Puan-Ganjar Akrab di acara Porseni NU, Yenny Wahid Ngaku Senang

Tak ada politik praktis di NU.

Surakarta, IDN Times - Ketua Panitia Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid mengungkapkan rasa senangnya melihat momen keakraban antar politikus PDIP Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Seperti diketahui, hubungan Puan-Ganjar sempat "memanas" gegara isu Pilpres 2024. Ketua DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah tersebut bahkan sering blusukan untuk mendapat simpati dari masyarakat.

Baca Juga: Ditutup Kapolri, Jawa Timur Juara Umum PORSENI NU 2023 

1. Puan dan Ganjar saling akrab.

Puan-Ganjar Akrab di acara Porseni NU, Yenny Wahid Ngaku SenangPuan Maharahari. (IDN Times/Larasati Rey)

Ditemui usai kegiatan Jalan Sehat Porseni NU di Solo, Yenny mengaku jika keduanya yang turut menghadiri kegiatan tersebut bahkan terlihat akrab.

"Saya seneng dong tadi melihat elit politik (Puan-Ganjar) akrab. Tentu ini akan menetes ke bawah, ke masyarakat dan suasana menjadi adem," ujarnya ditemui usai jalan sehat.

Menurut Yenny, Ganjar dan Puan merupakan tokoh partai yang cukup menjadi sorotan publik. Dan keduanya berasal dari partai tua di Indonesia.

"PDIP sebagai partai tua dan basis nasionalis tetap diperlukan untuk mewarnai perpolitikan Indonesia. Kalau elit politiknya akrab, masyarakat akan seneng," imbuhnya.

2. NU tak ingin berpolitik praktis.

Puan-Ganjar Akrab di acara Porseni NU, Yenny Wahid Ngaku SenangYenny Wahid. (IDN Times/Larasati Rey)

Di sisi lain, dalam rangka satu abad harlah NU, Yenny mengakui tidak ada pembahasan khusus terkait politik.

"Tidak ada. Karena NU melampaui politik praktis. NU ini usianya lebih tua dari usia Republik Indonesia. Jadi politiknya politik kebangsaan," ungkapnya.

Menurutnya, tugas NU adalah menjadi salah satu pilar Indonesia, yakni menjaga kadaulatan NKRI.

"Jadi kita adalah satu dari stakeholder NKRI, tugas utama NU adalah jadi salah satu pilarnya Indonesia. Mau politiknya seprti apapun, politisinya silatnya seperti apapun tugas NU adalah menyangga bangsa dan negara agar tetap utuh tegak berdiri," katanya.

3. Berharap tak ada politik identitas saat pemilu 2024.

Puan-Ganjar Akrab di acara Porseni NU, Yenny Wahid Ngaku SenangJalan sehat Porseni NU. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Yenny mengakui dengan semakin mendekatnya tahun politik 2024, menurutnya samakin tak menentu dan deg-degan. Namun demikian, ia mengatakan NU tidak melakukan persiapan apapun untuk menghadapi 2024. 

Hanya saja, siapapun calon pemimpin yang akan diusumg tahun 2024, NU memastikan agar pemilu tidak membawa perpecahan bangsa. 

"Semakin dekat (tahun politik), semakin deg-degan. Tapi (NU) ndak ada persiapan, yang penting strategi kita memastikan bahwa pemilu tidak akan membawa perpecahan bangsa. Itu yang penting. NU untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Yenny juga memberikan pesan pada calon pemimpin yang akan diusung rahun 2024 mendatang agar tidak menggunakan isu politik identitas.

"Siapapun calonnya yang akan maju, yang penting kita menjaga suasana tetap dingin. Menjaga rasionalitas politik, memastikan bahwa semua calon, mengimbai jangan menggunakan isu-isu politik identitas," pungkasnya.

Baca Juga: Ikuti Jalan Sehat Porseni NU di Solo, Jokowi: Rakyat Sehat Negara Kuat

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya