Terancam Krisis Air Bersih, PDAM Solo Gelar Salat Istisqa

Meminta hujan di DAS Bengawan Solo

Surakarta, IDN Times – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Toya Wening Solo menggelar Salat Istisqa di halaman kantor Pusat Toya Wening di Karangasem, Banjarsari, Kamis (12/9) siang.

Salat yang bertujuan meminta hujan tersebut diikuti oleh seluruh karyawan PDAM usai Salat Zuhur.

1. Terancam alami krisis air

Terancam Krisis Air Bersih, PDAM Solo Gelar Salat IstisqaIDN Times/Larasati Rey

Tujuan utama digelarnya Salat Istisqa tersebut untuk meminta turunnya hujan di wilayah Soloraya. Musim kemarau yang panjang menjadikan debit air di Sungai Bengawan Solo berkurang, hal ini mengurangi pasokan air baku dari PDAM.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meminta air hujan di wilayah hulu sungai Bengawan Solo seperti di Sukoharjo, Klaten karena kemarau panjang ini debit air jadi berkurang. Jangan sampai kita kesulitan air bersih,” ujar Direktur Teknis PDAM Toya Wening, Tri Atmojo saat ditemui usai salat.

Kegiatan Salat Istisqa tersebut dipimpin oleh KH Ahmad Alim Nurwahid. Usai pelaksanaan salat, acara dilanjutkan dengan doa bersama dan diakhiri pembagian berkat berupa nasi tumpeng, sebagai bentuk sedekah kepada alam.

Baca Juga: Tahun ini Kekeringan Paling Banyak Terjadi di Jawa Tengah

2. Sekaligus gelar salat gaib untuk BJ Habibie

Terancam Krisis Air Bersih, PDAM Solo Gelar Salat IstisqaIDNTimes/Larasati Rey

Tak hanya mengelar Salat Istisqa, puluhan pimpinan dan karyawan PDAM juga mengelar Salat Gaib untuk mendiang Presiden ke -3 BJ Habibie. Salat Gaib tersebut digelar sebagai bentuk ungkapan bela sungkawa kepada tokoh Insinyur Kedirgantaraan tersebut.

“Usai salat Istisqa kita juga menggelar salat Ghoib untuk bapak BJ Habibie, karena sudah berjasa terhadap negara,” ungkap Tri Atmojo.

Selain salat Gaib, kantor PDAM Toya Wening juga mengibarkan bendera setengah tiang. Pengibaran tersebut digelar selama tiga hari sesuai dengan surat perintah dari Sekretariat Negara.

3. Hujan hapus limbah alkohol

Terancam Krisis Air Bersih, PDAM Solo Gelar Salat IstisqaIDNTimes/Larasati Rey

Tri Atmojo mengatakan kekeringan yang terjadi tak hanya berdampak pada daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo yang ada di Jawa Tengah, namun juga berdampak pada pencemaran air di DAS Bengawan Solo yang ada di Jawa Timur. Salah satunya pencemaran limbah alkohol dari kawasan industri Etanol di Sukoharjo.

“Kami meminta ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah untuk menangani persoalan air sungai yang tercemar limbah dari para pelaku usaha Etanol di Sukoharjo,”ucapnya.

Saat ini PDAM mengandalkan pasokan air baku dari daerah Cokro, Tulung, dan Klaten dengan debit 387 liter/detik. Selain itu ada 23 sumur dalam yang menjadi pemasok air di PDAM Solo yang memasok 337 liter per detik. Ditambah lagi PDAM memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) di tiga titik, yaitu Semanggi, Jurug dan Jebres dengan kapasitas 210 liter per detik.

“Saat ini kami memiliki sebanyak 58 ribu pelanggan. Sejauh ini pasokan air pada pelanggan masih mencukupi. Tapi memang untuk pasokan air permukaan di tiga IPA, saat ini hanya bisa melayani 60 persen saja,” jelasnya.

Baca Juga: Kekeringan, Warga Banjarnegara Terima 260 Ribu Liter Air Bersih

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya