Sekolah Partai PDIP, Gibran dan Teguh Teken Kesepatan Tak Korupsi

Ada konsolidasi pemilu 2024.

Surakarta, IDN Times - Ratusan kepala daerah kader PDI Perjuangan mengikuti sekolah partai selama dua hari Kamis-Jumat tanggal 16-18 Juni 2022, di Sekolah Partai DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta. Tidak terkecuali Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang juga mengikuti agenda partai tersebut.

Baca Juga: Zulhas Sempat Ketemu Gibran Sebelum Dilantik Jokowi Jadi Menteri

1. Kader PDIP sepakat tak KKN

Sekolah Partai PDIP, Gibran dan Teguh Teken Kesepatan Tak KorupsiPenutupan Rakor Kepala/Wakil Kepala Daerah dari PDIP (dok. PDIP)

Saat ditemui usai meresmikan kampung wisata Wira Tamtama, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan dalam sekolah partai tersebut, seluruh kader partai mendatangani kesepakatan dengan partai untuk tidak KKN.

Dari kesepakatan tersebut, kader PDIP diminta dengan tegas mengundurkan diri dari partai, jika terlibat dalam tindak KKN.

"Kemarin itu 115 atau 117 kader partai teken semua. Jadi misalnya jika ada kejadian KKN maka siap mengundurkan diri dan partai tidak akan mendampingi secara hukum," katanya, Sabtu (18/6/2022).

Kesepatan tersebut menurut Teguh, sebagai langkah tegas PDIP mengingat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir banyak kader PDIP terutama di eksekutif melakukan tindak KKN. Hal ini dinilai mencoreng nama partai.

"Jadi kemarin Ketua Umum (Ketum) Ibu Megawati meminta agar hati-hati untuk kader partai yang ditugasi menjadi ekeskutif karena uang ada dimana-mana terutama yang menyangkut perizinan," jelasnya.

2. Konsolidasi pemilu 2024, kader tak boleh merasa jadi calon.

Sekolah Partai PDIP, Gibran dan Teguh Teken Kesepatan Tak KorupsiWakil Walikota Solo, Teguh Prakosa. (IDN Times/Larasati Rey)

Tak hanya menekankan kesepakatan tidak KKN, sekolah partai tersebut membahas soal survei secara keseluruhan. Dimana hasil survei yang dilakukan hasilnya hampir sama dengan hasil survei yang dilakukan lembaga survei.

"PDIP masih di atas kemudian Golkar dan Demokrat itu yang perlu diwaspadai. Kalau nama-nama belum dimunculkan," katanya.

Lebih lanjut, Teguh menyebutkan dalam bahasan tersebut seluruh kader tidak boleh merasa menjadi calon meskipun yang mencalonkan orang lain. Karena dia adalah bagian dari penugasan partai. Infrastruktur partai telah jelas yakni DPP, DPD dan DPC.

"Mau yang mencalonkan relawan tapi tidak bisa maju sendiri. Partai yang menentukan dan relawan tidak bisa mendahului. Ini pesan tidak hanya untuk Jawa Tengah tapi juga untuk yang lain untuk nasional," jelasnya.

3. Tak sekamar dengan Gibran.

Sekolah Partai PDIP, Gibran dan Teguh Teken Kesepatan Tak KorupsiSejumlah kepala daerah kader-kader PDIP sedang beristirahat di barak di Sekolah PDIP di Lenteng Agung, 16 Juni 2022. (Dokumentasi PDIP)

Selama dua hari kepala daerah kader PDIP mengikuti sekolah partai Teguh mengaku tidak satu kamar dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan jika ia tidur bersama dengan kepala daerah lain di barak-barak yang disediakan.

"Iya tidur bersama di barak, saya beda dengan Pak Wali Kota (Gibran Rakabuming). Kan ada barak A, B,C, D, kalau Pak Wali mungkin sama dengan Mas Bobby ( Wali Kota Medan, Bobby Nasution)," ujarnya.

"Kalau wali kota tidurnya di bawah, kalau wakil wali kota di atas. Adem banget," pungkasnya.

Baca Juga: Cerita Gibran Tidur di Barak PDIP dan Beli Baju di Kantin

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya