Marak Konflik SARA, Politisi PDIP Aria Bima Ajak Pahami Toleransi

Sebagai upaya pengecahan konflik di masyarakat.

Surakarta, IDN Times - Bale Rakyat Aria Bima mengajak anggota Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS) ikut terlibat dalam menegakkan empat pilar kebangsaan yang menjadi pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya untuk menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama.

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Kudu Belanja Bahan Lain, Toko di Solo Diperingatkan

1. Tekankan toleransi antar umat beragama.

Marak Konflik SARA, Politisi PDIP Aria Bima Ajak Pahami ToleransiSosialisasi empat pilar kebangsaan di GKJ Manahan, Sabtu (26/03/2022). (IDN Times/Larasati Rey)

Toleransi menjadi satu hal yang tidak bisa dihindarkan. Serta kebhinekaan menjadi sesuatu yang harus disyukuri dan bukan justru dijadikan perbedaan.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima mengatakan jika saat ini banyak fenomena melihat kelompok yang melihat kebhinnekaan sebagai kutukan dari Tuhan. Pandangan ini harus diluruskan, lantaran bisa menyebabkan perpecahan antar umat beragama.

"Saat ini banyak kelompok yang melihat kebhinekaan sebagai kutukan dari Tuhan dengan membuat komunitas homogen dan mengkafirkan kelompok lain termasuk agamanya sendiri," jelas Aria Bima dalam dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Pancasila, UUD45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, di GKJ Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/3/2022).

2. Soroti konflik sosial di masyarakat.

Marak Konflik SARA, Politisi PDIP Aria Bima Ajak Pahami ToleransiIlustrasi Anti SARA (IDN Times/Mardya Shakti)

Dihadapan sekitar 100 pendeta anggota BAGKS ( badan antar gereja Kota Surakarta) secara daring, Aria Bima juga mengungkapkan jika banyak konflik sosial yang justru lahir dari dalam satu agama. Hal tersebut menurut Aria Bima menjadi tantangan dan tidak justru menjadikan masalah tersebut menjadi narasi politik.

"Kita sangat memiliki naluri kemanusiaan yang tinggi jika dibandingkan dengan perbedaan yang ada," jelasnya lagi.

Politisi PDIP dari Dapil V itu juga berharap umat Kristiani mampu menjadikan Pancasila sebagai way of life terutama dalam menghadapi konflik sosial yang muncul.

3. Memahami arti empat pilar kebangsaan.

Marak Konflik SARA, Politisi PDIP Aria Bima Ajak Pahami ToleransiIlustrasi Bhinneka Tunggal Ika (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Staf Bale Rakyat Aria Bima Heni Prihartoyo mengatakan pada sosialisasi empat pilar kali ini mencoba melibatkan para pendeta di Kota Surakarta, yang tergabung dalam Badan Antar Gereja Kota Surakarta. Para pendeta tersebut diajak untuk memahami arti pentingnya empat pilar kebangsaan di tengah isu-isu disintegrasi baik di media sosial maupun isu SARA.

Dengan langkah tersebut, diharapkan para pedeta bisa memberikan kesejukan kepada para anggota jemaah, di antaranya dengan menghindari ujaran kebencian, SARA, dan tetap menghargai perbedaan.

"Pancasila jadi ideologi dasar dan kebhinnekaan adalah anugerah. Kalau ini bisa disampaikan oleh pendeta kepada jemaah maka alangkah indahnya Indonesia yang penuh dengan kerukunan dan kesejukan," pungkasnya.

Baca Juga: Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran Jadi Venue Royal Dinner G20

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya