Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton Solo

Miliki filosofi yang dalam kehidupan sehari-hari

Surakarta, IDN Times - Keraton Kasunanan Surakarta selalu mengelar tradisi Grebeg Syawal setiap tahun pada satu hari usai Lebaran atau Idulfitri. Tradisi Grebeg Syawal merupakan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada jaman kerajaan Mataram, yang kemudian terus dilestarikan hingga sekarang.

Grebeg berasal dari bahasa Jawa sendiri berasal dari kata gembrebeg atau gumerebeg, dalam bahasa Jawa yang artinya sergap, bisa juga bermakna kegaduhan kalau dari asal kata gumerebeg. Karena dalam upacara grebeg tersebut selalu diakhiri dengan kegaduhan saat berlangsungnya rebutan gunungan yang dilakukan masyarakat, baik itu aktifitas saling dorong maupun teriakan dan suara tawa yang selalu mengiringi puncak upacara tersebut.

Tradisi saling berebut (rayahan) dimaksudkan untuk mendapatkan berkah dan keselamatan, melalui simbol-simbol yang diwujudkan dari aneka hasil bumi dan makanan yang menghiasi kedua gunungan.

Setelah selesai didoakan, gunungan langsung jadi rebutan warga. Warga yang setiap tahun antusias mengikuti perayaan grebeg karaton karena ingin mendapatkan berkah dari bagian sesaji gunungan. Hasil rayahan (rebutan) yang mereka dapatkan kemudian dimasak dan dimakan.

Bukan sembarang isian, ternyata isi dari gunungan tersebut memiliki makna yang berbeda-beda. Berikut makna dari isi gunungan Grebeg yang selalu diyakini memiliki keberkahan bagi yang mendapat.

1. Renginang

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton SoloGrebegSyawal Keraton Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Rengginang merupakan makanan yang memiliki warna yang berbeda-beda. Rengginang sendiri diartikan sebagai simbol persatuan dan kemakmuran. Butiran beras ketan putih dan hitam melambangkan masyarakat setempat.

Perbedaan warna rengginang merupakan refleksi masyarakat Surakarta cukup bervariatif, mulai dari suku maupun agama. Perbedaan tersebut dapat disatukan dengan kerukuna yang terjaga. Karena apabila masyarakat hidup rukun maka kehidupan jauh lebih damai serta harmonis.

2. Gembukan

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton Soloinstagram.com/jajansolo

Gembukan adalah salah satu panganan kue tradisional yang masih tetap lestari sampai saat ini. Memiliki rasa yang manis dan gurih.

Sesaji ini dibagikan sebagai bentuk pelestarian kuliner agar masyarakat tetap mengenal kue tradisional ini.

3. Onde-Onde

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton SoloIlustrasi onde-onde (instagram.com/nellyneyyy)

Onde-onde merupakan jajanan tradisional yang dapat ditemukan dengan mudah di pasar-pasar. Onde-onde dibentuk menjuntai kemudian disematkan mengelilingi sesaji Gunungan Estri.

Jajanan ini merupakan simbol dari perhiasan yang sering digunakan oleh perempuan untuk mempercantik diri mereka. Panganan ini bercita rasa manis dan gurih. Sesaji ini juga salah satu simbol pelestarian makanan tradisional.

4. Wajik

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton Soloresepkoki.id

Wajik adalah salah satu jajanan tradisional yang dapat ditemukan di pasar maupun toko penjual makanan ringan. Wajik dalam sesaji ini merupakan wajik yang berbahan dasar beras ketan. Wajik memilki tekstur lengket, tekstur ini melambangkan kerekatan dalam suatu hubungan. Baik itu hubungan suami istri, hubungan orangtua dan anak, hingga hubungan antarwarga.

Wajik memiliki cita rasa yang manis. Sesaji wajik salah satu simbol pelestarian makanan tradisional. Rasa manis dari wajik ini merupakan lambang dari kelancaran serta kemudahan hidup.

5. Gemblong

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton Soloilustrasi gemblong gula merah (pixabay.com/Suryo Suhono)

Gemblong merupakan salah satu makanan tradisional. Gemblong memiliki simbol yakni kejujuran harus dibalas dengan kejujuran.Bahan dasar makanan gemblong adalah ketan, ada yang menggunakan ketan putih atau ketan hitam. Pada wilayah Surakarta ini pada umumnya bahan dasar makanan gemblong adalah ketan hitam.

Gemblong memiliki cita rasa yang manis dari gula merah dan gurih dari perasan kelapa. Rasa manis dari gemblong ini melambangkan agar kehidupan bagi siapa pun yang mendapatkan sesaji ini akan mendapat kelancaran serta kemudahan dalam menghadapi persoalan hidupnya.

6. Daun Pisang

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton SoloInstagram.com/Resipi_masakan_makanan

Daun pisang digunakan sebagai alas dalam segala sesaji yang dihadirkan. Daun pisang yang sering digunakan oleh masyarakat setempat untuk pembungkus atau alas masakan ini memiliki makna yang baik.

Filosofi pohon pisang yakni tidak mau mati sebelum berbuah melambangkan ia ingin kehadirannya di dunia ini dapat memberi manfaat sebelum ajal menjemputnya. Berdasarkan hal tersebut daun pisang yang merupakan salah satu bagian dari pohon pisang ini menandakan sesuatu yang baik. Memberikan lambang bahwa upacara ini dilandaskan oleh niat yang baik. Niat yang bertujuan agar prosesi upacara adat yang diselenggarakan dapat memberi manfaat bagi yang ikut serta dalam prosesinya.

7. Daun Pandan

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton Soloilustrasi daun pandan yang telah dipotong-potong (vecteezy.com/sakoodter1)

Daun pandan memiliki filosofi yakni rela disakiti, dirobek, dicabut daun-daunnya sebelum kita memperoleh wangi khas dari daun pandan ini. Daun pandan berada pada sesaji Anakan Kembang. Melambangkan seorang anak harus diberikan pendidikan semasa mudanya. Pendidikan tentang ilmu pengetahuan, ilmu kehidupan dan budi pekerti yang baik.

Selain itu, makna daun ini merupakan lambang dari harapan orangtua agar buah hati mereka dapat berguna bagi sekelilingnya, menjaga nama baik keluarga, dan dijauhkan dari segala perbuatan yang dapat mencoreng nama baik keluarga.

8. Mawar Merah

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton SoloIlustrasi bunga mawar (Unsplash/Doug Kelley)

Mawar merah melambangkan peranakan seorang ibu, yakni rahim yang suci. Bunga mawar yakni lambang rahim tempat dimana janin berkembang selama 9 bulan 10 hari di dalam sana dan siap dilahirkan ke dunia.

Selain itu bunga mawar merupakan simbol tentang kasih sayang yang tulus dan simbol dari kesetiaan. Bunga mawar merupakan lambang dari rahim ibu yang merupakan tempat tumbuh kembang janinnya yang ia rawat dan dijaga. Kasih sayang tersebut tercurah sedari dalam kandungan hingga bayi tersebut lahir serta dibesarkan olehnya.

9. Mawar Putih

Yuk Kenali 9 Makna Isian Gunungan Grebeg Syawal Keraton Solowww.countryliving.com

Mawar putih melambangkan benih seoarang ayah (sperma). Mawar putih lambang dari benih ayah yang suci sehingga ketika benih ayah dan benih ibu bercampur, terciptalah janin manusia.

Bunga mawar putih dihadirkan untuk menambah unsur kasih saying seorang ayah sebagai sosok yang berperan dalam kehadiran janin yang akan menjadi anaknya. Kasih sayang yang diberikan sejak bayi hingga beranjak dewasa.

Itulah 9 isian isian gunungan untuk Grebeg Syawal Keraton Solo. Banyak makna tersembunyi yag juga bisa menambah wawasan kamu.

Baca Juga: Potret Grebeg Syawal Keraton Solo Penuh Dengan Kesakralan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya