Pemberian 580 Gelar Keraton Solo, Tarian Kanjeng Ratu Kidul Dimainkan

Dilakukan saat upacara adat Tingalandalem Jumenengan ke-18

Surakarta, IDN Times - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengelar upacara adat Tingalandalem Jumenengan ke-18 Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakoe Buwono (PB) XIII, pada Minggu (27/2/2022). Upacara peringatan kenaikan tahta raja itu dihadiri oleh ratusan kerabat dan tamu undangan.

Sinuhun PB XIII memberikan kekancingan kepada Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti sampai ke pengusaha asal Toraja, John N Palinggi saat acara tersebut.

1. Keraton Solo berikan 580 kekancingan

Pemberian 580 Gelar Keraton Solo, Tarian Kanjeng Ratu Kidul DimainkanRaja Solo Pakoe Buwono (PB) XIII beserta keluarga saat mengikuti saat upacara adat Tingalandalem Jumenengan di Keraton Solo, Minggu (27/2/2022)., Minggu (27/2/2022). (IDN Times/Larasati Rey)

Pengageng Parentah Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangetan Haryo (KGPH), mengatakan, dalam upacara adat Tingalandalem Jumenengan, Sinuhun PB XIII memberikan kekancingan atau gelar sebanyak 580 kekancingan yang dilakukan secara bertahap.

"Ini ada 80 orang , tapi ini belum selesai nanti ada 500 lagi, jadi totalnya 580 orang.
Diberikan kepada keluarga, kerabat, para sentono dan abdi dalem, juga para tepangan dalem (kenalan raja)," ujarnya usai acara.

Meski dihadiri ratusan tamu, pelaksanaan Tingalandalem Jumenengan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Sejumlah tamu undangan diwajibkan untuk tes swab antigen sebelum masuk ke dalam keraton.

Baca Juga: Wamenparekraf Pingsan di Keraton Solo, Gibran Sebut Berdampak Positif

2. Dapat tugas baru setelah menerima gelar

Pemberian 580 Gelar Keraton Solo, Tarian Kanjeng Ratu Kidul DimainkanKetua DPD RI, La Nyalla (tengah) menyalami Sinuhun Pakoe Buwono (PB) XIII (kedua kanan) bersama John N Palinggi (kiri) saat upacara adat Tingalandalem Jumenengan di Keraton Solo, Minggu (27/2/2022). (IDN Times/Larasati Rey)

La Nyalla mendapat gelar sebagai Kanjeng Pangeran Aryo Adipati (KPAA) La Nayla Mahmud Mattalitti Hadinagoro. Sedangan pengusaha John N Palinggi, mendapat gelar Kanjeng Raden Aryo (KRA) John N Palinggi Wiryonagoro.

John mengatakan, gelar tersebut menjadi tugas baru baginya untuk terus membangun persaudaraan dan silaturahmi dengan keluarga Kasunanan Surakarta. Ia mengaku jika sebelumnya sempat dua kali menolak pemberian gelar yang sama. John akhirnya menerima setelah diminta langsung oleh Sinuhun PB XIII.

"Ini bukti bahwa Keraton Kasunanan Surakarta menegaskan ada nilai persaudaraan antara semua manusia di dunia tanpa melihat suku, agama, etnis dan golongan. Yang kedua, memberikan contoh dan teladan bagi kita semua warga negara tentang budaya yang perlu dilestarikan dalam membangun kemanusisan dan persaudaraan sejati," ujarnya.

3. Menampilkan tarian Kanjeng Ratu Kidul

Pemberian 580 Gelar Keraton Solo, Tarian Kanjeng Ratu Kidul DimainkanTarian Bedhaya Ketawang saat upacara ada Tingalandalem Jumengan di Keraton Solo, Minggu (27/2/2022). (IDN Times/Larasati Rey)

Puncak upacara adat Tingalan Jumenengan adalah penampilan 9 penari Bedhaya Ketawang selama 1 jam lebih. Tari Bedhaya Ketawang adalah tarian kebesaran yang hanya di pertunjukan ketika penobatan serta peringatan kenaikan tahta raja Kasunanan Surakarta. Tari tersebut juga dianggap sakral dan suci oleh masyarakat setempat dan lingkungan Keraton Solo.

Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan asmara Kanjeng Ratu Kidul dengan Raja Mataram, yang diwujudkan dalam gerak tari. Kata-kata yang terkandung dalam tembang pengiring tarian tersebut menggambarkan curahan hati Kanjeng Ratu Kidul kepada sang raja.

Seluruh penari adalah wanita. Menurut kepercayaan masyarakat, setiap pertunjukan Tari Bedhaya Ketawang dipercaya bahwa Kanjeng Ratu Kidul ikut hadir dan menari sebagai penari kesepuluh.

Baca Juga: Lima Tahun Vakum, Keraton Solo Gelar Ulang Tahun ke 90 Pakasa

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya