Spek RS Darurat COVID-19 di Solo, Ada ICU, Tenda Tahan Cuaca Ekstrem

Bisa menampung 100 pasien virus corona

Surakarta, IDN Times - Pembangunan rumah sakit lapangan atau RS darurat COVID-19 di Benteng Vastenberg, Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah memasuki tahap akhir. Rumah sakit yang dibangun TNI AD sejak 22 Januari 2021 diperkirakan bisa beroperasi pada pekan depan atau awal Februari 2021. Adapun untuk logistik pembangunan rumah sakit dikirim dari Jakarta.

1. Operasional rumah sakit menunggu adaptasi tenaga kesehatan

Spek RS Darurat COVID-19 di Solo, Ada ICU, Tenda Tahan Cuaca EkstremRumahSakitDarurat Covid-19 TNI AD Solo. IDN Times/ Larasati Rey

Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar mengatakan pengoperasiannya masih menunggu adaptasi tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di rumah sakit tersebut. Setelah proses adaptasi selesai, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Solo Raya.

“Untuk operasionalnya harus menunggu adaptasi tenaga kesehatan. Karena seperti kita ketahui, walaupun mereka dari rumah sakit permanen, tapi mereka selama ini belum pernah melakukan pelayanan di rumah sakit lapangan, di tenda-tenda portabel seperti ini,” katanya.

Rano menyampaikan, tenaga kesehatan yang diterjunkan berasal dari RS Tentara (RST) Slamet Riyadi, Kota Solo. Jumlahnya sekitar 100 orang dan akan bertugas dengan sistem sif.

Mereka akan dipimpin langsung komandan rumah sakit lapangan (danrumkitlap) yang juga pimpinan dari RST Slamet Riyadi.

Baca Juga: 6 ASN Positif Virus Corona, Kantor BPPKAD Solo Lockdown Cuma 4 Hari

2. Tidak untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat

Spek RS Darurat COVID-19 di Solo, Ada ICU, Tenda Tahan Cuaca EkstremRumahSakitDarurat Covid-19 TNI AD Solo. IDN Times/ Larasati Rey

Sementara itu, pembangunan RS darurat COVID-19 sudah 100 persen. Ada 20 tenda yang terpasang di lokasi dalam Benteng Vastenburg dengan kapasitas 100 orang.

“Kurang lebih kalau prediksi saya satu minggu lagi. Karena pembangunan infrastruktur ini akan masuk alat-alat kesehatan, seperti ventilator, AC, trafo, anestesi dan sebagainya,” ujar Rano.

RS Darurat tersebut diperuntukkan bagi seluruh warga di Solo Raya, baik yang menggunakan fasilitas BPJS maupun yang tidak. Meski demikian, rumah sakit tersebut tidak merawat pasien virus corona yang bergejala berat.

"Ini hanya dirancang untuk pasien yang mengalami gejala ringan atau OTG dan gejala sedang sedang. Untuk yang berat, walaupun (tersedia) ada ruang ICU-nya, kita tidak mampu untuk melakukan perawatanya di sini," pungkasnya.

3. Tenda-tenda yang digunakan tahan cuaca ekstrem

Spek RS Darurat COVID-19 di Solo, Ada ICU, Tenda Tahan Cuaca EkstremKomandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar. IDN Times/ Larasati Rey

Rano menegaskan tenda yang terpasang di RS darurat COVID-19 tahan dengan kondisi cuaca ekstrem, mengingat saat ini hujan maish terus turun. Sebab, tenda-tenda rumah sakit lapangan tersebut pernah diujicobakan di gurun maupun di daerah-daerah bersalju.

“Jadi rumah sakit seperti ini, di negara-negara maju yang memiliki angkatan bersenjata cukup maju, biasanya digelar di daerah daerah pertempuran. Untuk mendukung fasilitas kesehatan bagi para prajurit-prajurit garis depan. Jadi rumah sakit seperti ini sudah dirancang untuk menghadapi cuaca ekstrem yang berubah-ubah,” pungkasnya.

Baca Juga: Kota Solo Kekurangan 3 Ribu Vaksin Sinovac untuk Tenaga Kesehatan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya