Mengenal Dusun Boto Wonogiri yang Kini Tak Lagi Susah Mendapatkan Air

Daerah berbukit batuan kapur dengan porositas tinggi

Wonogiri, IDN Times - Dusun Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah merupakan sebuah desa yang terletak di sebelah selatan Waduk Gajah Mungkur (WGM). Meski berlokasi di dekat waduk, dusun tersebut menjadi salah satu daerah yang susah air, bahkan saat musim kemarau tiba.

Kondisi tersebut terkadang memaksa mereka berkonflik antartetangga setiap hari, demi mendapatkan akses air bersih dari salah satu sumbernya.

1. Warga sering berebut air hingga berkonflik

Mengenal Dusun Boto Wonogiri yang Kini Tak Lagi Susah Mendapatkan AirWarga Dusun Boto, Wonogir. (IDN Times/Larasati Rey)

Desa Boto telah puluhan tahun mengalami kekurangan air bersih. Lokasi sumber air jauh dari rumah warga dan kapasitas sumber air tidak mampu memenuhi kebutuhan warga, bahkan warga terpaksa mengonsumsi air hujan yang ditampung.

Hal itu tidak lepas dari lokasinya yang masih satu bentang alam dengan wilayah Selatan Kabupaten Wonogiri yang merupakan bagian dari Bukit Seribu atau Gunung Sewu. Morfologi berupa bukit batuan kapur memiliki porositas yang tinggi, membuat kawasan tersebut tidak mampu menyimpan air permukaan dengan baik. Meski demikian, memiliki aliran sungai di bawah tanah yang tentunya sulit untuk dideteksi.

Kekurangan itulah yang membuat masyarakat di Dusun Boto bergotong-royong untuk menemukan cara agar bisa memanfaatkan air tanah berkapur menjadi layak pakai dan layak konsumsi.

Ketua Paguyuban Tirta Asri, Matius Dwi Pramono mengatakan, sejak tahun 2014 warga desa sering mengalami kesulitan air, warga memanfaatkan air dari sendang yang tidak jauh dari wilayah Dusun Boto.

Karna terbatasnya air disendang tersebut, warga setiap sore berebut air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Disana (sendang) itu banyak konflik setiap sore berkelahi hanya untuk berebut air," ujarnya saat Peresmian Saluran Air Bersih dan Pengolahan Sampah Berbasis Lingkungan di Dusun Boto, Wonogiri, Kamis (9/3/2023)

Baca Juga: 10 Pesona Menakjubkan Pantai Nampu, Hidden Paradise di Wonogiri

2. Instalasi penyaringan air kapur jadi air layak konsumsi

Mengenal Dusun Boto Wonogiri yang Kini Tak Lagi Susah Mendapatkan AirInstalasi Air bersih di Dusun Boto, Wonogiri. (IDN Times/Larasati Rey

Warga dusun Boto kemudian berinisiatif untuk mengandeng Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kalbe Farma Tbk untuk membuat instalasi air bersih di dusun tersebut. Hasilnya pada 9 Maret 2023, warga Dusun Boto bisa menikmati air bersih tanpa harus berebut lagi.

Instalasi penyaringan air tersebut menggunakan air tanah yang memiliki kadar kapur tinggi kemudian disaring untuk dialirkan ke 80 rumah melalui pipa-pipa instalansi yang terpasang.

Head of Corporate Communications & Sustainability PT Kalbe Farma Tbk, Melina Karamoy mengatakan, jika pnyediaan air bersih merupakan komitmen pihaknya dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable deveopment goals (SDG's) melalui program CSR yang menjadi bagian pilar Access to Healthcare.

Adapun, anggaran yang digunakan untuk pembangunan akses air tersebut berasal dari donasi 8.250 insan Kalbe pada program Insan Kalbe Bergerak. Program dinasi yang digelar 27 Agustus--3 September 2022 itu berhasil mengumpulkan sebanyak Rp211.657.966.

“Kalbe Farma berkomitmen mendukung SDG's dan penyediaan akses air bersih merupakan salah satu bagiannya. Kami bersyukur, akhirnya dapat meresmikan akses air bersih untuk Warga Desa Boto. Semoga apa yang telah kita mulai bersama ini dapat berlanjut, bermanfaat untuk kesehatan dan kemajuan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Selain memberikan pendanaan, PT Kalbe Farma ikut melakukan pendampingan hingga akses air bersih dan lingkungan sehat terrealisasi di Dusun Boto. Salah satunya bekerja sama dengan Omaigot dalam membangun tempat pengolahan sampah berbasis lingkungan berbentuk rumah maggot di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Warga setempat dapat memberikan sumbangsih sampah organik yang bisa digunakan sebagai pakan maggot.

"Dilakukan bidudaya maggot yang kemudian dikelola menjadi produk turunan, yakni pelet untuk makanan ikan dan unggas, serta pupuk tanaman," jelas Melina.

3. Warga rasakan manfaat air kapur yang bisa layak konsumsi

Mengenal Dusun Boto Wonogiri yang Kini Tak Lagi Susah Mendapatkan AirPeresmian Air bersih di Dusun Boto, Wonogiri. (IDN Times/Larasati Rey

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengapresiasi langkah Kalbe dalam bidang kesehatan tersebut karena dampaknya dirasakan oleh masyarakat Dusun Boto. Ia mengakui jika akses air bersih dan kekeringan menjadi masalah warga di Kabupaten Wonogiri setiap tahunnya.

“Bersama-sama kita menyaksikan bahwa bentuk kepedulian dari Kalbe yang bergerak di bidang kesehatan, memberikan dampak luar biasa bagi segenap warga masyarakat, khususnya di Desa Boto, Desa Watuagung, juga desa-desa lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan, beberapa kecamatan masuk dalam daftar wilayah terdampak kekurangan air bersih di Kabupaten Wonogiri, termasuk Baturetno. Program sosial yang dilakukan oleh Kalbe diakuinya berhasil mengurangi jumlah penduduk yang terdampak kekurangan air bersih.

“Eksplorasi air bawah tanah jelas membutuhkan biaya yang cukup tinggi, akan tetapi solusi permanen adalah upaya yang harus ditempuh. Solusi permanen berupa menghadirkan sumber air bersih yang dinikmati masyarakat, jauh lebih efektif dibandingkan memberikan bantuan melalui tangki-tangki air bersih yang habis dikonsumsi. Kiranya fasilitas yang diberikan Kalbe benar-benar dapat meningkatkan kualitas hidup, dan memotivasi usaha ekonomi produktif demi peningkatan kesejahteraan,” pungkas Joko.

Baca Juga: 11,55 Persen Wilayah Wonogiri Masuk Kemiskinan Ekstrem, Kades Disuruh Lobi Perusahaan 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya