Rumah Sakit di Solo Kekurangan Oksigen, Dinkes Gemas Lapor Menkes

"Lapor provinsi (Jateng) suwe, malah ra diangkat teleponku."

Surakarta, IDN Times - Persediaan pasokan oksigen di Kota Solo, Jawa Tengah menepis seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 di daerah tersebut.

1. Kekurangan pasokan oksigen sudah terjadi sepekan terakhir

Rumah Sakit di Solo Kekurangan Oksigen, Dinkes Gemas Lapor MenkesKepala DKK Kota Solo, Siti Wahyuningsih (IDN Times/Larasati Rey)

Sejumlah rumah sakit yang khusus menangani pasien virus corona di Kota Solo banyak yang mengeluhkan kekurangan pasokan gas oksigen. Bahkan mereka terpaksa langsung menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta untuk meminta tambahan tabung oksigen.

Kekurangan oksigen tersebut dialami hampir seluruh rumah sakit di Kota Solo sejak satu pekan terakhir.

"Saya mendapat telepon soal kekurangan oksigen, ada yang melapor kalau oksigennya hanya bertahan beberapa jam saja. Mulai hari Kamis, handphone saya tidak pernah berhenti berdering, 'dok ini kurang dua jam kami hanya bertahan sampai jam 10', 'kami hanya bertahan sampai jam 8'," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih (Ning) saat menghadiri acara Akselesari Vaksinasi di Solo Paragon Mal, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Resmi Ditunda! Solo Kondisi Bahaya COVID-19  

2. Pasokan oksigen terkendala transportasi

Rumah Sakit di Solo Kekurangan Oksigen, Dinkes Gemas Lapor MenkesMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Ning mengaku, kondisi darurat tersebut memaksa dirinya langsung melapor ke Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Dari hasil laporan, pihaknya mendapat bantuan gas oksigen sebanyak 5 ton.

"Saya gak tahu harus bagaimana lagi, tak wani wani ke (red: saya beranikan) lapor pak Menkes langsung, karena saya lapor provinsi sudah berkali-kali suwe, malah ra diangkat teleponku (red: lama, malah gak diangkat telepon saya). Saya terus lapor ke Pak Menteri langsung, situasi saat ini seperti ini," ujarnya.

Kendati sudah mendapat solusi dari Menkes, Ning mengaku masih terkendala dengan distribusi oksigen dari lokasi pabrik ke Kota Solo.

"Tapi masih rendet (red: terhambat) ya, karena di Jawa Tengah tidak ada, pabriknya oksigen yang ada di Jawa Barat dan Jawa Timur, setelah didorong oke, oksigen oke, terus truknya yang buat angkut tidak ada," imbuhnya.

3. Solo masuk zona oranye penyebaran virus corona

Rumah Sakit di Solo Kekurangan Oksigen, Dinkes Gemas Lapor Menkespixabay.com

Ning meminta warga untuk tidak membeli gas oksigen jika tidak dalam kondisi sakit. Ia khawatir ada kekhawatiran masyarakat (panic buying) terhadap kebutuhan oksigen yang membuat ketersedian tabung oksigen di Solo kian menipis.

Kota Solo saat ini menyandang predikat zona oranye penyebaran COVID-19. Hal tersebut dinilai membahayakan terlebih daerah di sekitar Solo banyak yang berstatus zona merah virus corona.

"Situasi sekarang ini tidak baik-baik saya, artinya kita harus waspada. Kita (zona) oranye lha wong kita dikepung daerah merah dan rujukan ke Solo serta aktivitas masyarakatnya juga banyak ke Solo," pungkasnya.

Meski jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di Kota Solo banyak, hal tersebut tidak serta merta disimpulkan bahwa kasus virus corona di Kota Surakarta meningkat. Sebab, banyak rumah sakit yang saat ini merawat pasien dari luar kota.

Baca Juga: Perketat PPKM Mikro, Pemkot Solo Larang Lansia dan Anak-Anak Masuk Mal

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya