Lama Gak Pulang ke Solo Gibran Ungkap Pesan Jokowi Saat Bertemu

Presiden Jokowi ungkap kekurangan yang harus dikejar Gibran

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia di Fakultas Kedokteran UNS, Solo Senin (13/9/21) kemarin.

Baca Juga: Nadiem dan Gibran Angkat-angkat Meja saat Tinjau PTM di Solo

1. Bertemu secara profesional

Lama Gak Pulang ke Solo Gibran Ungkap Pesan Jokowi Saat BertemuPresiden Jokowi bertemu Walikota Solo Gibran Rakabuming di UNS. Dok/Humas Pemkot Solo

Kendati Presiden Jokowi merupakan ayahnya, Gibran mengatakan jika pertemuan tersebut berlangsung secara profesional. Ia bahkan memposisikan diri sebagai Walikota bukan sebagai anak Presiden.

"Ketemu bapak. Ya kita profesional saja untuk acara forum Rektor," ujarnya Selasa (14/9/2021).

2. Pesan Jokowi ke Gibran

Lama Gak Pulang ke Solo Gibran Ungkap Pesan Jokowi Saat BertemuPresiden Jokowi bertemu Walikota Solo Gibran Rakabuming di UNS. Dok/Humas Pemkot Solo

Lebih lanjut Gibran mengungkapkan dalam pertemuan singkat tersebut, Presiden Jokowi sempat memberikan beberapa pesan kepada Gibran untuk memperhatikan masalah pengijauan dan pendidikan.

"Ada beberapa masalah penghijauan kita masih kurang masalah pendidikan Harus digenjot lagi," jelasnya.

3. Jokowi ingatkan masalah penghijauan Kota Solo

Lama Gak Pulang ke Solo Gibran Ungkap Pesan Jokowi Saat BertemuPresiden Joko Widodo. Biro Press Sekretariat Presiden

Gibran mengungkapkan jika Presiden Jokowi menyoroti masalah penghijau di Kota Solo. Menurut Ayahnya tersebut, penghijauan di Solo kurang sesuai dengan standart keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan.

"Bilang Bapak kurang hijau. Tapi butuh waktu. Bertahap tapi bibit sudah siapkan semua Pak Gatot sudah siapkan. Masih kurang banyak banget," jelasnya.

Untuk mengejar standart penghijauan kota, Gibran telah menyiapkan beberapa program penghijauan, salah satunya urban farming. Menurutnya, program tersebut nantinya akan berjalan bersama dengan progr wellness tourism yang menjadi visi misi saat kampanyenya dulu.

"Urban farming nyambung waktu kampannye bilang wellness tourism. Kalau andalkan perkantoran tidak bisa nanti andalkan tanah-tanah kosong sepanjang pinggiran sungai. Sudah ada gambarannya semua Pak Menteri Pertanian dua kali kesini. Ya nanti nyambung ke kesehatan nanti ke wellness tourism," pungkasnya.

Perlu diketahui salah satu tolok ukur pengaplikasian konsep Kota Hijau adalah keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan. Ruang Terbuka Hijau pada suatu kota harus memenuhi luasan minimal yakni sebesar 30% dari keseluruhan luas lahan dengan komposisi 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% ruang terbuka hijau privat (Undang-Undang No. 26 Tahun 2007).

Pengalokasian 30% RTH ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RTRW Kota dan RTRW Kabupaten. Proporsi tersebut bertujuan untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota baik keseimbangan sistem hidrologi dan keseimbangan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain yang dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, ruang terbuka bagi aktivitas publik serta dapat meningkatkan nilai estetika kota.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jokowi Tersebar, Gibran Larang Warga Cetak Kartu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya