Pakar ITB Sebut 8 Dari 10 Anak Indonesia Kekurangan DHA

Pentingnya konsumsi pangan berkelanjutan bagi kesehatan.

Menurut pakar teknologi pangan Institut Pertanian Bogor, Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD, Indonesia masih mempunyai tantangan dalam tiga beban masalah gizi (triple burden) yaitu stunting, wasting dan obesitas.

Permasalahan zat gizi mikro yang terjadi dibuktikan dengan fakta 8 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan DHA1 dan 1 dari 3 anak kekurangan zat besi 2.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Air di Klaten yang Wajib Dikunjungi, Segar

1. Minimnya pengetahuan jadi faktor utama.

Pakar ITB Sebut 8 Dari 10 Anak Indonesia Kekurangan DHAProgram Jelajah Gizi. (Dok/Istimewa)

Prof. Ahmad Sulaeman memaparkan jika salah satu penyebab dari permasalahan kekurangan DHA dan zat besi pada anak-anak adalah minimnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang bergizi seimbang.

Untuk itu pihaknya, mengeksplorasi potensi pangan lokal, dengan mengelar Jelajah Gizi 2023 bersama Danone Indonesia dan Citilink di Klaten dan Gunung Yogyakarta. Menurutnya dua wilayah tersebut memiliki keterbatasan pengetahun tentang pemenuhan gizi. Eksplorasi yang dilakukan berupa pemenuhan zat besi pada anak dengan pemberian susu kepada anak dan balita di wilayah tersebut.

“Susu adalah minuman kaya gizi yang tidak hanya dapat mendukung pola pertumbuhan yang sehat bagi anak, namun juga pemenuhan gizi bagi segala usia. Hal ini disebabkan karena susu memiliki beberapa zat gizi penting untuk pertumbuhan tubuh, seperti protein, kalsium, serta diperkaya oleh berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang anak," jelasnya Kamis (17/8/2023).

Zat Besi merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. Saat asupan Zat Besi tidak tercukupi dalam makanan harian, maka dapat terjadi gangguan perkembangan fungsi kognitif dan pertumbuhan anak. Sehingga dalam kesehariannya anak bisa mengkonsumsi bahan-bahan pangan sumber zat besi, seperti, daging merah, hati, ikan, ayam, sayuran hijau, dan susu.

2. Progtam pemenuhan gizi anak.

Pakar ITB Sebut 8 Dari 10 Anak Indonesia Kekurangan DHApergizi.org

Sementara itu, Corporate Communications Director Danone Arif Mujahidin mengatakan perjalanan Jelajah Gizi 2023, memiki program Program Isi Piringku. Program ini telah digelar di daerah Klaten, Jawa Tengah.

"Program Isi Piringku merupakan dukungan nyata Danone Indonesia untuk pemerintah dalam mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’, Pola Asuh dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada para orang tua dan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD). Saat ini Isi Piringku yang telah menjangkau lebih dari 1,8 juta masyarakat serta 7.370 PAUD di berbagai kota di Indonesia.”

3. Program pangan berkelanjutan.

Pakar ITB Sebut 8 Dari 10 Anak Indonesia Kekurangan DHAIlustrasi anak-anak di Taiwan (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Lebih lanjut, Arif mengatakan upaya menjaga kelestarian sumber pangan lokal bernutrisi tinggi, Danone Indonesia juga mengembangkan program Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Eroniti di Gunungkidul seluas 16,16 Ha.

Taman Kehati ini bertujuan untuk menjaga kelestarian 114 spesies flora dan fauna endemik, sekaligus terus meningkatkan keragamannya. Selain menjaga spesies langka agar tetap lestari, Taman Kehati Eroniti juga berfungsi sebagai penyedia nutrisi dan cadangan pangan bagi ekosistem dan masyarakat sekitarnya.

“Ini dapat memberikan gambaran akan bagaimana potensi pangan yang diolah dengan tepat dapat bermanfaat bagi kesehatan, lingkungan maupun masyarakat. Sehingga konsumen juga dapat bisa memahami akan keterkaitan akan produk yang dikonsumsi dan memilih produk yang lebih sehat nantinya”, tutup Arif.

“Kami mengimplementasikan program ‘Pemberdayaan Peternak Sapi Perah’ yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas susu melalui dukungan infrastruktur, berbagai inovasi dan praktek percontohan, pelatihan Good Farming Practice dan manajerial, serta aksi mitigasi dan resiliensi atas perubahan iklim melalui pembangunan biogas dan tangki pemanenan air hujan bagi peternak dan koperasi dampingan di 3 (tiga) Kabupaten di Jawa Tengah dan DIY," imbuh Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni.

Komitmen tersebut untuk menjalankan proses produksi susu berkualitas secara berkelanjutan atau ramah lingkungan, dikembangkan dengan pemanfaatan energi terbarukan. Saat ini telah digunakan Boiler Biomassa berbahan bakar sekam padi pertama di Jawa Tengah, yang mampu mengurangi jejak karbon dari kegiatan produksi di Pabrik Sarihusada Prambanan hingga 32%.

Baca Juga: Peran Asupan DHA pada Ibu Hamil dan Anak, Efeknya Jangka Panjang!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya