PDIP Minta Masyarakat Gak Perlu Usah Takut Resesi Ekonomi, Kok Begitu?

Ketahanan pangan di Indonesia masih stabil

Klaten, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengungkapkan bahwa perekonomian dunia pada 2023 mendatang akan mengalami kegelapan atau resesi ekonomi global. Situasi tersebut mengancam perekonomian global ke jurang resesi.

Presiden Jokowi meminta masyarakat berhati-hati. Ia menyatakan tahun 2023 diprediksi akan menjadi tahun gelap akibat krisis ekonomi, pangan, hingga energi akibat pandemi COVID-19 dan perang antara Rusia-Ukraina.

Bahkan kondisi ini selaras dengan masih berlanjutnya inflasi yang memicu kenaikan suku bunga acuan bank sentral secara agresif.

1. Pelaksanaan G20 memperkecil dampak resesi

PDIP Minta Masyarakat Gak Perlu Usah Takut Resesi Ekonomi, Kok Begitu?Wakil Komisi VI DPR RI, Aria Bima. (IDN Times/Larasati Rey)

Melihat adanya acaman tersebut, Wakil Komisi VI DPR RI, Aria Bima berharap pelaksanaan G20 di Bali pada bulan depan akan membahas kemungkinan resesi ekonomi untuk memperkecil tingkat keparahan yang bisa terjadi kapan saja.

"Harapannya pada G20 nanti walaupun bukan jadi topik utama akan memperkecil tingkat keparahan ini," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima pada Sosialisasi Program KUR di Kabupaten Klaten, Selasa (11/10/2022).

Meski demikian, ia memastikan kondisi masyarakat akan mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang masih labil akibat pandemi COVID-19.

"Akan terjadi krisis pangan di Indonesia saya tidak yakin, akan terjadi beberapa krisis komoditas dengan harga tidak terkendali mungkin. Kalau krisis pangan kita lebih punya kemampuan untuk pangan nasional dicukupi produksi sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Hari Batik, Puan Maharani Blusukan ke Solo Pakai Jarik Bagi 1000 Paket

2. Masyarakat tak harus pesimis dan skeptis

PDIP Minta Masyarakat Gak Perlu Usah Takut Resesi Ekonomi, Kok Begitu?Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski ada beberapa komoditas yang dipenuhi oleh impor dan kenaikan harganya akan mempengaruhi angka inflasi, dikatakannya, tidak perlu membuat masyarakat menjadi pesimistis.

"Kita tidak perlu pesimistis dan skeptis karena kita cukup teruji pada beberapa kali krisis, tapi pondasi ekonomi cukup kuat," aku Aria Bima.

Ia mengatakan, derasnya aliran uang di daerah juga berdampak pada kuatnya pondasi ekonomi dalam negeri. Beberapa di antaranya yakni dana desa, penyaluran kredit usaha rakyat, dan berbagai program pemerintah seperti program keluarga harapan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Kebijakan fiskal selama pemerintahan Presiden Jokowi sangat memastikan arus uang luber ke bawah. Selain itu, 99 persen struktur tenaga kerja ada di UMKM, bukan di industri menengah dan besar. UMKM ini lah yang relatif bertahan, apalagi jalur uang berputar di daerah," ujarnya.

3. Gibran minta UMKM manfaatkan event di Solo

PDIP Minta Masyarakat Gak Perlu Usah Takut Resesi Ekonomi, Kok Begitu?Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Solo memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah. Hal ini diyakini bisa mengantisipasi ancaman resesi di Indonesia. Gibran menilai berbagai event yang digelar di Kota Solo bisa menopang ekonomi kota Solo.

"Kita siapkan warga biar tetap resilience (tangguh) menghadapi cobaan itu. Daya beli kita trigger pakai event-event. Jumat sabtu minggu kebak kabeh event-e (penuh semua event-nya),"ungkapnya.

Menurutnya, event-event tersebut diyakini akan menambah jumlah uang yang berputar di Solo. Gibran memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati dampak positif dari event tersebut.

Baca Juga: Sasar UMKM, BSN Gelar Pameran Ber-SNI di Kota Solo

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya