarakat mengizinkan semua, ya semua harus tanggungjawab. Jadi dalam hal proses penjemputan dan lainnya, orang tua juga harus terlibat. Kalau naik angkutan umum boleh, namun tetap protokol kesehatan dan gratis," ujarnya Selasa (24/11/20).

Alasan Wali Kota Solo tersebut cukup berdasar, lantaran hingga saat ini kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih tinggi, tak terkecuali di Kota Solo.

2. Lebih mementingkan kesehatan

Kasus COVID-19 Tinggi, Wali Kota Solo Pikir Ulang Gelar KBM Tatap MukaOrang tua menjemput siswa usai mengikuti pembelajaran tatap muka di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Lebih lajut, Rudy mengatakan jika saat ini lebih memprioritaskan pada pada bagaimana menyelamatkan generasi penerus bangsa, daripada harus memaksakan diri untuk tetap bersekolah ditengah pandemi COVID-19.

Selain itu, berkaca pada kasus adanya temuan siswa sekolah di Solo yang dinyatakan reaktif saat mengikuti rapid test yang diselenggarakan oleh sekolah. Namun, saat ini siswa tersebut tidak diperbolehkan masuk sembari menunggu hasil tes swab. Pihaknya segera melakukan evaluasi lanjutan. Jika hanya satu yang reaktif, pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut tetap akan dilanjutkan.

“Kemarin evaluasi yang pertama ada yang reaktif. Kebetulan pas tidak masuk sekolah. Itu waktu di-rapid test yang kedua yang mau masuk. Kalau memang belum layak dan belum berani melaksanakan pembelajaran tatap muka, ya nggak perlu dilakukan dulu lah,” katanya.

Hingga saat ini masih terus melakukan evaluasi simulasi pembelajaran tatap muka yang sedang dilakukan 3 SMP. Yakni SMPN 4, SMP Al Azhar Syifa Budi dan MTsN 1 Solo.

3. Jumlah positif COVID-19 di Solo sentuh angka 2000

Kasus COVID-19 Tinggi, Wali Kota Solo Pikir Ulang Gelar KBM Tatap MukaRelawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Kota Solo, per tanggal 24 November 2020, jumlah total terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2060 kasus, dengan rincian 648 orang menjalani isolasi mandiri, 187 orang melakukan perawatan, 1130 orang dinyatakan sembuh, dan 95 orang meninggal dunia.

Sedangkan untuk jumlah suspect sebanyak 1379 orang, dengan rincian 35 orang menjalani perawatan, 26 orang melakukan isolasi mandiri, 79 orang meninggal dunia, dan 1239 oranya dinyatakan discarded.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Raup Cuan di Masa Pandemik, Penjualan Mebel di Solo Alami Peningkatan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya