Masuk Usia 74 Tahun, Raja Solo Ulang Tahun 5 Kali Selama Satu Tahun

Puncak acara diiringi gendhing jawa 'Selamat Ulang Tahun'.

Surakarta, IDN Times - Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi atau Raja Solo merayakan ulang tahun ke-74 di Sasana Handrawina, kompleks Keraton Solo, Selasa (28/06/2022) Malam. 

1. Gending Jawa mengiringi perayaan ulang tahun

Masuk Usia 74 Tahun, Raja Solo Ulang Tahun 5 Kali Selama Satu TahunPeringatan Ulang Tahun Sinuhun PB XIII. (Dok/Humas Pemkot Solo)

Perayaan ulang tahun Raja Solo tersebut dihadiri kerabat dan sentono dalem (orang yang mengabdikan dirinya kepada keraton dan raja). Gending Jawa berjudul Ladrang Srikaton dan Pelog Barang mengiringi sepanjang acara.

Lagu selamat ulang tahun dengan irama musik Jawa mengiringi saat Raja Solo saat meniup lilin sebagai tanda memasuki usia ke-74 tahun, di salah satu dari dua kue tar yang disajikan.

2. Ulang tahun lima kali dalam setahun

Masuk Usia 74 Tahun, Raja Solo Ulang Tahun 5 Kali Selama Satu TahunPeringatan Ulang Tahun Sinuhun PB XIII. (Dok/Humas Pemkot Solo)

Pengageng Parentah Keraton Kasunana Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan, selama setahun, Raja Solo berulang tahun sebanyak lima kali. Pertama Tingalan Dalem Wiyosan Dalem Sepasaran setiap Senin Pahing, lalu Tingalan Dalem Sepasaran tiap 35 hari. Selain itu ada Tingalan Dalem Tahun dalam kalender Jawa.

Yang keempat, Tingalan Dalem Jumenengan yang merupakan kenaikan takhta raja dan terakhir, Tingalan Dalem Petangan Masehi yang dilakukan rutin 28 Juni setiap tahun.

3. Ada penandatangan MoU dengan ISI Solo

Masuk Usia 74 Tahun, Raja Solo Ulang Tahun 5 Kali Selama Satu TahunPeringatan Ulang Tahun Sinuhun PB XIII. (Dok/Humas Pemkot Solo)

Di sela-sela perayaan ulang tahun tersebut, ada penandatanganan kerja sama Keraton Solo dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo mengenai bidang pendidikan dan kebudayaan.

Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna menyatakan, kerja sama dengan Keraton Kasunanan dilakukan karena istana tersebut resmi yang didirikan sejak 1744 pada zaman PB II, sehingga memiliki banyak warisan budaya yang tak ternilai. Seperti upacara adat, tarian sakral, gamelan, dan pusaka yang terawat hingga kini.

“Walaupun secara resmi telah menjadi bagian dari Republik Indonesia, kompleks bangunan keraton masih berfungsi sebagai tempat tinggal Susuhunan atau Sunan. Rumah tangga istana masih menjalankan tradisi Kasunanan hingga saat ini. Kami akan menjadi partnership Keraton Kasunanan Surakarta dalam melestarikan seni budaya dan adat-istiadat Jawa," ujarnya.

Baca Juga: Parah! Bangunan BCB Keraton Solo Masuk ke Sertifikat Pribadi Hak Milik

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya